Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Fakta Menarik Tentang Karakteristik Trading Sesi Asia

Fakta Menarik Tentang Karakteristik Trading Sesi Asia

by Lia Nurullita

Fakta Menarik Tentang Karakteristik Trading Sesi Asia

Dalam dunia trading forex global, pasar dibagi ke dalam beberapa sesi berdasarkan zona waktu geografis utama: sesi Asia, sesi Eropa, dan sesi Amerika. Setiap sesi memiliki dinamika dan karakteristik tersendiri yang memengaruhi volatilitas, volume transaksi, serta strategi yang tepat digunakan oleh trader. Di antara ketiganya, sesi Asia—yang juga dikenal sebagai sesi Tokyo—memiliki keunikan tersendiri yang sering kali kurang diperhatikan oleh trader pemula. Padahal, memahami karakteristik sesi Asia bisa membuka peluang trading yang lebih konsisten, terutama bagi trader yang mengincar kondisi pasar yang lebih stabil dan terprediksi.

Waktu dan Wilayah Operasional Sesi Asia

Sesi Asia dimulai saat pasar Tokyo dibuka pada pukul 06.00 WIB (GMT+7) dan berakhir sekitar pukul 15.00 WIB. Namun, aktivitas pasar sebenarnya mulai terasa sejak pukul 05.00 WIB karena adanya overlap dengan pasar Sydney yang dibuka lebih awal. Selain Jepang dan Australia, beberapa pusat keuangan penting di wilayah Asia seperti Singapura, Hong Kong, dan China juga aktif berpartisipasi dalam pasar selama rentang waktu ini.

Meskipun volume perdagangan di sesi Asia lebih rendah dibandingkan sesi Eropa dan Amerika, wilayah Asia tetap menjadi motor penting dalam pasar forex global. Tokyo sendiri merupakan salah satu dari tiga pusat keuangan utama dunia, bersama dengan London dan New York.

Karakteristik Volatilitas dan Likuiditas

Salah satu ciri khas utama sesi Asia adalah rendahnya volatilitas pasar. Pergerakan harga cenderung tenang dan stabil, sehingga menjadi lingkungan yang relatif aman bagi trader pemula. Pairs mata uang yang paling aktif selama sesi ini biasanya adalah pasangan yang melibatkan mata uang Asia-Pasifik seperti:

  • USD/JPY

  • AUD/USD

  • NZD/USD

  • AUD/JPY

  • GBP/JPY

Mata uang seperti JPY (Yen Jepang), AUD (Dolar Australia), dan NZD (Dolar Selandia Baru) sangat aktif diperdagangkan selama sesi ini karena berita ekonomi utama dari negara-negara tersebut biasanya dirilis pada pagi hari waktu setempat.

Namun, karena volume transaksi yang relatif lebih kecil dibandingkan sesi Eropa dan Amerika, likuiditas pada beberapa pasangan mata uang mayor seperti EUR/USD atau GBP/USD bisa jadi lebih tipis. Hal ini mengakibatkan spread yang lebih lebar dan potensi slippage yang lebih tinggi jika Anda melakukan entry pada waktu-waktu tertentu yang kurang likuid.

Dampak Berita Ekonomi di Sesi Asia

Salah satu faktor yang cukup menentukan arah pergerakan harga di sesi Asia adalah rilis data ekonomi dari Jepang, Australia, dan China. Contoh data penting yang sering dirilis di sesi ini antara lain:

  • GDP Jepang

  • Tingkat pengangguran Australia

  • Neraca perdagangan China

  • Indeks PMI Manufaktur Jepang atau China

Karena sesi Asia relatif lebih tenang, pergerakan harga akibat rilis data ekonomi bisa sangat tajam, meskipun hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, trader yang aktif di sesi ini perlu memperhatikan jadwal kalender ekonomi dengan seksama.

Strategi Trading yang Cocok untuk Sesi Asia

Dengan volatilitas yang rendah dan pergerakan harga yang cenderung sideways, strategi trading yang paling cocok digunakan di sesi Asia adalah strategi range trading. Trader bisa mencari area support dan resistance yang kuat lalu membuka posisi saat harga menyentuh batas-batas tersebut.

