Cara Setting Trailing Stop Loss di MetaTrader untuk Trader Pemula
Dalam dunia trading forex, mengelola risiko adalah keterampilan yang wajib dipahami oleh setiap trader, terutama bagi pemula yang sering terjebak antara rasa takut kehilangan profit dan keinginan untuk meraih keuntungan lebih besar. Salah satu fitur penting dalam platform MetaTrader yang bisa membantu menjaga profit sekaligus meminimalkan risiko adalah Trailing Stop Loss. Fitur ini memungkinkan Stop Loss bergerak secara otomatis mengikuti arah pergerakan harga yang menguntungkan. Dengan demikian, trader tidak perlu terus-menerus memantau chart untuk menyesuaikan Stop Loss secara manual.
Namun, banyak trader pemula yang belum memahami cara menggunakan fitur ini, ataupun salah dalam melakukan pengaturan sehingga Trailing Stop tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap bagaimana cara setting Trailing Stop Loss di MetaTrader, langkah-langkahnya, tips penting, serta kesalahan umum yang perlu dihindari.
Apa Itu Trailing Stop Loss dan Kenapa Penting?
Trailing Stop Loss adalah fitur otomatis yang menggeser Stop Loss mengikuti pergerakan harga sesuai jarak tertentu yang ditetapkan oleh trader. Jika harga bergerak naik (untuk posisi buy), Stop Loss akan ikut bergerak naik. Jika harga bergerak turun (atau berbalik arah), maka Stop Loss berhenti pada posisi terakhir dan tidak bergerak lagi.
Keunggulan Trailing Stop Loss:
-
Melindungi profit ketika harga sedang menguntungkan.
-
Membatasi kerugian ketika harga berbalik arah.
-
Membantu trading menjadi lebih disiplin.
-
Menghilangkan emosi dalam memindahkan Stop Loss secara manual.
-
Cocok digunakan baik untuk strategi jangka pendek maupun panjang.
Dengan kata lain, fitur ini memberikan rasa “aman” sekaligus fleksibilitas kepada trader dalam mengikuti pergerakan pasar.
Platform MetaTrader: MT4 dan MT5
MetaTrader memiliki dua versi populer: MT4 dan MT5. Meskipun tampilannya mirip, tetapi pada dasarnya cara setting Trailing Stop di kedua platform ini hampir sama. Perbedaannya hanya pada beberapa menu tambahan dan tampilan. Namun untuk pengaturan Trailing Stop Loss, langkah-langkahnya sama sederhana di kedua versi.
Cara Setting Trailing Stop Loss di MetaTrader (MT4 & MT5)
Berikut langkah detail untuk mengaktifkan Trailing Stop Loss pada MetaTrader:
1. Buka Posisi Trading Terlebih Dahulu
Anda tidak bisa mengatur Trailing Stop jika belum membuka posisi Buy atau Sell.
Jadi, langkah pertama adalah membuka order seperti biasa:
-
Klik New Order
-
Pilih Buy atau Sell sesuai analisa
-
Tentukan lot size, Stop Loss, dan Take Profit (opsional)
Setelah posisi aktif, barulah Anda bisa menambahkan fitur Trailing Stop.
2. Klik Kanan pada Posisi yang Terbuka
Masuk ke bagian Terminal Window (biasanya di bagian bawah layar MetaTrader).
Di sana Anda akan melihat daftar posisi yang sedang berjalan.
Setelah itu Anda akan melihat beberapa pilihan.
3. Pilih Besaran Trailing Stop
Pada menu Trailing Stop, Anda bisa memasukkan jarak otomatis pergerakan Stop Loss berdasarkan jumlah pips.
Umumnya MetaTrader menyediakan beberapa opsi standar:
Untuk pemula, disarankan memulai dari 20–50 pips, tergantung volatilitas pair yang ditradingkan.
4. Menggunakan Custom Trailing Stop
Jika jarak bawaan MetaTrader tidak sesuai dengan strategi Anda, Anda bisa memilih:
Trailing Stop → Custom
Masukkan jumlah pips yang Anda inginkan.
Contoh:
-
Anda ingin Stop Loss mengikuti harga setiap 30 pips → Masukkan angka 30
-
Untuk pair yang volatil, Anda bisa memasukkan 50–100 pips
Pastikan Anda tidak mengatur jarak terlalu kecil agar tidak mudah terkena noise pasar.
5. Memastikan Trailing Stop Sudah Aktif
Jika setting berhasil, Anda akan melihat bahwa posisi Anda kini memiliki ikon kecil di bagian Stop Loss.
Anda juga bisa mengeceknya dengan:
Penting diketahui bahwa Trailing Stop hanya bekerja jika MetaTrader Anda sedang aktif, artinya komputer atau HP dalam kondisi menyala. Jika MetaTrader tidak berjalan, Trailing Stop tidak akan bergerak.
