Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Cara Trading saat Sesi Australia dan Tokyo

Cara Trading saat Sesi Australia dan Tokyo

by Rizka

Dalam dunia forex trading, ada empat sesi utama yang memengaruhi pergerakan pasar: sesi Sydney (Australia), Tokyo (Asia), London (Eropa), dan New York (Amerika). Masing-masing sesi memiliki karakteristik unik yang dapat memengaruhi volatilitas, likuiditas, dan peluang trading yang tersedia. Artikel ini akan membahas strategi dan cara trading yang efektif saat sesi Australia dan Tokyo, yang bersama-sama dikenal sebagai sesi Asia. Untuk para trader, memahami karakteristik dari sesi ini bisa membantu dalam merancang strategi yang lebih tepat sesuai dengan pergerakan pasar yang terjadi.

Memahami Sesi Trading di Forex

Sesi trading di pasar forex berjalan selama 24 jam dalam sehari, tetapi bukan berarti semua waktu dalam sehari sama baiknya untuk trading. Ada waktu-waktu tertentu di mana volume perdagangan lebih tinggi, dan ada pula saat-saat di mana pasar bergerak lambat. Setiap sesi memiliki jam buka dan tutup yang berbeda, dan sesi-sesi ini memiliki karakteristik unik berdasarkan likuiditas mata uang yang diperdagangkan.

Sesi Asia dimulai dengan sesi Sydney (Australia), yang kemudian diikuti oleh sesi Tokyo. Meskipun volume trading di sesi Asia biasanya lebih rendah dibandingkan dengan sesi Eropa dan Amerika, sesi ini tetap menawarkan peluang bagi trader yang ingin memanfaatkan volatilitas rendah atau pergerakan harga yang stabil.

Karakteristik Sesi Australia (Sydney)

Sesi trading Australia dimulai pada pukul 05.00 hingga 14.00 WIB. Meskipun Australia memiliki ekonomi yang lebih kecil dibandingkan dengan zona lainnya, sesi ini memiliki peran penting karena pasar forex dimulai dengan sesi ini. Selama sesi Australia, volume perdagangan relatif rendah, tetapi hal ini juga menciptakan peluang bagi trader yang lebih suka pada kondisi pasar yang tenang.

Mata uang yang paling sering diperdagangkan selama sesi ini adalah dolar Australia (AUD), karena banyak trader yang melakukan transaksi terhadap mata uang ini saat pasar Sydney buka. Selain itu, pasangan mata uang yang paling aktif selama sesi Australia meliputi:

  • AUD/USD (Dolar Australia / Dolar AS)
  • AUD/JPY (Dolar Australia / Yen Jepang)
  • NZD/USD (Dolar Selandia Baru / Dolar AS)

Karakteristik Pergerakan Harga di Sesi Australia

Selama sesi Australia, pasar cenderung bergerak dalam kisaran sempit dengan volatilitas yang relatif rendah. Bagi trader yang suka memanfaatkan strategi range trading atau scalping, ini bisa menjadi peluang karena pergerakan harga yang cenderung stabil. Namun, karena volume rendah, spread pada pasangan mata uang ini cenderung lebih besar dibandingkan dengan sesi Eropa dan Amerika, sehingga trader harus memperhitungkan biaya transaksi saat melakukan trading pada sesi ini.

Karakteristik Sesi Tokyo

Setelah sesi Australia berjalan, sesi Tokyo dimulai sekitar pukul 06.00 hingga 15.00 WIB. Sesi Tokyo adalah pusat perdagangan di Asia, dan Jepang memiliki pasar keuangan terbesar ketiga di dunia. Karena sesi Tokyo berlangsung bersamaan dengan sesi Australia, volume perdagangan di pasar forex sedikit meningkat, terutama pada pasangan mata uang yang melibatkan yen Jepang (JPY).

Beberapa pasangan mata uang yang paling aktif selama sesi Tokyo antara lain:

  • USD/JPY (Dolar AS / Yen Jepang)
  • EUR/JPY (Euro / Yen Jepang)
  • AUD/JPY (Dolar Australia / Yen Jepang)

Karakteristik Pergerakan Harga di Sesi Tokyo

Sesi Tokyo memiliki volatilitas yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan sesi Australia, namun masih lebih rendah dibandingkan dengan sesi London atau New York. Karena volume yang lebih besar selama sesi Tokyo, spread pada pasangan mata uang biasanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan sesi Australia. Trader dapat memanfaatkan pergerakan harga ini dengan menggunakan berbagai strategi, seperti breakout atau trend following, terutama pada pasangan mata uang yang melibatkan JPY.

Selain itu, sesi Tokyo sering kali menjadi titik awal bagi pergerakan besar di pasar forex, terutama jika ada pengumuman ekonomi atau data yang signifikan dari Jepang, Australia, atau negara-negara Asia lainnya. Karena itu, penting bagi trader untuk memperhatikan kalender ekonomi selama sesi Tokyo untuk mengantisipasi pergerakan harga yang mungkin terjadi.

