Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Dampak Libur Bank AS Terhadap Likuiditas dan Spread Pasangan USD

Dampak Libur Bank AS Terhadap Likuiditas dan Spread Pasangan USD

by Lia Nurullita

Dampak Libur Bank AS Terhadap Likuiditas dan Spread Pasangan USD

Pasar valuta asing (forex) adalah pasar keuangan terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai lebih dari $7 triliun. Namun, likuiditas pasar forex tidak selalu konstan sepanjang waktu. Salah satu faktor penting yang memengaruhi likuiditas adalah jadwal libur bank utama dunia, terutama bank-bank di Amerika Serikat. Sebagai negara dengan mata uang cadangan global (USD), libur bank di AS bisa berdampak signifikan terhadap aktivitas perdagangan, likuiditas pasar, dan terutama spread pasangan mata uang yang berhubungan dengan dolar AS.

Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana libur bank di Amerika Serikat memengaruhi likuiditas pasar, memperlebar spread, dan mengubah dinamika pergerakan harga pasangan mata uang USD. Pengetahuan ini penting bagi trader untuk mengelola risiko dan menyesuaikan strategi perdagangan mereka, terutama dalam kondisi pasar yang tidak biasa.

Pentingnya Bank AS dalam Ekosistem Forex Global

Mata uang dolar AS (USD) digunakan sebagai mata uang utama dalam sekitar 88% dari seluruh transaksi forex global. Ini berarti bahwa hampir setiap pasangan mata uang utama memiliki keterlibatan dolar AS, seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan USD/CHF. Oleh karena itu, setiap perubahan dalam aktivitas ekonomi atau keuangan di AS cenderung berdampak besar terhadap volume perdagangan global.

Bank-bank di AS, seperti Federal Reserve, JPMorgan Chase, Bank of America, dan Citibank, merupakan pelaku utama dalam menyediakan likuiditas pasar. Ketika bank-bank ini tutup karena libur nasional—seperti Hari Kemerdekaan, Hari Buruh, atau Thanksgiving—volume perdagangan USD turun drastis. Ini menyebabkan perubahan struktural dalam dinamika pasar jangka pendek, terutama terhadap spread dan volatilitas.

Apa Itu Likuiditas dan Spread?

Sebelum masuk lebih dalam, penting untuk memahami dua konsep utama: likuiditas dan spread.

  • Likuiditas merujuk pada seberapa mudah suatu aset dapat dibeli atau dijual di pasar tanpa menyebabkan perubahan harga yang signifikan. Dalam konteks forex, likuiditas tinggi berarti ada banyak pembeli dan penjual, sehingga transaksi bisa dieksekusi dengan cepat dan pada harga yang wajar.

  • Spread adalah selisih antara harga bid (harga jual) dan harga ask (harga beli). Spread menjadi biaya transaksi yang harus dibayar trader. Dalam kondisi pasar yang likuid, spread biasanya sempit. Namun, ketika likuiditas rendah, spread cenderung melebar.

Bagaimana Libur Bank AS Mempengaruhi Likuiditas?

Saat bank-bank di AS tutup, partisipasi institusional dalam pasar USD menurun drastis. Ini menyebabkan:

  1. Penurunan Volume Transaksi
    Sebagian besar volume transaksi dalam pasangan USD berasal dari bank-bank besar AS dan institusi keuangan global yang beroperasi pada jam pasar AS. Ketika mereka tidak aktif, volume menurun, dan pasar menjadi lebih "tipis."

  2. Volatilitas yang Tidak Normal
    Meskipun volatilitas kadang turun karena kurangnya volume, bisa juga terjadi lonjakan volatilitas tiba-tiba karena pergerakan harga yang dipengaruhi oleh trader ritel atau algoritma dalam pasar yang kurang likuid.

  3. Spread Melebar
    Dengan sedikitnya likuiditas, market maker akan memperluas spread untuk mengompensasi risiko yang lebih tinggi akibat fluktuasi harga yang tak terduga. Spread EUR/USD misalnya, bisa melebar dari 0.2 pip menjadi 1 pip atau lebih, tergantung pada kondisi.

  4. Eksekusi Order Menjadi Kurang Optimal
    Dengan spread yang lebih lebar dan likuiditas yang rendah, trader mungkin mengalami slippage, yaitu harga eksekusi order berbeda dari harga yang diinginkan, terutama saat menggunakan market order.

