
Pasangan mata uang EUR/USD mengalami penguatan signifikan pada perdagangan pekan ini setelah rilis data inflasi zona euro yang lebih rendah dari perkiraan pasar. Kabar ini memberikan angin segar bagi para pelaku pasar yang sebelumnya dibayangi oleh ketidakpastian arah kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB). Penurunan tekanan inflasi di kawasan euro memunculkan spekulasi bahwa ECB mungkin akan mempertimbangkan pelonggaran kebijakan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, sebuah sentimen yang langsung tercermin dalam penguatan euro terhadap dolar AS.
Inflasi Zona Euro Melemah
Data terbaru yang dirilis oleh Eurostat menunjukkan bahwa inflasi tahunan zona euro untuk bulan April berada pada angka 2,4%, sedikit di bawah ekspektasi konsensus analis yang memperkirakan inflasi berada di level 2,6%. Lebih lanjut, inflasi inti—yang tidak memasukkan harga energi dan makanan yang cenderung volatil—juga mengalami penurunan menjadi 2,7% dari sebelumnya 3,1%. Ini adalah sinyal penting bagi ECB karena inflasi inti dianggap sebagai indikator yang lebih akurat dalam mengukur tekanan harga jangka panjang.
Penurunan inflasi ini sebagian besar disebabkan oleh turunnya harga energi dan transportasi, serta stabilisasi harga pangan setelah lonjakan tajam yang terjadi sepanjang 2023 akibat krisis geopolitik dan gangguan rantai pasokan global. Selain itu, apresiasi nilai tukar euro dalam beberapa bulan terakhir juga turut membantu menekan biaya impor, sehingga mendorong penurunan harga di tingkat konsumen.
Reaksi Pasar dan Dampaknya terhadap EUR/USD
Setelah rilis data inflasi tersebut, euro langsung mencatatkan kenaikan tajam terhadap dolar AS. Pasangan EUR/USD melonjak hampir 100 pips dalam waktu kurang dari dua jam setelah publikasi data, menembus level resistance penting di 1.0800 dan bertahan di atas level tersebut sepanjang sesi perdagangan Eropa dan Amerika.
Reaksi ini mencerminkan ekspektasi bahwa dengan inflasi yang melandai, ECB memiliki ruang untuk memperlonggar kebijakan moneternya atau setidaknya menahan suku bunga lebih lama. Sebaliknya, The Fed masih bersikap lebih hawkish mengingat inflasi di AS tetap tinggi dan pasar tenaga kerja yang masih sangat kuat. Namun, pelaku pasar mulai memperkirakan bahwa siklus pengetatan suku bunga oleh The Fed mendekati puncaknya, memberikan momentum tambahan bagi euro.
Selain itu, faktor teknikal juga turut berperan dalam penguatan EUR/USD. Sebelumnya, pasangan mata uang ini menunjukkan pola konsolidasi dengan support kuat di area 1.0700 dan resistance di sekitar 1.0800. Dengan breakout yang terjadi pasca rilis data inflasi, banyak trader teknikal yang melihat ini sebagai sinyal bullish lanjutan yang membuka jalan menuju area 1.0900 atau bahkan 1.1000 dalam jangka pendek.
Analisis Fundamental ECB dan Prospek Kebijakan
Dalam beberapa bulan terakhir, ECB telah mengambil langkah hati-hati dalam menentukan arah kebijakan moneternya. Dengan inflasi yang mulai melandai dan pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan, tekanan terhadap ECB untuk mulai menormalisasi kebijakan meningkat. Namun demikian, ECB tetap menunjukkan kehati-hatian dan menekankan bahwa setiap keputusan akan berbasis data ekonomi terbaru.
Dalam konferensi pers terbarunya, Presiden ECB Christine Lagarde menegaskan bahwa dewan gubernur akan memantau data inflasi dan pertumbuhan dengan seksama sebelum mengambil keputusan. Ia menambahkan bahwa meskipun tren inflasi menunjukkan penurunan, risiko masih tetap ada terutama dari sisi geopolitik dan ketidakpastian global.
