Contoh Macam-Macam Pola Candlestick Beserta Gambarnya
Dalam dunia trading, khususnya forex, saham, maupun komoditas, grafik candlestick adalah salah satu alat analisis teknikal paling populer. Candlestick tidak hanya memberikan informasi harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah, tetapi juga membantu trader memahami psikologi pasar. Salah satu aspek penting dalam membaca candlestick adalah memahami pola-pola yang sering muncul karena dapat menjadi sinyal pergerakan harga selanjutnya.
Artikel ini akan membahas berbagai contoh macam-macam pola candlestick lengkap dengan penjelasan dan gambarnya, sehingga Anda bisa lebih mudah mengidentifikasi pola tersebut saat trading.
Apa Itu Pola Candlestick?

Pola candlestick adalah formasi atau susunan lilin (candle) pada grafik harga yang memberikan indikasi potensi arah pergerakan harga selanjutnya. Pola-pola ini terbentuk berdasarkan perilaku pasar, seperti aksi jual atau beli yang kuat, kebimbangan pasar, hingga sinyal pembalikan tren (reversal) atau kelanjutan tren (continuation).
Ada ratusan pola candlestick, namun secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori besar:
Mari kita bahas beberapa pola candlestick paling populer, lengkap dengan contoh gambar untuk memudahkan Anda memahaminya.
Contoh Macam-Macam Pola Candlestick dan Gambarnya
1. Bullish Engulfing
Pola ini terdiri dari dua candlestick. Candlestick pertama adalah bearish (merah atau hitam), sedangkan candlestick kedua adalah bullish (hijau atau putih) yang ukurannya lebih besar dan "menelan" candlestick pertama. Pola ini sering muncul di akhir downtrend dan menjadi sinyal pembalikan ke atas.
Ciri-ciri:
✅ Terjadi di akhir tren turun.
✅ Candle kedua menutup lebih tinggi dari candle pertama dan ukurannya lebih besar.
Gambar:
2. Bearish Engulfing
Kebalikan dari Bullish Engulfing, pola ini terdiri dari candle bullish kecil diikuti oleh candle bearish besar yang menelan seluruh body candle sebelumnya. Pola ini menjadi sinyal pembalikan ke bawah di akhir uptrend.
Ciri-ciri:
✅ Terjadi di akhir tren naik.
✅ Candle kedua lebih besar dan bearish, menelan candle pertama.
Gambar:
3. Hammer
Hammer adalah pola candlestick tunggal dengan body kecil di atas dan ekor bawah (shadow) yang panjang. Pola ini menunjukkan penolakan harga lebih rendah dan sering muncul di dasar downtrend sebagai sinyal pembalikan naik.
Ciri-ciri:
✅ Ekor bawah panjang, minimal dua kali panjang body.
✅ Sedikit atau tanpa ekor atas.
✅ Warna candle bisa bullish atau bearish, namun bullish lebih kuat.
Gambar:
4. Shooting Star
Shooting Star adalah kebalikan dari Hammer. Pola ini muncul di akhir uptrend dengan body kecil di bawah dan ekor atas panjang. Sinyal ini menunjukkan potensi pembalikan turun.
Ciri-ciri:
✅ Ekor atas panjang, minimal dua kali panjang body.
✅ Sedikit atau tanpa ekor bawah.
✅ Warna candle bisa bullish atau bearish, namun bearish lebih kuat.
Gambar:
5. Doji
Doji adalah pola di mana harga pembukaan dan penutupan hampir sama, mencerminkan keraguan pasar. Pola ini dapat menjadi sinyal pembalikan atau kelanjutan tren tergantung konteksnya.
Ciri-ciri:
✅ Body sangat kecil atau hampir tidak ada.
✅ Shadow atas dan bawah bisa panjang atau pendek.
✅ Muncul di area support atau resistance lebih kuat maknanya.
Gambar:
6. Morning Star
Morning Star adalah pola tiga candlestick yang menjadi sinyal bullish reversal di akhir tren turun.
Susunan:
✅ Candle pertama bearish panjang.
✅ Candle kedua kecil (bisa bullish atau bearish) menunjukkan keraguan.
✅ Candle ketiga bullish panjang menembus ke atas.
Gambar:
7. Evening Star
Kebalikan dari Morning Star, Evening Star adalah pola tiga candlestick yang menjadi sinyal bearish reversal di akhir tren naik.
Susunan:
✅ Candle pertama bullish panjang.
✅ Candle kedua kecil (bisa bullish atau bearish) menunjukkan keraguan.
✅ Candle ketiga bearish panjang menembus ke bawah.
Gambar:
8. Piercing Pattern
Pola dua candlestick ini muncul di akhir downtrend sebagai sinyal pembalikan naik.
Ciri-ciri:
✅ Candle pertama bearish.
✅ Candle kedua bullish yang membuka di bawah low candle pertama namun menutup di atas setengah body candle pertama.
Gambar:
9. Dark Cloud Cover
Pola ini adalah sinyal bearish reversal yang muncul di akhir uptrend.
Ciri-ciri:
✅ Candle pertama bullish.
✅ Candle kedua bearish yang membuka di atas high candle pertama tapi menutup di bawah setengah body candle pertama.
Gambar:
10. Spinning Top
Spinning Top adalah candlestick dengan body kecil di tengah dan shadow atas bawah yang hampir sama panjang. Pola ini menunjukkan ketidakpastian pasar.
Ciri-ciri:
✅ Body kecil di tengah.
✅ Shadow atas dan bawah simetris.
✅ Muncul di area support atau resistance bisa memberi sinyal reversal.
Gambar:
Kesimpulan
Memahami macam-macam pola candlestick adalah bekal penting bagi trader, baik pemula maupun profesional. Dengan menguasai pola-pola ini, Anda dapat membaca sinyal pasar, mengidentifikasi peluang entry, hingga mengelola risiko lebih baik. Namun, penting diingat bahwa pola candlestick sebaiknya tidak digunakan sendirian, melainkan dikombinasikan dengan analisa teknikal lainnya seperti support-resistance, indikator teknikal, dan manajemen risiko yang baik.
Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang cara membaca candlestick, menganalisa pasar, serta mempraktikkan teknik trading yang terbukti efektif, bergabunglah dengan program edukasi trading gratis dari Didimax. Di sana, Anda akan dibimbing oleh mentor profesional dengan materi yang terstruktur, mulai dari dasar hingga strategi tingkat lanjut.
Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar langsung bersama Didimax, broker forex terpercaya di Indonesia yang menyediakan edukasi, signal trading, dan fasilitas terbaik bagi para trader. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan mulai perjalanan trading Anda dengan lebih percaya diri!