Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Dampak Pergerakan Minyak terhadap Pasangan Mata Uang CAD

Dampak Pergerakan Minyak terhadap Pasangan Mata Uang CAD

by Rizka

Dampak Pergerakan Minyak terhadap Pasangan Mata Uang CAD

Dalam dunia forex, hubungan antara harga komoditas dan nilai tukar mata uang merupakan salah satu faktor penting yang sering dianalisis trader untuk memprediksi arah pasar. Salah satu hubungan yang cukup kuat dan terkenal adalah keterkaitan antara harga minyak mentah (crude oil) dan mata uang Kanada (CAD). Sebagai salah satu negara penghasil dan pengekspor minyak terbesar di dunia, Kanada memiliki perekonomian yang sangat bergantung pada komoditas ini. Oleh karena itu, pergerakan harga minyak sering kali memengaruhi nilai tukar CAD, terutama terhadap mata uang utama seperti USD, membentuk pasangan populer USD/CAD.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengapa harga minyak memengaruhi CAD, bagaimana korelasinya terbentuk, faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan hubungan tersebut, serta strategi trading yang dapat digunakan oleh trader forex untuk memanfaatkan fenomena ini.


1. Hubungan Fundamental antara Minyak dan CAD

Kanada merupakan salah satu dari lima produsen minyak terbesar di dunia, dan sebagian besar produksinya diekspor ke Amerika Serikat. Industri minyak menyumbang porsi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Kanada, pendapatan ekspor, dan lapangan pekerjaan. Artinya, ketika harga minyak naik, pendapatan nasional Kanada meningkat, neraca perdagangan membaik, dan arus modal cenderung masuk ke negara tersebut. Akibatnya, permintaan terhadap CAD meningkat, mendorong nilai tukarnya menguat.

Sebaliknya, ketika harga minyak turun, pendapatan dari ekspor berkurang, neraca perdagangan memburuk, dan prospek ekonomi melemah. Hal ini biasanya memicu pelemahan CAD terhadap mata uang lain. Mekanisme ini yang menjadikan CAD sering disebut sebagai “petro-currency” karena keterkaitannya yang erat dengan komoditas energi.


2. Korelasi antara Harga Minyak dan USD/CAD

Korelasi adalah ukuran statistik yang menunjukkan hubungan antara dua variabel. Dalam konteks ini, kita bisa melihat bahwa USD/CAD sering menunjukkan korelasi negatif dengan harga minyak. Artinya, ketika harga minyak naik, USD/CAD cenderung turun (CAD menguat), dan ketika harga minyak turun, USD/CAD cenderung naik (CAD melemah).

Alasannya cukup sederhana: kenaikan harga minyak memberikan keuntungan bagi ekonomi Kanada, memperkuat CAD, sehingga pasangan USD/CAD bergerak turun karena CAD berada di posisi quote currency. Sebaliknya, penurunan harga minyak membuat CAD melemah, sehingga USD/CAD bergerak naik.

Namun, korelasi ini tidak selalu konstan. Ada periode ketika faktor lain seperti kebijakan suku bunga, kondisi global, atau sentimen risiko lebih dominan dalam menggerakkan CAD, sehingga hubungan tersebut bisa melemah.


3. Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Korelasi Minyak–CAD

Meskipun hubungan minyak dan CAD cukup kuat, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi atau bahkan mengaburkan korelasi tersebut:

  1. Kebijakan Suku Bunga Bank of Canada (BoC)
    Suku bunga yang lebih tinggi dapat menarik arus modal ke Kanada dan memperkuat CAD, terlepas dari kondisi harga minyak.

  2. Kondisi Ekonomi Global
    Krisis global atau ketidakpastian pasar dapat memicu pelarian modal ke aset safe haven seperti USD, sehingga CAD melemah walaupun harga minyak stabil atau naik.

  3. Permintaan Energi Dunia
    Harga minyak tidak hanya dipengaruhi oleh supply dari Kanada, tetapi juga permintaan global yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dunia.

  4. Kebijakan Produksi Minyak Global
    Keputusan OPEC+ atau negara produsen besar lain untuk memangkas atau meningkatkan produksi dapat memengaruhi harga minyak dan, pada akhirnya, CAD.

