Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Faktor yang Mempengaruhi Korelasi GBP/USD

Faktor yang Mempengaruhi Korelasi GBP/USD

by Rizka

Faktor yang Mempengaruhi Korelasi GBP/USD

Pasangan mata uang GBP/USD, yang juga dikenal sebagai "Cable," adalah salah satu pasangan mata uang utama di pasar forex yang paling sering diperdagangkan. Pasangan ini mencerminkan nilai tukar antara Poundsterling Inggris (GBP) dan Dolar Amerika Serikat (USD). Korelasi GBP/USD dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari aspek ekonomi, politik, dan pasar global. Memahami faktor-faktor ini sangat penting bagi para trader forex yang ingin mengambil keputusan berdasarkan analisis yang solid. Berikut adalah faktor-faktor utama yang memengaruhi korelasi GBP/USD:

1. Kebijakan Moneter Bank Sentral

Kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank of England (BoE) dan Federal Reserve (The Fed) memiliki pengaruh besar terhadap nilai tukar GBP/USD. Ketika BoE menaikkan suku bunga, nilai GBP cenderung menguat terhadap USD, karena imbal hasil investasi di Inggris menjadi lebih menarik bagi investor. Sebaliknya, jika The Fed mengambil langkah hawkish dengan menaikkan suku bunga, USD cenderung menguat.

Selain itu, pernyataan dari gubernur bank sentral atau laporan ekonomi seperti risalah pertemuan juga dapat memengaruhi ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter. Misalnya, jika BoE mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga di masa depan, GBP dapat melemah terhadap USD.

2. Data Ekonomi

Data ekonomi dari Inggris dan Amerika Serikat adalah indikator utama yang memengaruhi korelasi GBP/USD. Beberapa data yang paling penting meliputi:

  • Produk Domestik Bruto (PDB): Pertumbuhan ekonomi yang kuat di Inggris dapat memperkuat GBP, sedangkan data PDB yang positif dari AS dapat memperkuat USD.

  • Indeks Harga Konsumen (CPI): Inflasi adalah indikator penting yang memengaruhi kebijakan moneter. Inflasi yang tinggi di Inggris dapat memicu kenaikan suku bunga oleh BoE, yang akan memperkuat GBP.

  • Data Ketenagakerjaan: Tingkat pengangguran dan data Non-Farm Payrolls (NFP) di AS sangat diperhatikan oleh trader, karena dapat memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi masing-masing negara.

3. Peristiwa Geopolitik

Faktor geopolitik sering kali menjadi penggerak volatilitas yang signifikan untuk pasangan GBP/USD. Contohnya adalah Brexit, yang menciptakan ketidakpastian besar bagi Inggris dan menyebabkan fluktuasi tajam pada GBP/USD selama bertahun-tahun.

Hubungan dagang Inggris dengan mitra internasional, serta kebijakan luar negeri AS, juga memengaruhi pasangan ini. Misalnya, ketegangan perdagangan antara AS dan negara lain dapat memperkuat USD sebagai aset safe-haven, sementara ketidakpastian politik di Inggris dapat melemahkan GBP.

4. Harga Komoditas

Meskipun Inggris dan AS bukan negara yang bergantung secara langsung pada ekspor komoditas seperti minyak, harga komoditas global tetap memengaruhi korelasi GBP/USD. USD sering dianggap sebagai mata uang cadangan global, sehingga kenaikan harga minyak atau emas dapat mendorong penguatan USD.

Sebaliknya, harga komoditas yang rendah dapat mengurangi inflasi global, yang pada akhirnya memengaruhi kebijakan moneter kedua negara.

5. Sentimen Pasar dan Risk Appetite

Pasar forex sangat dipengaruhi oleh sentimen investor. Ketika sentimen risiko global membaik, investor cenderung mencari aset dengan imbal hasil lebih tinggi, yang dapat menguntungkan GBP. Sebaliknya, dalam situasi pasar yang penuh ketidakpastian, investor lebih memilih aset safe-haven seperti USD.

Fluktuasi pasar saham juga dapat memberikan petunjuk tentang perubahan sentimen risiko. Misalnya, jika pasar saham global mengalami penurunan tajam, GBP/USD mungkin mengalami penurunan karena investor beralih ke aset yang lebih aman.

6. Defisit Neraca Perdagangan

Inggris memiliki defisit perdagangan yang cukup besar, sementara AS memiliki posisi yang lebih beragam dalam hal perdagangan internasional. Defisit neraca perdagangan Inggris dapat melemahkan GBP, karena permintaan untuk GBP dari mitra dagang cenderung lebih rendah dibandingkan dengan USD. Sebaliknya, jika data perdagangan menunjukkan peningkatan ekspor Inggris, GBP dapat menguat terhadap USD.

7. Korelasi dengan Pasangan Mata Uang Lain

GBP/USD sering kali berkorelasi dengan pasangan mata uang utama lainnya, seperti EUR/USD. Karena Inggris adalah bagian dari kawasan Eropa, perubahan signifikan dalam nilai tukar Euro dapat memengaruhi GBP/USD. Misalnya, jika EUR/USD menguat karena data positif dari zona Euro, GBP/USD juga mungkin terpengaruh secara tidak langsung.

8. Intervensi Pasar

Meski jarang, intervensi pasar oleh bank sentral juga dapat memengaruhi GBP/USD. Misalnya, jika The Fed atau BoE melakukan intervensi untuk mendukung mata uangnya, ini dapat menciptakan volatilitas besar dalam waktu singkat.

Kesimpulan

Korelasi GBP/USD dipengaruhi oleh kombinasi kompleks dari faktor fundamental dan teknikal. Kebijakan moneter, data ekonomi, peristiwa geopolitik, sentimen pasar, dan harga komoditas semuanya berperan penting dalam menentukan pergerakan pasangan mata uang ini. Trader yang ingin sukses dalam perdagangan GBP/USD perlu memahami dan memantau faktor-faktor ini secara rutin.

Bagi Anda yang ingin mempelajari lebih dalam tentang analisis forex dan memahami strategi trading yang efektif, bergabunglah dengan program edukasi trading di www.didimax.co.id. Dengan dukungan mentor berpengalaman dan materi edukasi yang komprehensif, Anda dapat meningkatkan kemampuan trading Anda ke level berikutnya.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan sinyal trading gratis dengan tingkat akurasi tinggi dari Didimax. Daftar sekarang di www.didimax.co.id dan mulai perjalanan Anda menuju kesuksesan trading bersama kami!