Strategi Trading untuk Sesi Australia dan Tokyo

Setiap sesi memiliki pola volatilitas dan likuiditas yang berbeda, sehingga penting untuk memiliki strategi yang sesuai dengan karakteristik masing-masing sesi. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan saat sesi Australia dan Tokyo:

1. Strategi Range Trading

Karena sesi Australia memiliki volatilitas rendah, trader dapat memanfaatkan strategi range trading dengan membeli di level support dan menjual di level resistance. Range trading cocok diterapkan saat pergerakan harga dalam sesi ini cenderung sideways atau tidak memiliki tren yang jelas. Dengan strategi ini, trader mencari level support dan resistance di timeframe yang lebih pendek, seperti 15 menit atau 1 jam, lalu melakukan trading di dalam batas-batas tersebut.

2. Strategi Scalping

Scalping adalah strategi trading yang mencari keuntungan kecil dalam waktu singkat, dan strategi ini bisa efektif selama sesi Australia dan Tokyo karena pergerakan harga yang stabil. Scalper biasanya menargetkan pasangan mata uang seperti AUD/USD atau USD/JPY dengan menggunakan indikator teknikal seperti moving average, Bollinger Bands, atau Relative Strength Index (RSI) untuk mencari sinyal buy atau sell dalam waktu singkat.

3. Strategi Breakout

Selama sesi Tokyo, volatilitas pasar sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan sesi Australia, sehingga ada peluang breakout pada pasangan mata uang tertentu. Strategi breakout dapat digunakan ketika harga menembus level support atau resistance yang kuat, yang sering terjadi selama sesi Tokyo. Trader yang menggunakan strategi ini biasanya akan memasang pending order di atas level resistance atau di bawah level support untuk menangkap pergerakan harga yang tajam setelah breakout.

4. Menggunakan Indikator Trend Following

Karena sesi Tokyo sering kali menjadi awal dari pergerakan besar di pasar, trader dapat menggunakan indikator trend following seperti Moving Average atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk mengidentifikasi tren jangka pendek. Jika harga bergerak di atas rata-rata pergerakan atau indikator MACD menunjukkan sinyal bullish, ini bisa menjadi indikasi tren naik dan peluang untuk masuk posisi beli. Sebaliknya, jika harga bergerak di bawah rata-rata pergerakan atau MACD menunjukkan sinyal bearish, ini bisa menjadi sinyal untuk masuk posisi jual.

5. Memanfaatkan Data Ekonomi dari Jepang dan Australia

Sesi Tokyo sering kali dipengaruhi oleh data ekonomi dari Jepang, dan sesi Australia dipengaruhi oleh data dari Australia atau Selandia Baru. Data ekonomi seperti Gross Domestic Product (GDP), inflasi, dan suku bunga bisa berdampak besar pada pasangan mata uang seperti USD/JPY atau AUD/USD. Trader dapat memanfaatkan data ini untuk mencari peluang trading dengan menggunakan strategi news trading, di mana mereka masuk ke pasar sebelum atau setelah pengumuman data ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang terjadi.

Kapan Harus Menghindari Trading di Sesi Asia?

Meskipun sesi Australia dan Tokyo menawarkan peluang trading, ada juga beberapa situasi di mana lebih baik untuk menghindari trading di sesi Asia. Sebagai contoh, pada saat libur nasional di Jepang atau Australia, volume perdagangan di sesi Asia bisa sangat rendah, sehingga pasar cenderung stagnan dan sulit untuk dianalisis. Selain itu, pada waktu-waktu tertentu sebelum rilis data ekonomi penting di Eropa atau Amerika, trader mungkin melihat volatilitas rendah karena pasar sedang menunggu data tersebut.

Kesimpulan

Trading saat sesi Australia dan Tokyo bisa menjadi pilihan yang menarik bagi trader yang ingin memanfaatkan volatilitas rendah dan stabilitas pasar. Sesi Asia, yang terdiri dari sesi Australia dan Tokyo, menawarkan peluang bagi trader untuk menerapkan strategi range trading, scalping, atau breakout. Meskipun volume perdagangan tidak sebesar sesi Eropa atau Amerika, sesi ini tetap menyediakan peluang trading yang menarik, terutama bagi mereka yang lebih suka trading pada kondisi pasar yang tenang.

Bagi Anda yang tertarik mempelajari lebih dalam mengenai teknik trading saat sesi Australia dan Tokyo, bergabunglah dengan program edukasi trading dari Didimax. Anda akan belajar dari para profesional yang berpengalaman di bidang forex dan mendapatkan pemahaman mendalam tentang cara menghadapi berbagai sesi pasar dengan strategi yang sesuai.

Dengan mengikuti program edukasi di Didimax, Anda akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi trader yang sukses di pasar forex. Segera kunjungi www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan trading Anda bersama kami hari ini!