Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Faktor-Faktor Utama yang Mempengaruhi Pergerakan Pair EUR/AUD

Faktor-Faktor Utama yang Mempengaruhi Pergerakan Pair EUR/AUD

by Rizka

Faktor-Faktor Utama yang Mempengaruhi Pergerakan Pair EUR/AUD

Dalam dunia trading forex, setiap pasangan mata uang memiliki karakteristiknya sendiri, termasuk pair EUR/AUD (Euro terhadap Dolar Australia). Pair ini sering disebut sebagai “cross pair” karena tidak melibatkan Dolar Amerika Serikat secara langsung. Namun, jangan salah — volatilitasnya cukup tinggi dan memberikan banyak peluang bagi para trader, terutama mereka yang memahami faktor-faktor yang memengaruhi pergerakannya.

Artikel ini akan membahas secara mendalam apa saja faktor utama yang mempengaruhi pergerakan EUR/AUD, mulai dari aspek fundamental hingga teknikal, serta bagaimana trader bisa memanfaatkannya untuk meraih profit lebih optimal.


1. Perbedaan Suku Bunga Antara ECB dan RBA

Salah satu faktor terpenting yang menggerakkan harga di pasar forex adalah perbedaan suku bunga antar bank sentral.

  • ECB (European Central Bank) mengatur kebijakan moneter untuk negara-negara zona euro.

  • RBA (Reserve Bank of Australia) bertanggung jawab atas kebijakan moneter Australia.

Ketika suku bunga ECB lebih rendah dibanding RBA, investor cenderung menjual Euro dan membeli Dolar Australia karena return dari aset berdenominasi AUD lebih menarik. Sebaliknya, jika RBA memangkas suku bunga sementara ECB mempertahankannya, maka EUR/AUD cenderung naik karena daya tarik AUD berkurang.

Selain itu, ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga di masa depan juga sering memicu volatilitas besar pada pair ini. Bahkan, spekulasi menjelang pengumuman kebijakan moneter sering kali memicu lonjakan harga dalam jangka pendek.


2. Performa Ekonomi Zona Euro vs Australia

Faktor fundamental berikutnya adalah kinerja ekonomi kedua wilayah. Trader profesional selalu memperhatikan indikator ekonomi penting seperti:

  • GDP (Produk Domestik Bruto)

  • Inflasi (CPI)

  • Tingkat pengangguran

  • Indeks kepercayaan konsumen

  • Data manufaktur (PMI)

Ketika ekonomi zona euro menunjukkan pertumbuhan yang solid — misalnya peningkatan output industri atau penurunan pengangguran — nilai Euro cenderung menguat. Namun, jika ekonomi Australia tumbuh lebih cepat karena ekspor yang meningkat (misalnya ke China), maka AUD bisa menekan EUR/AUD ke bawah.

Secara historis, AUD dikenal sebagai mata uang komoditas, yang berarti nilainya sangat dipengaruhi oleh harga sumber daya alam, terutama bijih besi, batu bara, dan emas. Karena Australia adalah salah satu eksportir terbesar di dunia untuk komoditas tersebut, kenaikan harga komoditas global biasanya membuat AUD menguat.


3. Harga Komoditas Dunia

AUD memiliki korelasi yang kuat dengan harga komoditas, terutama emas, bijih besi, dan batu bara. Kenaikan harga komoditas biasanya meningkatkan pendapatan ekspor Australia, memperkuat ekonomi nasional, dan pada akhirnya mendukung penguatan AUD.

Sebaliknya, penurunan harga komoditas dunia — misalnya akibat penurunan permintaan dari China — akan menekan perekonomian Australia dan menyebabkan EUR/AUD naik.

Trader yang memahami hubungan ini dapat memantau data global, terutama laporan dari China (karena China adalah mitra dagang terbesar Australia). Misalnya, ketika data industri China menurun, itu bisa menjadi sinyal bearish bagi AUD.


4. Stabilitas Politik dan Geopolitik

Kondisi politik juga memiliki dampak signifikan terhadap nilai mata uang.

  • Di zona euro, ketidakpastian politik seperti krisis utang, referendum, atau ketegangan antarnegara anggota dapat menekan Euro.

  • Di Australia, perubahan kebijakan pemerintah, ketegangan dengan China, atau kebijakan lingkungan yang memengaruhi sektor pertambangan juga dapat mengguncang AUD.