Namun, dengan angka inflasi terbaru yang berada di bawah ekspektasi dan tren yang mengindikasikan penurunan berkelanjutan, para analis memprediksi bahwa ECB mungkin akan mulai memberikan sinyal dovish dalam pertemuan-pertemuan mendatang. Jika itu terjadi, maka euro dapat memperoleh keuntungan jangka pendek dari pelaku pasar yang mengantisipasi adanya stimulus atau pelonggaran moneter lebih lanjut.
Dolar AS dalam Posisi Defensif
Di sisi lain, dolar AS menghadapi tekanan akibat data ekonomi domestik yang mulai menunjukkan tanda-tanda pelambatan. Meskipun inflasi di AS masih di atas target The Fed sebesar 2%, beberapa indikator seperti penjualan ritel, pertumbuhan manufaktur, dan indeks kepercayaan konsumen mulai melemah. Hal ini menimbulkan keraguan apakah The Fed dapat mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka panjang tanpa merusak pertumbuhan ekonomi.
Faktor politik dalam negeri, termasuk ketidakpastian mengenai kebijakan fiskal menjelang pemilu 2024, juga turut menambah tekanan terhadap dolar AS. Pelaku pasar semakin berhati-hati dalam mengambil posisi panjang terhadap greenback, dan lebih memilih aset lain seperti euro atau bahkan mata uang berisiko seperti pound sterling dan dolar Australia.
Sentimen Global dan Pengaruh Geopolitik
Situasi geopolitik global juga memainkan peran penting dalam pergerakan pasangan mata uang EUR/USD. Ketegangan yang masih berlangsung di Timur Tengah dan ketidakpastian di kawasan Asia Timur menyebabkan fluktuasi pada pasar energi dan logistik global. Namun, stabilitas relatif di kawasan Eropa memberikan sedikit keunggulan bagi euro dibandingkan dengan mata uang negara-negara yang lebih terdampak langsung oleh konflik tersebut.
Selain itu, arus modal internasional juga menunjukkan peningkatan masuk ke pasar Eropa, terutama dalam bentuk investasi obligasi dan ekuitas. Hal ini mendukung permintaan terhadap euro dan mendorong penguatan nilai tukarnya terhadap dolar AS.
Prospek EUR/USD ke Depan
Melihat tren saat ini, banyak analis memprediksi bahwa EUR/USD berpotensi untuk melanjutkan tren bullish-nya dalam beberapa minggu ke depan, terutama jika data ekonomi Eropa terus menunjukkan perbaikan atau inflasi tetap terkendali. Target jangka pendek berada di kisaran 1.0900 hingga 1.1000, dengan level support utama di sekitar 1.0800 dan 1.0750.
Namun, pasar mata uang sangat dipengaruhi oleh sentimen dan berita terkini. Oleh karena itu, trader harus tetap waspada terhadap potensi rilis data penting dari AS, pernyataan pejabat The Fed, dan perkembangan geopolitik global yang dapat mengubah arah tren dalam waktu singkat.
Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana memanfaatkan peluang di pasar forex seperti pergerakan EUR/USD, kini saat yang tepat untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan trading Anda bersama Didimax. Didimax adalah broker lokal terpercaya yang telah berpengalaman selama lebih dari satu dekade dalam menyediakan edukasi dan fasilitas trading bagi para trader Indonesia. Melalui program edukasi gratis yang ditawarkan, Anda akan dibimbing langsung oleh mentor profesional yang siap membantu Anda memahami analisis teknikal, fundamental, hingga manajemen risiko secara menyeluruh.
Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk menjadi trader yang lebih cerdas dan percaya diri. Kunjungi situs resmi www.didimax.co.id sekarang juga dan daftarkan diri Anda dalam program edukasi trading yang terbuka untuk semua level, mulai dari pemula hingga profesional. Tingkatkan potensi Anda di pasar forex bersama Didimax—solusi terbaik untuk edukasi dan pengalaman trading yang optimal.