Daftar Lengkap Macam-Macam Pola Candlestick Beserta Arti dan Fungsinya
Dalam dunia trading forex, memahami pergerakan harga adalah kunci utama untuk mengambil keputusan yang tepat. Salah satu alat analisa teknikal yang paling populer digunakan oleh trader di seluruh dunia adalah grafik candlestick. Grafik ini tidak hanya menampilkan harga, tetapi juga memberikan informasi visual tentang psikologi pasar. Dari bentuk-bentuk candlestick yang terbentuk, trader bisa mengidentifikasi sinyal potensi pergerakan harga selanjutnya.
Namun, untuk memanfaatkan candlestick secara efektif, trader harus memahami macam-macam pola candlestick beserta arti dan fungsinya. Artikel ini akan mengulas secara lengkap daftar pola candlestick yang wajib diketahui, baik untuk trader pemula maupun yang sudah berpengalaman.
Apa Itu Pola Candlestick?
Pola candlestick adalah formasi yang terbentuk dari satu atau lebih batang lilin (candlestick) pada chart, yang mengindikasikan potensi arah harga berikutnya, apakah akan naik (bullish), turun (bearish), atau justru berbalik arah (reversal). Pola-pola ini tercipta karena perilaku pasar yang berulang, mencerminkan emosi para pelaku pasar seperti ketakutan, keserakahan, dan ketidakpastian.
Dengan memahami pola candlestick, trader dapat membaca sinyal pasar lebih cepat tanpa perlu menggunakan banyak indikator tambahan. Inilah alasan mengapa candlestick sangat populer di kalangan trader profesional.
Macam-Macam Pola Candlestick, Arti, dan Fungsinya
Berikut adalah daftar pola candlestick yang paling sering digunakan beserta arti dan fungsinya dalam trading forex:
1. Hammer dan Hanging Man

-
Hammer
Arti: Pola candlestick berbentuk seperti palu dengan body kecil di atas dan ekor panjang di bawah.
Fungsi: Mengindikasikan potensi pembalikan arah dari downtrend menjadi uptrend. Biasanya muncul di akhir tren turun.
-
Hanging Man
Arti: Hampir sama dengan hammer, tetapi muncul di puncak tren naik.
Fungsi: Sinyal potensi pembalikan arah dari uptrend menjadi downtrend.
2. Inverted Hammer dan Shooting Star
-
Inverted Hammer
Arti: Pola berbentuk seperti hammer terbalik, body kecil di bawah dengan ekor panjang di atas.
Fungsi: Sinyal potensi pembalikan dari tren turun menjadi naik, meskipun kekuatan sinyalnya perlu dikonfirmasi.
-
Shooting Star
Arti: Mirip inverted hammer, namun muncul di akhir tren naik.
Fungsi: Indikasi potensi reversal dari tren naik menjadi turun.
3. Bullish Engulfing dan Bearish Engulfing
-
Bullish Engulfing
Arti: Pola dua candlestick, di mana candlestick kedua (bullish) lebih besar dan "menelan" candlestick pertama (bearish).
Fungsi: Sinyal kuat bahwa tren turun akan berbalik menjadi tren naik.
-
Bearish Engulfing
Arti: Kebalikan dari bullish engulfing. Candlestick bearish kedua lebih besar dan "menelan" candlestick bullish pertama.
Fungsi: Indikasi kuat tren naik akan berbalik menjadi tren turun.
4. Morning Star dan Evening Star
-
Morning Star
Arti: Pola tiga candlestick yang menunjukkan pembalikan dari tren turun ke tren naik. Candlestick pertama bearish, candlestick kedua kecil (doji atau spinning top), candlestick ketiga bullish kuat.
Fungsi: Konfirmasi sinyal pembalikan ke atas.
-
Evening Star
Arti: Kebalikan morning star, muncul di puncak tren naik.
Fungsi: Sinyal kuat pembalikan tren dari naik menjadi turun.
5. Doji
-
Doji
Arti: Candlestick dengan body sangat kecil atau hampir tidak ada, menandakan harga pembukaan dan penutupan hampir sama.
Fungsi: Menunjukkan keraguan pasar, potensi pembalikan arah, atau konsolidasi. Konfirmasi dari candlestick berikutnya sangat diperlukan.
6. Spinning Top
7. Marubozu
-
Marubozu Bullish
Arti: Candlestick panjang tanpa ekor, seluruh body berwarna bullish (hijau/putih).
Fungsi: Menunjukkan dominasi pembeli yang sangat kuat.
-
Marubozu Bearish
Arti: Candlestick panjang tanpa ekor, seluruh body berwarna bearish (merah/hitam).
Fungsi: Menunjukkan dominasi penjual yang sangat kuat.
8. Three White Soldiers dan Three Black Crows
-
Three White Soldiers
Arti: Tiga candlestick bullish berurutan dengan body yang panjang.
Fungsi: Sinyal kuat tren bullish berlanjut.
-
Three Black Crows
Arti: Tiga candlestick bearish berurutan dengan body yang panjang.
Fungsi: Indikasi kuat tren bearish berlanjut.
9. Tweezer Top dan Tweezer Bottom
-
Tweezer Top
Arti: Dua candlestick di puncak tren naik dengan level high yang sama.
Fungsi: Potensi pembalikan arah ke tren turun.
-
Tweezer Bottom
Arti: Dua candlestick di dasar tren turun dengan level low yang sama.
Fungsi: Potensi pembalikan arah ke tren naik.
10. Harami
-
Bullish Harami
Arti: Pola dua candlestick di mana candlestick kedua (bullish) berada dalam body candlestick pertama (bearish).
Fungsi: Sinyal potensi reversal ke atas, meskipun perlu konfirmasi.
-
Bearish Harami
Arti: Kebalikan bullish harami, muncul saat tren naik.
Fungsi: Indikasi potensi reversal ke bawah.
Kenapa Pola Candlestick Penting Dalam Trading?
Pola candlestick adalah salah satu alat visual terbaik untuk membaca perilaku pasar. Dengan mempelajari pola-pola ini, trader bisa:
✅ Mengidentifikasi potensi entry dan exit yang lebih akurat
✅ Menghindari sinyal palsu dengan membaca konfirmasi dari pola
✅ Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan trading
✅ Mengombinasikan pola candlestick dengan indikator lain untuk hasil maksimal
Namun, penting untuk selalu mengingat bahwa tidak ada pola yang memberikan jaminan 100% akurat. Penggunaan manajemen risiko dan konfirmasi sinyal tetap menjadi keharusan dalam setiap strategi trading.
Memahami pola candlestick hanyalah salah satu bagian dari perjalanan menjadi trader sukses. Untuk memperdalam pengetahuan dan meningkatkan keterampilan analisa, Anda membutuhkan bimbingan yang tepat dari para mentor berpengalaman.
Didimax hadir sebagai solusi bagi Anda yang ingin belajar trading forex secara gratis dengan fasilitas edukasi lengkap. Bergabunglah bersama Didimax di www.didimax.co.id dan dapatkan akses ke pelatihan tatap muka, webinar harian, serta analisa pasar terkini langsung dari para praktisi profesional. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan trading Anda ke level selanjutnya!