Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Dasar Strategi Trading dengan Support Turned Resistance

Dasar Strategi Trading dengan Support Turned Resistance

by Iqbal

Dasar Strategi Trading dengan Support Turned Resistance

Dalam dunia trading, memahami konsep support dan resistance adalah salah satu pondasi utama bagi setiap trader. Konsep ini tidak hanya berlaku dalam analisis teknikal klasik, tetapi juga menjadi dasar bagi berbagai strategi trading modern. Salah satu konsep yang sering digunakan oleh para trader profesional adalah Support Turned Resistance (STR). Strategi ini memanfaatkan perubahan peran level support menjadi resistance setelah harga menembusnya. Memahami dan menguasai strategi ini dapat membantu trader meningkatkan akurasi entry dan exit dalam trading.

Memahami Konsep Support dan Resistance

Sebelum membahas Support Turned Resistance, penting untuk memahami pengertian support dan resistance itu sendiri.

Support adalah level harga di mana tekanan beli cukup kuat untuk menghentikan penurunan harga. Dengan kata lain, ketika harga mendekati level support, trader mengantisipasi adanya potensi pembalikan naik karena banyak trader membeli pada level ini.

Resistance, di sisi lain, adalah level harga di mana tekanan jual cukup kuat untuk menghentikan kenaikan harga. Ketika harga mendekati level resistance, ada kemungkinan harga akan kembali turun karena banyak trader menjual pada level ini.

Fenomena Support Turned Resistance terjadi ketika harga sebelumnya menembus level support dan kemudian kembali naik, tetapi level support lama ini kini bertindak sebagai resistance. Artinya, level harga yang sebelumnya menahan penurunan kini berperan menahan kenaikan harga.

Mengapa Support Bisa Menjadi Resistance?

Secara psikologis, pergeseran peran level harga ini terjadi karena perilaku pasar dan reaksi trader. Saat harga menembus level support, trader yang sebelumnya membeli pada level tersebut mungkin mulai menjual untuk menutup posisi yang rugi atau mengambil keuntungan lebih kecil. Pada saat yang sama, trader lain yang ingin masuk posisi jual menunggu harga naik kembali ke level support lama untuk menjadikannya sebagai resistance, sehingga tekanan jual meningkat.

Fenomena ini membentuk pola supply-demand yang khas dalam pasar. Level support lama kini menjadi titik penjualan baru bagi trader yang konservatif, sekaligus menjadi area yang diwaspadai oleh trader yang ingin membeli kembali.

Cara Mengidentifikasi Support Turned Resistance

Untuk menggunakan strategi ini, trader perlu memahami cara mengidentifikasi level STR dengan tepat. Berikut beberapa langkah penting:

  1. Mengamati Level Support yang Kuat:
    Carilah level support yang pernah diuji beberapa kali tanpa ditembus. Semakin sering level ini diuji, semakin kuat dan signifikan level tersebut.

  2. Memastikan Terjadinya Breakout:
    STR hanya berlaku jika harga benar-benar menembus level support. Breakout harus disertai dengan volume yang cukup untuk menandakan bahwa tekanan jual benar-benar mengalahkan tekanan beli di level tersebut.

  3. Menunggu Pullback ke Level Support Lama:
    Setelah breakout, harga biasanya akan mengalami pullback menuju level support lama. Pada tahap ini, level tersebut berubah menjadi resistance.

  4. Menggunakan Konfirmasi Tambahan:
    Konfirmasi tambahan bisa berupa formasi candlestick, indikator teknikal seperti RSI atau MACD, atau pola grafik lain yang menunjukkan adanya potensi reversal di level STR.

Strategi Entry Menggunakan Support Turned Resistance

Strategi entry yang umum digunakan pada STR adalah short entry saat harga menyentuh resistance baru ini. Berikut beberapa metode yang bisa diterapkan:

  1. Entry dengan Candlestick Reversal:
    Amati formasi candlestick seperti shooting star, bearish engulfing, atau doji pada level STR. Formasi ini menandakan potensi pembalikan harga ke arah bawah.

