Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Contoh Korelasi Intermarket di Pasar Forex dan Saham

Contoh Korelasi Intermarket di Pasar Forex dan Saham

by Rizka

Contoh Korelasi Intermarket di Pasar Forex dan Saham

Dalam dunia trading modern, memahami korelasi intermarket adalah salah satu keahlian penting yang dapat membantu trader membuat keputusan yang lebih akurat. Korelasi intermarket merujuk pada hubungan atau keterkaitan antara satu pasar dengan pasar lainnya, baik itu pasar forex, saham, obligasi, maupun komoditas. Dengan kata lain, pergerakan harga di satu instrumen sering kali mempengaruhi pergerakan harga di instrumen lain.

Bagi trader forex maupun saham, memahami hubungan ini ibarat memiliki peta yang lebih luas, sehingga mereka tidak hanya fokus pada satu grafik saja, tetapi bisa membaca gambaran besar arah pasar.

Artikel ini akan membahas contoh-contoh nyata korelasi intermarket antara pasar forex dan saham, mengapa hal ini penting, dan bagaimana trader dapat memanfaatkannya untuk strategi trading yang lebih cerdas.


1. Korelasi Antara Indeks Saham dan Mata Uang

Salah satu hubungan paling terkenal dalam korelasi intermarket adalah antara indeks saham suatu negara dan nilai mata uangnya. Secara umum, ketika indeks saham sebuah negara menguat, mata uang negara tersebut juga cenderung menguat.

Contohnya:

  • Indeks S&P 500 (AS) dan Dolar AS (USD)
    Ketika pasar saham AS menguat, investor global cenderung lebih percaya diri menanamkan modal di AS. Hal ini meningkatkan permintaan terhadap dolar AS, sehingga USD cenderung menguat. Sebaliknya, jika pasar saham AS jatuh, investor bisa keluar dari aset berisiko dan mencari aset safe haven, seperti emas atau obligasi, yang bisa melemahkan USD.

  • Nikkei 225 (Jepang) dan Yen Jepang (JPY)
    Saat indeks Nikkei menguat, investor global tertarik menanamkan modal di Jepang, sehingga aliran modal masuk meningkatkan permintaan terhadap JPY. Namun ada juga kondisi di mana Yen malah melemah saat Nikkei menguat, terutama jika investor Jepang membeli aset luar negeri dengan melepas Yen.


2. Hubungan Risk-On dan Risk-Off

Fenomena risk-on dan risk-off adalah salah satu bentuk korelasi intermarket yang sangat terlihat antara forex dan saham.

  • Risk-On: Saat kondisi pasar optimis, investor cenderung membeli aset berisiko seperti saham dan mata uang dengan imbal hasil tinggi (AUD, NZD, CAD).

  • Risk-Off: Saat kondisi pasar pesimis, investor mencari aset aman seperti USD, JPY, dan CHF, serta melepas saham.

Contoh Nyata:
Pada Maret 2020 saat pandemi COVID-19 mulai meluas, indeks saham global seperti S&P 500 dan Dow Jones jatuh tajam. Dalam waktu yang sama, mata uang seperti AUD/USD dan NZD/USD juga melemah drastis karena investor masuk ke mode risk-off dan beralih ke USD dan JPY.


3. Korelasi Antara Pasar Komoditas, Forex, dan Saham

Komoditas tertentu memiliki hubungan erat dengan mata uang dan indeks saham negara penghasil komoditas tersebut.

Contoh:

  • Harga Minyak dan Dolar Kanada (CAD)
    Kanada adalah salah satu eksportir minyak terbesar di dunia. Ketika harga minyak naik, ekonomi Kanada diuntungkan sehingga CAD cenderung menguat. Pergerakan ini sering mempengaruhi saham-saham sektor energi di Kanada dan AS. Misalnya, kenaikan harga minyak mendorong penguatan CAD/JPY, sementara indeks saham energi seperti S&P Energy Sector juga menguat.

  • Harga Emas dan Saham Pertambangan
    Saat harga emas naik, saham-saham perusahaan tambang emas seperti Newmont Mining (NEM) atau Barrick Gold (GOLD) biasanya ikut menguat. Dalam forex, kenaikan harga emas juga sering diiringi penguatan mata uang negara produsen emas seperti AUD.


4. Korelasi Terbalik Antara Obligasi dan Saham

Pasar obligasi sering kali memiliki hubungan terbalik dengan pasar saham. Ketika yield obligasi naik, investor mungkin beralih dari saham ke obligasi karena imbal hasil obligasi menjadi lebih menarik. Perubahan yield obligasi juga mempengaruhi mata uang.

Contoh Nyata:

  • Kenaikan yield obligasi AS (US Treasury) sering kali membuat USD menguat, karena investor global membeli USD untuk membeli obligasi AS. Namun di sisi lain, kenaikan yield dapat memberi tekanan pada saham teknologi yang sensitif terhadap biaya pinjaman.

  • Saat yield turun, saham cenderung menguat karena biaya modal menurun, namun USD bisa melemah jika investor mengalihkan dana ke aset berisiko.


5. Contoh Kombinasi Korelasi dalam Satu Peristiwa

Mari kita ambil contoh peristiwa besar seperti rilis data Non-Farm Payroll (NFP) AS:

  1. Jika data NFP jauh di atas ekspektasi, pasar saham AS (S&P 500, Dow Jones) cenderung menguat karena prospek ekonomi positif.

  2. Dolar AS (USD) cenderung menguat terhadap mata uang lain karena investor melihat potensi kenaikan suku bunga.

  3. Dalam mode risk-on ini, mata uang berisiko seperti AUD dan NZD juga bisa ikut menguat, sementara safe haven seperti JPY dan CHF cenderung melemah.

  4. Saham sektor tertentu seperti keuangan dan industri bisa melonjak, mengonfirmasi sinyal positif dari pasar forex.

Contoh di atas menunjukkan bagaimana satu data ekonomi dapat menggerakkan banyak instrumen sekaligus, dan pemahaman korelasi intermarket membantu trader membaca peluang dari berbagai arah.


6. Pentingnya Memahami Korelasi Intermarket

Bagi trader forex dan saham, mengabaikan hubungan antar pasar bisa membuat analisis menjadi sempit. Beberapa manfaat memahami korelasi intermarket antara lain:

  • Memperkuat Sinyal Trading: Jika analisis teknikal forex menunjukkan buy USD/JPY, sementara indeks saham AS dan yield obligasi juga naik, maka sinyal menjadi lebih kuat.

  • Mengantisipasi Risiko: Trader dapat menghindari posisi yang saling bertentangan akibat korelasi negatif yang kuat.

  • Diversifikasi Portofolio: Memahami hubungan antar pasar membantu membentuk portofolio yang lebih seimbang.


Dengan memahami contoh-contoh korelasi intermarket antara forex dan saham, trader tidak hanya mengandalkan satu grafik atau indikator, tetapi juga dapat memanfaatkan hubungan lintas pasar untuk meningkatkan akurasi keputusan.

Jika Anda ingin menguasai strategi ini secara lebih mendalam, kami mengundang Anda untuk bergabung dalam program edukasi trading di www.didimax.co.id. Melalui program ini, Anda akan mendapatkan materi pembelajaran terstruktur, analisis pasar harian, serta bimbingan langsung dari mentor berpengalaman.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan trading Anda. Didimax menyediakan fasilitas edukasi gratis, komunitas trader aktif, dan signal trading harian yang bisa membantu Anda memahami pergerakan pasar dengan lebih baik. Daftar sekarang dan mulai perjalanan trading Anda dengan dukungan profesional.