Cara Kerja Trailing Stop Loss Setelah Diaktifkan
Setelah Trailing Stop aktif, Stop Loss akan otomatis bergerak mengikuti harga.
Cara kerjanya:
-
Harga harus bergerak terlebih dahulu minimal sesuai jarak Trailing Stop.
Misalnya Anda mengatur 30 pips, maka Stop Loss akan mulai bergerak setelah harga profit 30 pips.
-
Ketika harga terus naik (untuk posisi Buy), Stop Loss akan mengikuti dengan jarak yang sama.
Contoh:
-
Saat harga berbalik turun, Stop Loss berhenti bergerak dan akan menutup posisi secara otomatis jika tersentuh.
Dengan mekanisme ini, profit yang sudah terkumpul bisa terkunci tanpa harus dipindahkan manual.
Tips Mengatur Trailing Stop Loss Agar Lebih Efektif
1. Sesuaikan dengan Volatilitas Pasangan Mata Uang
Pair seperti GBPJPY atau XAUUSD membutuhkan Trailing Stop lebih lebar
(50–150 pips).
Sedangkan pair EURUSD atau AUDUSD bisa menggunakan jarak 20–40 pips.
2. Jangan Mengatur Terlalu Dekat
Trailing Stop yang terlalu ketat bisa membuat Anda keluar dari posisi lebih cepat karena fluktuasi kecil.
Idealnya:
3. Gunakan Timeframe Lebih Tinggi untuk Acuan
Trailing Stop yang efektif biasanya mengacu pada level support/resistance pada H1 atau H4.
Semakin besar timeframe-nya, semakin kuat sinyalnya.
4. Kombinasikan dengan Indikator
Beberapa trader menggunakan indikator untuk menentukan jarak Trailing Stop, seperti:
-
ATR (Average True Range)
-
Parabolic SAR
-
Moving Average
-
Fractal
Indikator membantu mengetahui volatilitas dan titik pergerakan harga yang ideal.
5. Uji Coba di Akun Demo Terlebih Dahulu
Sebelum menerapkannya di akun real, sangat disarankan untuk berlatih terlebih dahulu.
Dengan begitu, Anda bisa memahami logika pergerakan Trailing Stop tanpa risiko kehilangan uang.
Kesalahan Umum Pemula Saat Menggunakan Trailing Stop
1. Menyetel Jarak Terlalu Pendek
Trailing Stop yang terlalu sempit sering kali tersentuh oleh gerakan noise pasar, dan akhirnya membuat trader kehilangan kesempatan profit yang lebih besar.
2. Mematikan MetaTrader
Karena Trailing Stop berbasis software, maka jika MT4/MT5 Anda mati, Stop Loss tidak akan bergerak.
Banyak pemula yang tidak sadar akan hal ini.
3. Tidak Menyesuaikan dengan Kondisi Market
Kondisi trending, sideways, dan news membutuhkan jarak Trailing Stop yang berbeda.
4. Terlalu Bergantung pada Trailing Stop
Trailing Stop bukan pengganti analisa.
Ia hanya alat bantu.
Karena itu tetap lakukan analisis teknikal atau fundamental sebelum masuk pasar.
Kesimpulan
Mengatur Trailing Stop Loss di MetaTrader sebenarnya tidak sulit. Yang terpenting adalah memahami cara kerjanya, menerapkan jarak yang ideal, dan menyesuaikan penggunaannya dengan kondisi market. Pemula sering kali salah karena menempatkan jarak terlalu dekat atau tidak memahami kapan fitur ini bergerak.
Jika digunakan dengan benar, Trailing Stop dapat menjadi senjata yang sangat kuat untuk menjaga profit dan membangun disiplin trading jangka panjang. Dengan memahami langkah-langkah di atas, trader pemula bisa mengoptimalkan strategi trading mereka dan mengurangi risiko secara signifikan.
Trading forex bukan hanya tentang mencari profit sebesar-besarnya, tetapi bagaimana Anda mampu bertahan dan mengelola risiko dengan baik. Jika Anda ingin belajar lebih dalam lagi mengenai cara menggunakan Trailing Stop, strategi trading, analisa teknikal, hingga manajemen risiko yang benar, Anda bisa mengikuti program edukasi trading yang disediakan Didimax. Edukasi diberikan secara offline maupun online dengan materi lengkap untuk pemula maupun trader berpengalaman.
Didimax merupakan salah satu broker terbaik di Indonesia yang menyediakan fasilitas edukasi, bimbingan mentor, dan layanan support yang sangat membantu dalam perjalanan trading Anda. Segera kunjungi www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda sekarang untuk merasakan pengalaman belajar trading yang lebih terarah, gratis, dan profesional. Semakin cepat Anda belajar, semakin cepat pula Anda berkembang sebagai trader yang lebih percaya diri dan konsisten.