  2. Entry dengan Konfirmasi Indikator:
    Gunakan indikator teknikal untuk mengkonfirmasi potensi reversal. Misalnya, jika RSI berada di area overbought saat harga menyentuh STR, ini menambah keyakinan bahwa resistance akan bertahan.

  3. Stop Loss dan Risk Management:
    Letakkan stop loss sedikit di atas resistance untuk membatasi risiko jika harga menembus resistance baru. Ukuran risk-reward ratio minimal 1:2 direkomendasikan untuk menjaga disiplin trading.

  4. Target Profit:
    Target profit bisa diukur dengan level support berikutnya, Fibonacci retracement, atau indikator lain yang menunjukkan potensi harga turun.

Strategi Exit dan Manajemen Risiko

Menggunakan STR tanpa manajemen risiko yang tepat bisa berakibat fatal. Berikut beberapa tips:

  • Trailing Stop: Gunakan trailing stop untuk mengamankan keuntungan saat harga bergerak sesuai prediksi.

  • Diversifikasi Entry: Jangan menaruh semua posisi pada satu STR; pilih beberapa level signifikan untuk meningkatkan peluang profit.

  • Analisis Multi-Time Frame: Konfirmasi STR pada beberapa kerangka waktu, misalnya daily dan H1, untuk memastikan kekuatan level resistance.

Kesalahan Umum Trader Saat Menggunakan STR

  1. Menganggap Semua Breakout Sama:
    Tidak semua breakout akan menghasilkan pullback ke level support lama. Pastikan breakout disertai volume dan konfirmasi harga.

  2. Tidak Menggunakan Konfirmasi Tambahan:
    Mengandalkan STR saja tanpa indikator tambahan atau analisis candlestick dapat meningkatkan risiko gagal.

  3. Overtrading:
    Trader sering tergoda masuk terlalu cepat pada level STR yang tidak signifikan. Seleksi level STR yang kuat lebih penting daripada sering entry.

Contoh Kasus Support Turned Resistance

Misalnya, harga pasangan mata uang EUR/USD memiliki level support di 1,1200 yang diuji berkali-kali. Setelah harga menembus level 1,1200, terjadi pullback ke level ini. Trader kemudian mengamati candlestick bearish engulfing di area 1,1200. Ini menjadi sinyal STR untuk entry sell dengan target support berikutnya di 1,1100.

Dalam kasus ini, strategi STR memungkinkan trader masuk pada momen reversal dengan risiko yang terkontrol, sambil memanfaatkan psikologi pasar dan perilaku trader lain yang menunggu resistance lama untuk menjual.

Tips Mengoptimalkan Strategi STR

  • Gunakan chart pattern tambahan, seperti double top, head and shoulders, atau triangle untuk menguatkan sinyal STR.

  • Perhatikan berita ekonomi yang dapat mempengaruhi level support/resistance. STR lebih efektif pada kondisi pasar yang tidak dipengaruhi oleh volatilitas ekstrim akibat rilis berita.

  • Latihan pada akun demo untuk membiasakan diri mengidentifikasi level STR sebelum menerapkan di akun live.

Dengan pemahaman yang matang, strategi Support Turned Resistance dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan akurasi entry dan exit, sekaligus memaksimalkan rasio risiko terhadap keuntungan. Kuncinya adalah disiplin dalam identifikasi level, konfirmasi tambahan, dan manajemen risiko yang ketat.


Jika Anda ingin memperdalam pemahaman dan kemampuan trading, mempelajari strategi ini melalui program edukasi trading profesional dapat memberikan keuntungan tambahan. Materi yang terstruktur, simulasi praktik, dan mentor berpengalaman membantu mengubah teori menjadi kemampuan praktis yang dapat langsung diterapkan di pasar nyata.

Bergabung dalam program edukasi trading juga memberi akses ke komunitas trader aktif, update strategi terbaru, serta dukungan penuh dalam mengasah keterampilan trading. Kunjungi www.didimax.co.id untuk memulai perjalanan Anda menjadi trader yang lebih percaya diri dan terampil.