Selain itu, peristiwa global seperti perang dagang, konflik regional, dan ketegangan geopolitik dapat memicu “risk sentiment” di pasar. Saat ketidakpastian global meningkat, investor biasanya mencari aset yang dianggap lebih aman (safe haven), dan AUD sering kali menjadi korban karena dianggap lebih berisiko.


5. Perbedaan Risiko (Risk Sentiment) di Pasar Global

AUD dikenal sebagai mata uang berisiko tinggi (risk-on currency), sedangkan Euro cenderung lebih stabil. Artinya, ketika pasar global berada dalam suasana optimis — misalnya indeks saham naik dan ekonomi dunia pulih — investor lebih berani mengambil risiko dan membeli AUD, sehingga EUR/AUD turun.

Namun, ketika pasar dilanda kekhawatiran seperti krisis global, inflasi tinggi, atau gejolak politik, investor mencari keamanan dan menjual mata uang berisiko. Dalam situasi seperti itu, EUR/AUD cenderung naik karena AUD melemah terhadap Euro.

Contoh nyata adalah saat pandemi COVID-19 tahun 2020. Ketika ketidakpastian melanda, AUD sempat jatuh tajam karena investor keluar dari aset berisiko.


6. Kebijakan Perdagangan dan Neraca Ekspor-Impor

Australia sangat bergantung pada ekspor komoditas, sementara zona euro memiliki ekonomi yang lebih beragam. Oleh karena itu, neraca perdagangan menjadi faktor penting.

Jika Australia mengalami surplus perdagangan (ekspor lebih besar dari impor), maka permintaan terhadap AUD meningkat karena negara lain membutuhkan mata uang tersebut untuk membayar ekspor Australia. Sebaliknya, jika zona euro mencatat defisit perdagangan, Euro bisa tertekan.

Trader dapat memanfaatkan laporan balance of trade atau current account dari masing-masing negara untuk memperkirakan arah EUR/AUD.


7. Spekulasi dan Sentimen Pasar

Selain faktor ekonomi dan politik, spekulasi di pasar forex juga mempengaruhi pergerakan EUR/AUD. Trader besar seperti hedge fund, bank investasi, dan institusi keuangan sering kali menggerakkan pasar melalui posisi mereka yang besar.

Misalnya, ketika banyak investor berspekulasi bahwa harga komoditas akan naik, mereka cenderung membeli AUD, sehingga pair EUR/AUD turun. Namun jika rumor negatif mengenai zona euro muncul — seperti ancaman resesi atau krisis perbankan — trader bisa berbondong-bondong menjual Euro.

Data COT (Commitment of Traders) yang diterbitkan oleh CFTC bisa menjadi referensi penting untuk melihat bagaimana posisi spekulan besar terhadap Euro dan AUD.


8. Analisis Teknikal dan Psikologi Pasar

Selain faktor fundamental, trader juga perlu memahami aspek teknikal seperti:

  • Support dan resistance utama

  • Tren jangka panjang

  • Indikator momentum (RSI, MACD, Moving Average)

  • Fibonacci retracement dan breakout level

EUR/AUD sering menunjukkan pergerakan yang fluktuatif, sehingga trader teknikal perlu disiplin menggunakan manajemen risiko. Psikologi pasar juga memainkan peran besar — sentimen “fear” atau “greed” sering kali menyebabkan pergerakan harga yang ekstrem dalam waktu singkat.


Kesimpulan

Pergerakan pair EUR/AUD dipengaruhi oleh kombinasi kompleks antara faktor fundamental, teknikal, dan psikologis. Dari perbedaan suku bunga dan data ekonomi hingga harga komoditas dunia dan sentimen risiko global — semua faktor ini saling terkait dalam menentukan arah pergerakan harga.

Trader yang memahami interaksi antar faktor tersebut akan memiliki keunggulan besar dalam memprediksi arah pasar dan mengoptimalkan peluang tradingnya. Namun, penting juga untuk selalu memperhatikan money management dan tidak hanya bergantung pada satu indikator atau berita saja.


Pasar forex adalah dunia yang dinamis dan penuh peluang, terutama bagi mereka yang mau terus belajar. Jika Anda ingin mendalami analisis fundamental dan teknikal forex secara mendalam, termasuk memahami karakteristik pair seperti EUR/AUD, Didimax menyediakan program edukasi trading yang lengkap dan gratis.

Melalui bimbingan mentor berpengalaman dan komunitas trader aktif, Anda bisa belajar strategi yang terbukti efektif langsung dari para profesional. Kunjungi sekarang www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading Anda menuju kebebasan finansial bersama Didimax — Broker Forex Terpercaya di Indonesia.