Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis GBP/USD Naik Seiring Pelemahan Dolar AS

GBP/USD Naik Seiring Pelemahan Dolar AS

by Iqbal

Pasangan mata uang GBP/USD kembali menunjukkan penguatan dalam beberapa sesi terakhir, didorong oleh pelemahan dolar AS yang cukup signifikan. Pergerakan ini menjadi perhatian utama para pelaku pasar dan investor forex global, terutama di tengah dinamika ekonomi global yang sedang berlangsung. Dalam konteks ini, kombinasi faktor makroekonomi, kebijakan moneter, serta ekspektasi pasar terhadap suku bunga menjadi penentu arah harga GBP/USD dalam jangka pendek maupun menengah.

Dolar AS dalam beberapa pekan terakhir berada di bawah tekanan seiring dengan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mulai melonggarkan kebijakan moneter mereka. Inflasi di Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda perlambatan, yang memicu spekulasi bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini. Bahkan, sejumlah analis memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga jika data ekonomi menunjukkan penurunan yang lebih tajam dari perkiraan. Situasi ini secara otomatis menekan nilai tukar dolar terhadap mata uang utama lainnya, termasuk poundsterling.

Sementara itu, dari sisi Inggris, perekonomian menunjukkan tanda-tanda stabilisasi meskipun tantangan masih banyak. Data ekonomi terbaru dari Inggris menunjukkan peningkatan moderat dalam sektor jasa dan konstruksi, yang menjadi tulang punggung perekonomian negara tersebut. Selain itu, Bank of England (BoE) tetap mempertahankan suku bunga acuan pada level tinggi guna mengendalikan inflasi yang masih jauh dari target 2%. Kebijakan ini membantu menopang nilai tukar pound, terutama di tengah pelemahan mata uang dolar AS yang luas.

Kinerja GBP/USD juga turut dipengaruhi oleh dinamika geopolitik dan perkembangan global lainnya. Ketegangan dagang, konflik regional, serta kebijakan fiskal dari kedua negara menjadi komponen penting yang harus diperhatikan dalam analisa teknikal maupun fundamental. Misalnya, perkembangan perundingan dagang antara Amerika Serikat dan mitra-mitra dagangnya, termasuk Inggris pasca-Brexit, memberikan pengaruh langsung terhadap sentimen pasar.

Dari sisi teknikal, GBP/USD menunjukkan tren naik yang konsisten dengan level support kuat di kisaran 1.2600 dan resistance yang saat ini berada di sekitar 1.2800. Para analis teknikal mencatat adanya pola bullish continuation yang mendukung potensi lanjutan kenaikan jika dolar AS terus melemah. Indikator Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) juga mengindikasikan momentum positif yang cukup kuat.

Namun demikian, tetap ada risiko koreksi harga jika terjadi kejutan pada data ekonomi AS, seperti laporan ketenagakerjaan (NFP) atau pernyataan dari pejabat The Fed yang bernada hawkish. Koreksi ini bisa menjadi peluang bagi trader untuk masuk pada posisi beli (long) dengan harga yang lebih kompetitif. Oleh karena itu, para pelaku pasar disarankan untuk terus memantau kalender ekonomi serta berita-berita utama yang berkaitan dengan kedua negara.

Penting untuk dipahami bahwa dalam dunia forex, pergerakan harga sangat dipengaruhi oleh ekspektasi dan sentimen pasar. Ketika mayoritas pelaku pasar memperkirakan pelonggaran kebijakan moneter di AS, maka aksi jual terhadap dolar pun meningkat, yang secara otomatis memberikan dorongan bagi mata uang lain seperti poundsterling. Dalam kondisi seperti ini, memahami dinamika makroekonomi global menjadi kunci utama dalam mengambil keputusan trading yang tepat.

Selain itu, investor dan trader juga perlu mencermati laporan ekonomi dari Inggris. Misalnya, data inflasi, pertumbuhan GDP, serta laporan pasar tenaga kerja dapat memberikan gambaran tentang arah kebijakan BoE ke depan. Jika data-data ini menunjukkan pemulihan yang berkelanjutan, maka kemungkinan besar pound akan terus menguat, dan GBP/USD memiliki ruang untuk naik lebih lanjut.

Ketidakpastian politik di Inggris, seperti potensi pemilu dini atau perubahan kepemimpinan di Partai Konservatif, juga bisa menjadi faktor risiko yang menambah volatilitas di pasar. Namun dalam jangka pendek, faktor utama yang mendukung penguatan GBP/USD tetap berasal dari melemahnya outlook ekonomi AS dan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga oleh The Fed.

Pasar juga mulai mengantisipasi rilis data inflasi CPI dan PCE dari Amerika Serikat, yang bisa menjadi indikator penting apakah tekanan harga benar-benar mulai mereda. Jika inflasi terbukti lebih rendah dari ekspektasi, maka pasar akan semakin yakin bahwa The Fed akan mengambil sikap dovish, dan ini bisa memicu arus modal keluar dari dolar menuju aset lain yang lebih menarik seperti pound.

Pergerakan GBP/USD juga tidak lepas dari sentimen risiko global. Ketika investor merasa yakin bahwa risiko ekonomi global mulai mereda, mereka cenderung mengalihkan dananya dari aset safe haven seperti dolar AS menuju aset yang berisiko lebih tinggi, termasuk mata uang pasar maju dan negara berkembang. Ini menciptakan permintaan tambahan bagi pound yang secara teknikal dan fundamental masih tergolong undervalued.

Menjelang paruh kedua tahun ini, fokus investor akan tertuju pada arah kebijakan moneter global. The Fed dan BoE menjadi dua bank sentral utama yang akan sangat menentukan arah pergerakan GBP/USD. Jika The Fed memutuskan untuk mulai memangkas suku bunga, sementara BoE tetap mempertahankan atau bahkan menaikkan suku bunganya, maka gap suku bunga antara kedua negara akan menyempit atau bahkan berbalik. Hal ini akan menjadi katalis positif bagi GBP/USD untuk naik lebih tinggi lagi.

Dengan semua faktor di atas, prospek GBP/USD saat ini tampak cukup bullish, terutama jika didukung oleh konfirmasi dari data makroekonomi serta pernyataan dari bank sentral masing-masing. Namun, tetap disarankan untuk menjalankan manajemen risiko yang ketat dan tidak terlalu bergantung pada satu skenario saja. Dunia forex sangat dinamis, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar adalah kunci kesuksesan.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam mengenai analisa pasar, strategi trading, serta bagaimana cara memanfaatkan momentum seperti penguatan GBP/USD ini, maka tidak ada waktu yang lebih baik untuk mulai belajar daripada sekarang. www.didimax.co.id menawarkan program edukasi trading yang dirancang secara profesional untuk semua level trader—dari pemula hingga yang sudah berpengalaman.

Didimax memberikan pelatihan eksklusif, sinyal harian, webinar rutin, hingga konsultasi one-on-one yang bisa membantu Anda mengembangkan strategi trading yang konsisten dan berbasis data. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar langsung dari mentor-mentor berpengalaman dan bergabung dalam komunitas trader aktif. Kunjungi www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading Anda dengan bekal pengetahuan yang solid dan terpercaya.