Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Carry Trade dan Perbedaan Suku Bunga: Negara Mana yang Paling Menarik?

Carry Trade dan Perbedaan Suku Bunga: Negara Mana yang Paling Menarik?

by Rizka

Carry Trade dan Perbedaan Suku Bunga: Negara Mana yang Paling Menarik?

Dalam dunia keuangan global, carry trade merupakan salah satu strategi investasi yang sering digunakan oleh trader profesional maupun institusi besar. Strategi ini memanfaatkan perbedaan suku bunga antar negara untuk meraih keuntungan dari selisih bunga (interest rate differential). Dengan memahami cara kerja carry trade dan mengetahui negara-negara mana yang memiliki potensi terbaik berdasarkan kebijakan suku bunganya, trader bisa memaksimalkan peluang di pasar forex secara lebih cerdas dan strategis.

Apa Itu Carry Trade?

Carry trade adalah strategi di mana seorang trader meminjam mata uang dengan suku bunga rendah, lalu menggunakannya untuk membeli mata uang dari negara dengan suku bunga lebih tinggi. Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan dari selisih suku bunga antara kedua mata uang tersebut.

Misalnya, jika suku bunga di Jepang (Bank of Japan) adalah 0,1% dan suku bunga di Australia (Reserve Bank of Australia) adalah 4,35%, maka carry trade yang dilakukan dengan meminjam Yen dan membeli Dolar Australia (AUD/JPY) bisa menghasilkan profit dari selisih bunga sebesar 4,25% per tahun—selama tidak terjadi fluktuasi besar pada nilai tukar.

Cara Kerja Carry Trade

Prinsip dasar carry trade adalah membeli mata uang dengan imbal hasil tinggi menggunakan dana dari mata uang berimbal hasil rendah. Keuntungan tidak hanya diperoleh dari potensi kenaikan nilai tukar, tetapi juga dari swap positif yang dibayarkan oleh broker forex atas posisi long terhadap mata uang dengan suku bunga lebih tinggi.

Namun, carry trade tidak lepas dari risiko. Jika nilai tukar berbalik arah (mata uang yang dibeli melemah), kerugian bisa lebih besar dari potensi bunga yang diperoleh. Oleh karena itu, strategi ini lebih cocok digunakan dalam kondisi pasar yang stabil dan tren suku bunga global yang cenderung tetap atau naik.

Faktor Penting dalam Carry Trade

Beberapa faktor yang memengaruhi efektivitas carry trade antara lain:

  1. Perbedaan suku bunga antar negara (interest rate differential) – Semakin besar selisih suku bunga, semakin menarik carry trade.

  2. Stabilitas ekonomi dan politik – Negara dengan kondisi stabil cenderung lebih menarik karena risikonya lebih rendah.

  3. Ekspektasi perubahan suku bunga – Jika pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga di negara tertentu, nilai mata uangnya bisa menguat.

  4. Likuiditas pasar forex – Mata uang dengan volume transaksi besar lebih cocok untuk carry trade karena spread yang lebih rendah.

Negara-Negara dengan Suku Bunga Tinggi (per 2025)

Berikut adalah beberapa negara yang saat ini dikenal memiliki suku bunga tinggi dan berpotensi menjadi target carry trade:

1. Brasil

Banco Central do Brasil dikenal dengan kebijakan suku bunga yang agresif. Per awal 2025, suku bunga acuan Brasil berada di kisaran 10,75%, menjadikannya salah satu tertinggi di dunia. Namun, risiko politik dan volatilitas mata uang real Brazil (BRL) juga tinggi, sehingga carry trade ke BRL memerlukan strategi manajemen risiko yang solid.

2. Turki

Bank Sentral Turki telah mempertahankan suku bunga tinggi dalam beberapa tahun terakhir untuk menahan inflasi. Saat ini, suku bunga berada di kisaran 45%. Meski imbal hasil sangat tinggi, risiko ekonomi dan ketidakstabilan nilai tukar membuat carry trade ke lira Turki (TRY) sangat spekulatif.