  5. Geopolitik dan Risiko Pasar
    Konflik di kawasan penghasil minyak dapat mendorong harga naik, tetapi jika konflik tersebut memicu kekhawatiran global, CAD bisa tetap melemah karena sentimen risk-off.


4. Contoh Historis Dampak Pergerakan Minyak terhadap CAD

Beberapa contoh nyata memperlihatkan betapa signifikan hubungan antara minyak dan CAD:

  • 2008–2009 (Krisis Finansial Global)
    Harga minyak anjlok dari sekitar $140 per barel ke bawah $40, dan CAD melemah drastis terhadap USD. Korelasi ini sangat jelas terlihat.

  • 2014–2016 (Crash Harga Minyak)
    Harga minyak jatuh dari sekitar $100 ke bawah $30 per barel. CAD mengalami pelemahan signifikan, dan USD/CAD naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade.

  • 2020 (Pandemi COVID-19)
    Permintaan minyak global merosot tajam, bahkan harga minyak sempat berada di wilayah negatif pada kontrak berjangka WTI. CAD pun mengalami pelemahan tajam sebelum akhirnya pulih seiring rebound harga minyak.


5. Strategi Trading Menggunakan Hubungan Minyak–CAD

Trader forex yang memahami hubungan ini dapat memanfaatkannya sebagai bagian dari strategi trading. Berikut beberapa pendekatan yang bisa digunakan:

  1. Analisis Intermarket
    Mengamati pergerakan harga minyak sebagai indikator awal untuk memprediksi pergerakan USD/CAD atau pasangan lain yang melibatkan CAD.

  2. Korelasi Timeframe
    Trader dapat menggunakan grafik harian atau mingguan harga minyak untuk mengidentifikasi tren utama, lalu mencari peluang entry di pasar forex yang selaras dengan tren tersebut.

  3. Konfirmasi Sinyal Teknis dengan Fundamental
    Jika analisis teknikal menunjukkan sinyal beli CAD, dan harga minyak juga sedang naik, peluang keberhasilan trading cenderung lebih besar.

  4. Hedging atau Diversifikasi
    Bagi trader yang memiliki eksposur besar di CAD, memantau harga minyak bisa menjadi langkah manajemen risiko yang efektif.

  5. Mengikuti Rilis Data Energi
    Laporan stok minyak mingguan dari EIA (Energy Information Administration) atau data rig count dari Baker Hughes dapat memberikan petunjuk arah pergerakan harga minyak.


6. Risiko Mengandalkan Hubungan Minyak–CAD

Meskipun hubungan ini menarik, trader perlu berhati-hati. Mengandalkan satu indikator saja, seperti harga minyak, bisa berisiko jika pasar bergerak karena faktor lain yang lebih dominan. Selain itu, pergerakan jangka pendek sering kali dipengaruhi oleh spekulasi, berita geopolitik, atau perbedaan kebijakan moneter yang tidak selalu berkaitan langsung dengan harga minyak.

Oleh karena itu, penting bagi trader untuk mengombinasikan analisis harga minyak dengan faktor fundamental dan teknikal lainnya, serta disiplin dalam manajemen risiko.


Harga minyak adalah salah satu variabel paling penting yang memengaruhi CAD, terutama pada pasangan USD/CAD. Dengan memahami hubungan ini, trader memiliki peluang lebih besar untuk membaca arah pasar dan membuat keputusan trading yang lebih cerdas. Namun, seperti semua strategi trading, keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh satu faktor, melainkan oleh kombinasi analisis, disiplin, dan pengelolaan risiko yang tepat.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang cara memanfaatkan hubungan harga minyak dan pergerakan CAD dalam trading forex, serta mempelajari strategi praktis yang digunakan trader profesional, Anda dapat mengikuti program edukasi forex yang tersedia di Didimax. Di sana, Anda akan belajar langsung dari mentor berpengalaman yang memahami dinamika pasar global, termasuk interaksi antara komoditas dan mata uang.

Bergabunglah bersama Didimax di www.didimax.co.id untuk mendapatkan bimbingan, analisis pasar harian, dan strategi trading yang teruji. Dengan dukungan edukasi dan fasilitas trading yang lengkap, Anda dapat meningkatkan kemampuan analisis, mengoptimalkan peluang profit, dan mengelola risiko secara lebih efektif di pasar forex.