Contoh Penggunaan Pending Order untuk Entry Low Risk High Reward dalam Trading Forex
Dalam dunia trading forex, salah satu kemampuan terpenting yang membedakan trader profesional dan trader pemula adalah cara mereka masuk ke pasar. Banyak pemula masuk secara spontan, penuh emosi, dan cenderung FOMO ketika melihat harga bergerak cepat. Akibatnya, posisi yang diambil sering kali kurang matang, risk-to-reward ratio berantakan, dan akhirnya berujung pada kerugian.
Di sisi lain, trader profesional memiliki pendekatan berbeda. Mereka menggunakan perencanaan, disiplin, dan strategi otomatis seperti pending order untuk mendapatkan entry yang lebih aman dan lebih menguntungkan. Pending order memungkinkan trader menempatkan posisi di area harga yang paling strategis, sehingga bisa mendapatkan entry low risk high reward, bukan asal masuk mengikuti pergerakan harga sesaat.
Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam apa itu pending order, mengapa strategi ini sangat efektif, dan contoh nyata penerapannya untuk mendapatkan entry berkualitas dengan risk kecil serta potensi profit besar.
Apa itu Pending Order dalam Forex?
Pending order adalah instruksi kepada platform trading untuk membuka posisi saat harga menyentuh level tertentu di masa depan. Artinya, Anda tidak perlu memantau chart terus-menerus. Anda cukup menentukan harga yang diinginkan, dan ketika harga mencapai titik tersebut, posisi akan terbuka otomatis.
Ada empat jenis pending order utama:
-
Buy Limit — membeli di bawah harga saat ini (mengincar koreksi).
-
Sell Limit — menjual di atas harga saat ini (mengincar retracement).
-
Buy Stop — membeli di atas harga saat ini (mengincar breakout).
-
Sell Stop — menjual di bawah harga saat ini (mengincar breakdown).
Keempat jenis order ini sangat berguna untuk strategi entry terencana, terutama jika target Anda adalah risiko kecil tetapi peluang profit besar.
Mengapa Pending Order Cocok untuk Entry Low Risk High Reward?
Ada beberapa alasan kuat kenapa pending order ideal untuk strategi LRHR (Low Risk High Reward):
1. Masuk di Harga yang Paling Ideal
Dengan pending order, Anda tidak sembarang masuk. Anda menunggu harga berada di zona terbaik yang telah Anda analisis sebelumnya. Entry jadi jauh lebih presisi dan minim risiko.
2. Menghindari Emosi dan FOMO
Karena posisi terbuka otomatis, Anda tidak mudah terjebak oleh candle besar yang membuat panik atau euforia sesaat. Trading menjadi jauh lebih terukur.
3. Bisa Mengikuti Breakout atau Rejection
Baik breakout (buy stop/sell stop) maupun koreksi (buy limit/sell limit) bisa Anda manfaatkan untuk meraih peluang profit besar.
4. Risk-to-Reward Ratio Bisa Disusun dengan Sempurna
Dengan entry yang terencana, Anda bisa menempatkan stop loss secara dekat namun tetap logis, sehingga reward yang Anda incar bisa jauh lebih besar.
Contoh Penggunaan Pending Order untuk Entry Low Risk High Reward
Berikut beberapa contoh konkret yang bisa Mas Rizka terapkan pada market forex.
1. Contoh Buy Limit untuk Entry Setelah Koreksi Pendek
Misal Anda melihat tren naik yang kuat pada pasangan EUR/USD. Harga saat ini berada di 1.1000. Namun daripada FOMO dan langsung buy, Anda ingin menunggu harga terkoreksi dulu agar mendapatkan entry yang lebih murah.
Rencana entry:
-
Buy Limit: 1.0960 (zona demand / support minor)
-
Stop Loss: 1.0940 (20 pips di bawah entry)
-
Take Profit: 1.1100 (140 pips dari entry)
Analisis LRHR:
Dengan menggunakan buy limit, Anda memasang order di area di mana buyer kemungkinan besar masuk lagi. Ini membuat risiko kecil, reward besar, dan tanpa perlu memantau harga setiap menit.
