Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis GBP/USD Uji Support Kunci di Level 1.2600

GBP/USD Uji Support Kunci di Level 1.2600

by Iqbal

Pasangan mata uang GBP/USD kembali menjadi sorotan utama para pelaku pasar global setelah mendekati level support krusial di 1.2600. Level ini telah terbukti menjadi titik penting dalam perjalanan harga GBP/USD dalam beberapa bulan terakhir. Uji support di area ini menandakan momen penting bagi trader untuk mengamati arah selanjutnya dari pasangan mata uang ini, apakah akan terjadi rebound atau justru breakdown yang memperdalam tekanan jual.

Pada pertengahan Juni 2025, tekanan terhadap pound sterling meningkat tajam sebagai respons atas sejumlah faktor fundamental dan teknikal. Dari sisi fundamental, ketidakpastian kebijakan moneter Bank of England (BoE), serta data ekonomi Inggris yang kurang menggembirakan, telah mendorong aksi jual terhadap pound. Sementara itu, dari sisi teknikal, GBP/USD berada dalam tren menurun jangka menengah yang membuat support di 1.2600 menjadi ujian signifikan untuk potensi pembalikan arah.

Ketidakpastian Kebijakan Moneter BoE

Salah satu faktor utama yang menekan nilai tukar pound adalah ketidakpastian seputar arah kebijakan suku bunga Bank of England. Dalam beberapa bulan terakhir, BoE telah memberikan sinyal dovish seiring dengan meredanya tekanan inflasi di Inggris. Meskipun inflasi tetap berada di atas target 2%, namun ada tanda-tanda bahwa laju kenaikannya mulai melambat. Hal ini mendorong ekspektasi bahwa BoE akan mulai mempertimbangkan pelonggaran moneter dalam beberapa kuartal mendatang.

Namun, pasar masih terpecah antara ekspektasi pemangkasan suku bunga dan skenario penahanan suku bunga dalam waktu yang lebih lama. Ketidakpastian ini menciptakan ketegangan di pasar forex, yang pada gilirannya melemahkan sentimen terhadap pound sterling. Investor cenderung lebih memilih aset-aset yang dianggap lebih stabil, seperti dolar AS, dalam situasi seperti ini.

Kekuatan Dolar AS dan Data Ekonomi Terkini

Sementara itu, dari sisi seberang, dolar AS menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Data ekonomi Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir memperlihatkan pertumbuhan yang stabil, termasuk data ketenagakerjaan dan inflasi yang tetap tangguh. Federal Reserve yang cenderung hawkish memberikan dukungan tambahan terhadap greenback.

Kombinasi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang solid dan ketidakpastian di Eropa serta Inggris telah menciptakan dorongan kuat terhadap dolar AS. Investor global cenderung mengalihkan dana ke aset dolar sebagai bentuk perlindungan terhadap volatilitas global. Hal inilah yang membuat pasangan GBP/USD semakin tertekan dan mendekati area support teknikal penting.

Level Teknis 1.2600: Titik Penentu

Dari sisi teknikal, level 1.2600 bukan hanya sekadar angka psikologis. Ini merupakan zona support yang sudah diuji beberapa kali sejak awal tahun 2024. Dalam beberapa kasus sebelumnya, harga berhasil rebound dari titik ini, yang memperkuat reputasi level tersebut sebagai support kunci.

Namun, tekanan jual saat ini tampaknya cukup signifikan. RSI (Relative Strength Index) harian menunjukkan kondisi mendekati oversold, tetapi belum menandakan sinyal pembalikan yang kuat. Selain itu, harga masih berada di bawah rata-rata pergerakan 50-hari dan 200-hari, yang menunjukkan bahwa tren menurun masih mendominasi.

Apabila support di 1.2600 berhasil ditembus, maka ada kemungkinan besar harga akan melanjutkan penurunan ke area berikutnya di sekitar 1.2500 atau bahkan lebih rendah. Namun, jika support ini bertahan, maka peluang rebound menuju 1.2700 atau lebih tinggi masih terbuka.

Sentimen Pasar dan Posisi Spekulatif

Data Commitment of Traders (COT) dari CFTC menunjukkan bahwa posisi spekulatif terhadap pound telah bergeser menjadi lebih netral dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini mencerminkan kehati-hatian investor dalam menentukan arah pergerakan selanjutnya. Volume perdagangan juga menunjukkan adanya peningkatan menjelang uji support ini, yang mengindikasikan bahwa pasar tengah mengantisipasi pergerakan besar dalam waktu dekat.