3. Meksiko

Suku bunga acuan Bank of Mexico saat ini sekitar 11%, menjadikan peso Meksiko (MXN) mata uang menarik bagi carry trader. Stabilitas relatif dan hubungan ekonomi yang kuat dengan AS menjadikan Meksiko pilihan yang cukup populer di kalangan trader institusional.

4. Afrika Selatan

Suku bunga di Afrika Selatan saat ini sekitar 8,25%. Rand Afrika Selatan (ZAR) sering digunakan dalam carry trade karena likuiditasnya yang tinggi dan spread yang relatif stabil, meski tetap ada risiko politik dan ketergantungan pada komoditas.

5. Australia dan Selandia Baru

Dua negara ini punya mata uang yang dikenal "safe haven" untuk carry trade: Dolar Australia (AUD) dan Dolar Selandia Baru (NZD). Suku bunga di Australia saat ini 4,35% dan di Selandia Baru sekitar 5,5%. Keduanya dianggap relatif aman dengan risiko ekonomi yang lebih rendah dibanding negara-negara berkembang.

Negara dengan Suku Bunga Rendah

Untuk carry trade, mata uang dengan suku bunga rendah digunakan sebagai sumber dana. Beberapa negara yang masuk kategori ini adalah:

  • Jepang (JPY): Suku bunga sekitar 0,1%

  • Swiss (CHF): Suku bunga sekitar 1,5%

  • Eurozone (EUR): Suku bunga sekitar 4%, tapi ECB menunjukkan tren penurunan

  • Tiongkok (CNY): Suku bunga berkisar 3,45% dengan risiko intervensi pemerintah

Mata uang seperti Yen Jepang dan Franc Swiss sering digunakan sebagai basis pendanaan dalam carry trade karena tingkat bunganya yang sangat rendah, bahkan negatif di masa lalu.

Mata Uang Paling Menarik untuk Carry Trade 2025

Melihat perkembangan terbaru di tahun 2025, kombinasi mata uang yang paling menarik untuk strategi carry trade adalah:

  • Long: MXN / Short: JPY – Perbedaan suku bunga besar dan stabilitas Meksiko menjadikan pasangan ini populer.

  • Long: AUD / Short: JPY – Kombinasi klasik dengan volatilitas rendah.

  • Long: NZD / Short: CHF – Alternatif aman dengan spread yang baik.

  • Long: BRL / Short: JPY – Potensi keuntungan besar, tapi risiko tinggi.

Namun, carry trade harus tetap dikombinasikan dengan analisis teknikal dan fundamental, serta penggunaan manajemen risiko yang ketat. Trader juga harus memantau kebijakan moneter secara global karena perubahan suku bunga dapat membalikkan arah pasar dengan cepat.

Kesimpulan

Carry trade adalah strategi yang sederhana dalam konsep, tetapi membutuhkan perencanaan dan pemahaman yang mendalam untuk bisa sukses dalam praktiknya. Dengan memanfaatkan perbedaan suku bunga antar negara, trader bisa menghasilkan keuntungan pasif dalam jangka panjang, selama kondisi pasar mendukung.

Namun, perlu diingat bahwa semakin besar potensi imbal hasil, semakin tinggi pula risikonya. Oleh karena itu, sangat penting bagi trader untuk terus memperbarui pengetahuan dan skill trading mereka.


Ingin memahami lebih dalam tentang strategi carry trade dan bagaimana mengelola risiko di tengah volatilitas pasar global? Yuk, ikuti program edukasi trading gratis di www.didimax.co.id. Di sana, kamu bisa belajar langsung dari mentor berpengalaman, mengenal strategi-strategi forex yang terbukti efektif, dan mendapatkan panduan trading yang mudah dipahami.

Didimax menyediakan berbagai fasilitas edukasi, mulai dari webinar harian, kelas offline, hingga analisis market harian yang bisa membantumu mengambil keputusan dengan lebih cerdas. Jangan biarkan peluang di pasar forex lewat begitu saja—mulai perjalanan trading kamu bersama Didimax sekarang juga!