Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Contoh Workflow Membuat Sistem Trading Forex Manual

Contoh Workflow Membuat Sistem Trading Forex Manual

by Rizka

Contoh Workflow Membuat Sistem Trading Forex Manual

Dalam dunia trading forex, memiliki sistem yang solid bukanlah sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mutlak bagi setiap trader yang ingin bertahan dan berkembang. Sistem trading forex manual adalah pendekatan yang masih banyak digunakan oleh trader, karena fleksibilitasnya dan kemampuan untuk disesuaikan dengan gaya dan psikologi masing-masing individu. Namun, membuat sistem trading manual yang efektif tidak semudah kelihatannya. Diperlukan sebuah workflow atau alur kerja yang jelas agar sistem tersebut tidak hanya berjalan, tetapi juga mampu menghasilkan profit secara konsisten. Artikel ini akan mengulas langkah demi langkah workflow dalam membangun sistem trading forex manual, mulai dari tahap perencanaan hingga tahap evaluasi.


1. Menentukan Gaya Trading

Langkah pertama dalam membangun sistem trading manual adalah menentukan gaya trading yang paling sesuai dengan kepribadian, waktu luang, dan tujuan finansial Anda. Gaya trading ini bisa berupa scalping, day trading, swing trading, atau position trading.

  • Scalping cocok untuk trader yang bisa memantau chart sepanjang hari dan mampu membuat keputusan cepat.

  • Day trading ideal bagi trader yang tidak ingin menahan posisi lebih dari satu hari.

  • Swing trading cocok untuk yang hanya bisa memantau pasar beberapa kali sehari.

  • Position trading diperuntukkan bagi trader jangka panjang yang fokus pada tren besar.

Menentukan gaya trading sejak awal akan memudahkan Anda dalam memilih timeframe, indikator, dan strategi yang sesuai.


2. Memilih Timeframe Utama

Setelah menentukan gaya trading, langkah berikutnya adalah memilih timeframe utama yang akan digunakan. Untuk scalping, biasanya digunakan timeframe M1 hingga M15. Day trader biasanya memilih H1, sedangkan swing trader menggunakan H4 atau D1. Timeframe ini akan menjadi acuan dalam analisa dan pengambilan keputusan.

Namun, banyak trader juga menggunakan pendekatan multi-timeframe analysis di mana mereka melihat tren pada timeframe yang lebih tinggi untuk mengkonfirmasi keputusan pada timeframe eksekusi.


3. Menentukan Indikator dan Tools Analisis

Sistem manual sering kali mengandalkan indikator teknikal sebagai panduan dalam entry dan exit. Beberapa indikator populer antara lain:

  • Moving Average (MA) – untuk mengenali arah tren

  • Relative Strength Index (RSI) – untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold

  • MACD – untuk melihat momentum dan sinyal tren

  • Bollinger Bands – untuk mengukur volatilitas

  • Support dan Resistance – sebagai level kunci keputusan entry dan exit

Penting untuk tidak terlalu banyak menggunakan indikator karena bisa menimbulkan kebingungan. Gunakan maksimal 2-3 indikator yang benar-benar Anda pahami.


4. Menyusun Aturan Entry dan Exit

Inilah inti dari sistem trading manual Anda. Buat aturan entry dan exit secara spesifik dan tidak ambigu. Misalnya:

  • Entry Buy: Harga menembus resistance + RSI di atas 50 + MA 20 di atas MA 50

  • Exit Buy: RSI menyentuh 70 atau harga mencapai target profit 50 pips

Tentukan juga apakah Anda menggunakan fixed stop loss dan take profit atau metode trailing stop untuk memaksimalkan keuntungan. Semakin spesifik aturan Anda, semakin mudah untuk menguji dan mengevaluasi sistem nantinya.


5. Menetapkan Manajemen Risiko

Tanpa manajemen risiko yang baik, sistem trading sehebat apapun akan gagal dalam jangka panjang. Tentukan berapa persen dari modal yang Anda siap risikokan untuk setiap transaksi, umumnya antara 1–2%.

Contoh:

  • Modal: $1.000

  • Risiko per transaksi: 2% = $20

  • Jika SL = 50 pips, maka ukuran lot disesuaikan agar kerugian maksimal tetap $20.

Jangan lupa untuk juga menetapkan rasio risk-to-reward (R:R) minimal 1:2 atau lebih baik agar setiap transaksi memiliki potensi keuntungan yang sebanding dengan risikonya.


6. Backtest dan Paper Trading

Setelah sistem dirancang, jangan langsung diterapkan pada akun riil. Lakukan backtest menggunakan data historis untuk melihat seberapa konsisten performanya. Perhatikan:

  • Win rate

  • Average profit vs average loss

  • Max drawdown

Setelah itu, lakukan paper trading atau uji coba pada akun demo untuk menguji sistem secara real-time tanpa risiko kerugian uang. Jika hasilnya memuaskan selama beberapa minggu, barulah Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakannya di akun riil.


7. Menyusun Jurnal Trading

Sistem manual membutuhkan evaluasi rutin agar terus berkembang. Untuk itu, Anda perlu membuat jurnal trading yang mencatat semua aktivitas transaksi, termasuk:

  • Pair dan arah posisi (buy/sell)

  • Alasan entry (berdasarkan aturan sistem)

  • Hasil akhir (profit/loss)

  • Screenshot chart saat entry dan exit

Dari jurnal ini, Anda bisa mengevaluasi apa yang berjalan sesuai rencana dan apa yang perlu diperbaiki.


8. Evaluasi dan Optimasi Berkala

Setelah berjalan beberapa minggu atau bulan, luangkan waktu untuk mengevaluasi sistem Anda. Apakah sistem masih relevan dengan kondisi pasar saat ini? Apakah perlu mengganti indikator, menyesuaikan SL/TP, atau memperbaiki psikologi trading?

Pasar forex bersifat dinamis, sehingga sistem yang Anda buat harus fleksibel dan adaptif. Jangan takut untuk melakukan perubahan jika diperlukan, asalkan perubahan tersebut didasarkan pada data dan hasil evaluasi, bukan emosi sesaat.


9. Disiplin dan Konsistensi

Sistem sebaik apapun tidak akan berhasil tanpa disiplin dalam menjalankannya. Jangan melanggar aturan yang sudah Anda buat sendiri, meskipun Anda merasa “yakin” pasar akan bergerak sesuai prediksi. Trading adalah soal probabilitas, bukan kepastian. Konsistensi dalam menjalankan sistem akan membantu Anda mengembangkan edge dalam jangka panjang.


Penutup

Membangun sistem trading forex manual bukanlah pekerjaan satu malam. Diperlukan perencanaan matang, pengujian, dan kesabaran dalam menjalaninya. Namun dengan workflow yang terstruktur seperti di atas, Anda akan memiliki fondasi kuat untuk menjadi trader yang konsisten dan profitable.

Jika Anda merasa kesulitan menyusun sistem trading manual sendiri, atau ingin belajar langsung dari para mentor berpengalaman, Anda bisa bergabung bersama komunitas Didimax. Di sana, Anda akan dibimbing secara personal dari nol hingga mampu menciptakan dan menjalankan sistem trading yang sesuai dengan karakter Anda.

Didimax merupakan broker forex dengan komunitas terbesar di Indonesia, menyediakan edukasi trading gratis, baik online maupun offline. Segera kunjungi situs resmi kami di www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda untuk mengikuti program edukasi trading forex yang terstruktur dan terbukti membantu ribuan trader menjadi lebih baik.