Beberapa analis teknikal melihat adanya potensi pola double bottom jika harga mampu bertahan di atas 1.2600 dan kemudian memantul dengan volume yang meningkat. Namun, pola ini masih terlalu dini untuk dikonfirmasi dan membutuhkan validasi lebih lanjut melalui breakout di atas resistance minor di kisaran 1.2675.

Faktor Eksternal yang Memengaruhi GBP/USD

Selain faktor internal Inggris dan Amerika Serikat, dinamika global juga turut berperan dalam pergerakan GBP/USD. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah, harga energi yang fluktuatif, serta kebijakan ekonomi di Tiongkok menjadi elemen yang tidak bisa diabaikan.

Krisis di Timur Tengah, khususnya terkait pasokan minyak, bisa berdampak terhadap inflasi global dan memengaruhi keputusan bank sentral di seluruh dunia. Bila harga energi kembali melonjak, BoE bisa saja kembali mengadopsi pendekatan yang lebih hawkish. Sebaliknya, jika harga minyak turun dan permintaan global melemah, maka tekanan deflasi bisa mendorong pelonggaran moneter lebih cepat.

Di sisi lain, hubungan dagang Inggris dengan Uni Eropa pasca-Brexit tetap menjadi sumber ketidakpastian yang belum sepenuhnya terurai. Ketegangan terkait perbatasan Irlandia Utara serta hambatan perdagangan lainnya masih membayangi prospek jangka panjang ekonomi Inggris, dan pada gilirannya memengaruhi kinerja pound di pasar forex.

Prospek Jangka Pendek dan Jangka Menengah

Untuk jangka pendek, fokus utama pasar adalah pada data ekonomi Inggris yang akan dirilis dalam waktu dekat, termasuk data inflasi, PDB, dan sektor tenaga kerja. Jika data tersebut menunjukkan pelemahan, maka tekanan pada GBP bisa semakin besar dan meningkatkan kemungkinan terjadinya breakdown di bawah 1.2600.

Sementara itu, dalam jangka menengah, arah GBP/USD akan sangat ditentukan oleh kebijakan moneter kedua negara. Bila The Fed tetap mempertahankan sikap hawkish dan BoE menunjukkan sinyal dovish yang lebih tegas, maka GBP/USD bisa mengalami tren turun yang berkelanjutan. Sebaliknya, jika terjadi perubahan arah kebijakan atau data ekonomi Inggris menunjukkan perbaikan signifikan, maka ada potensi pemulihan untuk pasangan mata uang ini.

Para trader juga perlu mencermati pergerakan indeks dolar AS (DXY) sebagai indikator tambahan untuk mengukur kekuatan dolar. Selama DXY tetap berada dalam tren naik, maka tekanan terhadap GBP/USD kemungkinan masih akan berlanjut.

GBP/USD saat ini berada dalam momen kritis yang membutuhkan pengamatan ekstra ketat. Level 1.2600 adalah titik support kunci yang bisa menentukan arah tren dalam beberapa minggu ke depan. Baik trader jangka pendek maupun investor jangka panjang perlu menyesuaikan strategi mereka berdasarkan skenario teknikal dan fundamental yang sedang berkembang.

Untuk Anda yang ingin memahami lebih dalam bagaimana cara membaca level support-resistance seperti 1.2600, mengenali pola harga, serta menggunakan indikator teknikal dalam trading forex, saatnya bergabung dalam program edukasi trading di www.didimax.co.id. Didimax menyediakan materi pembelajaran lengkap, mulai dari dasar-dasar analisis teknikal dan fundamental, hingga strategi manajemen risiko yang teruji di pasar.

Tidak hanya itu, Anda juga akan dibimbing langsung oleh para mentor profesional yang berpengalaman di industri forex. Dengan pendekatan yang personal dan sistematis, Anda akan dibantu untuk meningkatkan kemampuan trading secara bertahap, sehingga siap mengambil peluang di pasar yang dinamis seperti GBP/USD. Segera kunjungi www.didimax.co.id dan jadikan setiap momen pergerakan harga sebagai peluang emas untuk meraih profit maksimal!