2. Contoh Sell Limit untuk Menangkap Rejection di Resistance
Anda menemukan level resistance daily pada GBP/USD yang sangat kuat. Harga saat ini 1.2700, namun area terbaik untuk sell ada di 1.2745.
Rencana entry:
-
Sell Limit: 1.2745
-
Stop Loss: 1.2775
-
Take Profit: 1.2600
Analisis LRHR:
-
Risiko: 30 pips
-
Potensi profit: 145 pips
-
RR Ratio: ± 1:4.8
Ini contoh klasik bagaimana sell limit bisa memberikan entry presisi di area premium untuk penjual, membuat peluang profit jauh lebih besar dari risiko.
3. Contoh Buy Stop untuk Menangkap Breakout Kuat
Breakout sering menghasilkan pergerakan impulsif. Namun banyak trader kena fakeout karena masuk terlalu cepat. Pending order buy stop dapat mengatasi hal tersebut.
Misal harga emas (XAU/USD) berada di 2300 dan ada resistance kuat di 2310.
Rencana entry:
Analisis LRHR:
Buy stop memastikan Anda hanya masuk ketika breakout benar-benar valid.
4. Contoh Sell Stop untuk Ikut Sinyal Breakdown
Jika pasar menunjukkan pola bearish continuation, sell stop sangat cocok digunakan.
Pada USD/JPY, harga bergerak sideways antara 158.00 – 159.00.
Jika Anda ingin mengikuti momentum bearish saat support ditembus:
Rencana entry:
-
Sell Stop: 157.90
-
Stop Loss: 158.30
-
Take Profit: 156.50
Analisis LRHR:
-
Risiko: 40 pips
-
Potensi profit: 140 pips
-
RR Ratio: 1:3.5
Sell stop membuat Anda ikut tren ketika benar-benar terjadi breakdown.
Tips Penting untuk Memaksimalkan Pending Order LRHR
Agar strategi pending order semakin efektif dan akurat, berikut beberapa tips yang wajib diterapkan:
1. Gunakan Timeframe Lebih Tinggi untuk Penentuan Zona
Gunakan H4 atau Daily untuk menentukan support/resistance, zona supply-demand, atau pola chart utama. Pending order akan jauh lebih akurat.
2. Pastikan SL Logis dan Tidak Terlalu Dekat
Stop loss harus berada di area yang benar-benar membatalkan skenario analisis Anda, bukan hanya di area sembarangan.
3. Jangan Persempit RR Ratio
RR minimal ideal untuk pending order adalah 1:2, namun banyak trader profesional memilih 1:3 hingga 1:5.
4. Kombinasikan dengan Price Action
Gunakan pola seperti pin bar, engulfing, atau order block untuk memperkuat key level.
5. Selalu Catat dan Evaluasi Trade
Pending order adalah strategi berbasis rencana. Pastikan Anda terus memperbaiki lokasi entry berdasarkan data historis.
Kesimpulan
Pending order adalah salah satu teknik paling efektif untuk mendapatkan entry yang presisi, aman, dan memiliki potensi profit besar. Dengan strategi yang matang, Anda bisa memanfaatkan empat jenis pending order untuk menangkap peluang baik dari koreksi maupun breakout. Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana risk kecil dapat menghasilkan reward jauh lebih besar jika entry dilakukan di level yang tepat.
Trading bukan soal menang besar setiap saat, tetapi bagaimana Anda mengontrol risiko dan membentuk kebiasaan entry yang terencana. Itulah kekuatan utama pending order.
Trading forex tidak harus rumit, apalagi ketika Anda memiliki mentor yang dapat membimbing langkah demi langkah. Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang cara menggunakan pending order, menyusun strategi LRHR, hingga manajemen risiko profesional, Mas Rizka bisa bergabung dalam program edukasi resmi Didimax. Materinya lengkap, terstruktur, dan cocok untuk pemula maupun trader berpengalaman.
Di Didimax, Anda akan mendapatkan bimbingan langsung, komunitas aktif, analisa harian, serta pendampingan full untuk membantu Anda berkembang sebagai trader yang konsisten. Daftar sekarang melalui www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading Anda dengan fondasi yang benar. Semakin cepat belajar, semakin cepat pula menuju profit yang lebih stabil.