Berikut adalah beberapa strategi umum yang sering digunakan:

1. Range Trading

Karena pasar cenderung bergerak dalam range sempit, trader dapat menempatkan posisi beli di support dan posisi jual di resistance, dengan stop loss yang ketat dan take profit pendek.

2. Breakout di Awal Sesi

Meskipun jarang, kadang terjadi breakout kuat saat rilis data ekonomi besar di awal sesi. Dalam hal ini, strategi breakout bisa memberikan peluang besar, terutama pada pasangan mata uang yang berhubungan langsung dengan data tersebut.

3. Scalping

Banyak trader Asia atau trader malam di Eropa dan Amerika yang menggunakan sesi ini untuk scalping, yaitu mengambil keuntungan kecil dari pergerakan harga jangka pendek. Ini bisa dilakukan dengan bantuan indikator seperti Bollinger Bands, Moving Average, atau RSI.

Namun perlu diingat, karena pasar cenderung lambat di sesi ini, scalping hanya efektif bila broker Anda menyediakan spread rendah dan eksekusi cepat.

Overlap dengan Sesi Lain

Salah satu momen yang patut diperhatikan adalah overlap antara sesi Asia dan sesi Eropa (mulai pukul 14.00 WIB). Dalam jam-jam terakhir sesi Asia, terjadi peningkatan volatilitas karena trader Eropa mulai masuk ke pasar. Ini bisa menjadi kesempatan bagus bagi trader yang ingin mengantisipasi perubahan tren atau breakout.

Fakta Menarik Seputar Sesi Asia

Berikut beberapa fakta menarik yang sering luput dari perhatian trader:

  • Yen Jepang adalah salah satu mata uang paling likuid di dunia, sering digunakan sebagai safe haven currency. Maka dari itu, pergerakan USD/JPY di sesi Asia sering mencerminkan sentimen pasar global terhadap risiko.

  • Bank Sentral Jepang (BoJ) dikenal sangat aktif melakukan intervensi di pasar forex. Ketika mereka melakukannya, biasanya terjadi pergerakan besar di sesi Asia, terutama pada pasangan JPY.

  • China tidak memiliki mata uang yang sepenuhnya bebas (non-convertible). Namun, berita ekonomi dari China sangat memengaruhi AUD dan NZD karena hubungan perdagangan yang erat.

  • Trader profesional di Jepang disebut "Tokyo boys", dan mereka memiliki reputasi sebagai trader yang disiplin dengan strategi jangka menengah hingga panjang.

Apakah Sesi Asia Cocok untuk Semua Trader?

Tidak semua trader cocok dengan ritme sesi Asia. Trader yang menyukai pergerakan cepat dan volatilitas tinggi mungkin akan merasa bosan dengan lambatnya pasar. Namun, bagi trader yang lebih konservatif atau mereka yang baru belajar, sesi Asia menawarkan lingkungan yang lebih tenang untuk belajar membaca chart, menguji strategi, dan memahami psikologi pasar tanpa tekanan tinggi.

Sesi Asia juga sangat cocok bagi trader yang tinggal di Asia dan tidak ingin begadang untuk menunggu sesi Eropa atau Amerika. Dengan memahami karakteristik pasar di pagi hingga siang hari, trader bisa tetap produktif tanpa mengganggu waktu istirahat.


Bagi Anda yang tertarik untuk memulai atau meningkatkan kemampuan trading forex, memahami karakteristik sesi Asia adalah langkah awal yang sangat baik. Namun, pemahaman ini akan jauh lebih efektif jika dibarengi dengan edukasi yang tepat dan terstruktur. Di sinilah pentingnya bergabung dalam program edukasi trading yang berkualitas dan terpercaya.

Didimax hadir sebagai solusi bagi Anda yang ingin belajar trading dari dasar hingga mahir. Dengan mentor berpengalaman, materi lengkap, serta dukungan komunitas yang solid, Anda bisa mengembangkan strategi trading yang sesuai dengan karakteristik sesi mana pun, termasuk sesi Asia. Daftarkan diri Anda sekarang di www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan trading Anda bersama kami!