Studi Kasus: Dampak Libur Hari Kemerdekaan AS

Salah satu contoh nyata adalah ketika pasar forex memasuki tanggal 4 Juli, Hari Kemerdekaan AS. Biasanya, volume perdagangan mulai melambat sejak sesi Asia, lalu merosot tajam saat sesi New York. Pasangan seperti GBP/USD dan USD/JPY sering menunjukkan spread yang lebih lebar pada hari ini, dan aktivitas harga menjadi stagnan atau bahkan menunjukkan lonjakan tiba-tiba karena tidak ada cukup likuiditas untuk menyerap order besar.

Trader yang tetap aktif pada hari libur ini sering kali mengalami tantangan dalam melakukan analisis teknikal, karena pergerakan harga tidak mengikuti pola normal dan banyak indikator menjadi kurang andal.

Dampak Terhadap Strategi Trading

1. Scalping dan Day Trading

Trader scalper dan day trader sangat bergantung pada likuiditas dan spread sempit. Saat spread melebar karena libur bank AS, strategi mereka menjadi kurang efektif dan berisiko tinggi. Banyak trader profesional memilih untuk tidak melakukan perdagangan aktif selama hari libur penting di AS.

2. Swing Trading dan Position Trading

Trader jangka menengah dan panjang mungkin tidak terlalu terganggu oleh fluktuasi harian yang disebabkan oleh libur, tetapi mereka tetap harus memperhitungkan potensi gap harga atau slippage saat membuka atau menutup posisi menjelang libur.

3. Strategi Hedging

Beberapa trader memanfaatkan periode libur untuk melakukan hedging atau melindungi posisi mereka terhadap ketidakpastian pasar. Namun, hedging yang tidak akurat dalam kondisi spread yang lebar bisa menyebabkan kerugian yang tidak diinginkan.

Kapan Libur Bank AS Terjadi?

Libur bank utama di Amerika Serikat biasanya mengikuti kalender berikut:

  • New Year's Day (1 Januari)

  • Martin Luther King Jr. Day (Januari)

  • Presidents' Day (Februari)

  • Memorial Day (Mei)

  • Independence Day (4 Juli)

  • Labor Day (September)

  • Thanksgiving Day (November)

  • Christmas Day (25 Desember)

Pada hari-hari tersebut, sebagian besar institusi keuangan AS tutup, dan pasar akan menunjukkan ciri-ciri pasar yang tidak likuid.

Tips Trading Selama Libur Bank AS

  1. Periksa Kalender Ekonomi
    Selalu perhatikan kalender libur bank dunia. Banyak platform trading, termasuk MetaTrader, menyediakan informasi ini. Didimax juga menyajikan update kalender ekonomi mingguan yang sangat membantu.

  2. Hindari Overtrading
    Tidak ada salahnya untuk off sejenak dari pasar saat libur. Memaksa untuk masuk pasar dalam kondisi tak likuid bisa membawa lebih banyak risiko daripada potensi keuntungan.

  3. Gunakan Pending Order dengan Bijak
    Jika Anda tetap ingin bertransaksi, gunakan pending order di level harga yang sudah dianalisis, bukan market order.

  4. Pantau Spread Secara Real-Time
    Perhatikan perubahan spread yang ditawarkan broker. Broker teregulasi seperti Didimax transparan dalam menyajikan informasi spread kepada kliennya.

  5. Manajemen Risiko Ketat
    Perkecil lot trading dan pasang stop loss ketat. Pasar bisa bergerak dengan cara tak terduga saat likuiditas rendah.


Apakah Anda ingin belajar lebih dalam tentang bagaimana membaca dinamika pasar dan memahami waktu terbaik untuk trading? Didimax menyediakan program edukasi trading komprehensif yang dirancang untuk semua level trader, dari pemula hingga mahir. Anda bisa belajar langsung dari mentor profesional, mengikuti sesi live trading, serta mengakses materi belajar yang lengkap dan up-to-date.

Jangan biarkan libur bank atau kondisi pasar yang rumit membuat Anda kehilangan arah. Kunjungi www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda dalam program edukasi trading gratis hari ini. Tingkatkan kemampuan analisis Anda, kuasai manajemen risiko, dan jadilah trader yang percaya diri di segala kondisi pasar bersama Didimax!