Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Hati-Hati Penyakit Trading Forex Bernama Recency Bias

Hati-Hati Penyakit Trading Forex Bernama Recency Bias

by Didimax Team

Ada berbagai macam penyakit trading forex yang dialami para trader, salah satunya adalah recency bias. Bila Anda adalah trader lawas, sudah pasti paham mengenai istilah satu ini karena penting juga untuk dipelajari ketika akan trading.
 
Recency bias sangat penting untuk trading karena biasanya muncul pada situasi terakhir trading. Akibat dari penyakit ini, trader akan sulit mengambil keputusan untuk langkah selanjutnya, dan berpengaruh juga pada objektivitas trading.
 
Memang untuk trading tidak hanya resiko saja yang perlu dihindari, penyakit trading forex juga perlu Anda perhatikan. Jika ingin tahu lebih banyak tentang recency bias, berikut penjelasan lebih detailnya.
 

Pengertian Penyakit Trading Forex Recency Bias

 
Selain FOMO, ada penyakit trading forex yang cukup berbahaya dan perlu dipahami oleh para trader untuk tidak mengalaminya. Namanya adalah recency bias, mungkin sebagian besar dari Anda masih belum tahu mengenai hal ini.
 
Memang ketika Anda mengalami recency trading, kemungkinan besar tidak menyadarinya. Maka dari itu, mulai sekarang untuk mengenali gejalanya agar tahu lebih awal dan bisa mengatasinya.
 
Sebelum membahas mengenai banyak hal mengenai recency trading, ada baiknya untuk mengetahui pengertiannya terlebih dulu.
 
Recency trading adalah situasi emosi para trader terbawa saat trading hingga mempengaruhi pasar. Ini merupakan penyakit psikologis berbahaya dalam trading.
 
Rata-rata, trader yang telah terkena penyakit trading forex recency bias, mindsetnya sudah mulai kacau karena posisi trading terakhirnya. Dan berakhir dengan gagalnya penerapan rencana-rencana trading yang telah tersusun rapi.
 
Penyakit ini juga pernah ditulis oleh Jason Zweig yang berjudul Your Money Your Brain, menjelaskan bahwa recency bias merupakan sifat dasar manusia. Sifat tersebut tidak bisa diperkirakan berdasarkan pengalaman jangka panjang, akan tetapi pengalaman jangka pendek.
 
Dengan kata lain, berbagai prasangka yang timbul dari trader itu berdasarkan pengalaman jangka pendek. Dan hal tersebut dapat merusak mindset trading jangka panjang Anda.
 
Jadi, adanya recency bias tersebut karena posisi trading terakhir, dan hal tersebut dapat mempengaruhi rencana trading Anda ke depannya.
 
Untuk itu, apa saja kondisi dari trading terakhir, jangan terpengaruh dan mengacaukan pikiran Anda. Jadikan kegagalan adalah pengalaman terbaik untuk bisa trading lebih maksimal hingga profit.
 
Penyakit psikologis ini memang terdengar sangat sepele, tapi banyak trader yang trauma trading karena menderita recency bias.
 

Penyebab Terjadinya Penyakit Trading Forex Recency Bias

 
Di atas telah kami jelaskan tentang penyakit trading forex bernama recency bias. Gejalanya memang sangat sulit untuk diprediksi, tapi kemungkinan kalian bisa cepat menyadarinya setelah membaca informasi ini dari kami.
 
Recency trading memang cukup berbahaya karena Anda hanya berpikir pada posisi trading terakhir. Hal tersebut ternyata mampu mempengaruhi trading Anda selanjutnya dan menghilangkan rencana-rencana yang telah dipikirkan.
 
Bila Anda memikirkan kerugian yang telah terjadi, itu akan sangat berpengaruh pada performa nanti. Meski sudah banyak peringatan tentang penyakit ini, masih saja trader berlarut-larut atas kegagalannya.
 
Jika melihat mengenai pengertian dari penyakit trading forex recency forex, ada dua penyebab mengapa hal itu bisa terjadi, yaitu :
 
1. Winning Streak
 
Penyebab pertama karena trader mengalami kemenangan dalam trading. Ya, Anda tidak salah membaca bahwa kemenangan bisa menjadi penyebab terjadinya recency bias.
 
Kemenangan yang diraih oleh para trader memang membuat rasa percaya diri menjadi lebih tinggi. Akan tetapi, justru itu yang bisa menghancurkan mereka.
 
Ketika trader sudah lebih percaya diri, mereka akan melakukan pengambilan posisi lebih banyak serta kisaran lot tanpa perhitungan.
 
Trader akan merasa bahwa tindakan yang dilakukannya itu sudah benar dan pasti berhasil. Tapi ketika itu semua tidak sesuai ekspektasi, trader akan merasa kecewa berkali-kali lipat.
 
Untuk itu, trader harus terus trading sesuai dengan rencana dan perlu kendalikan emosi dengan baik.
 
2. Losing Streak
 
Penyebab penyakit trading forex recency bias juga umum terjadi pada trader setelah mengalami kekalahan beruntun.
 
Trader yang mengalami kekalahan sudah pasti akan merasa ketakutan berlebih dan mengacaukan setiap rencana yang telah disusun sebelumnya.
 
Trader juga akan sulit untuk menemukan peluang dalam tradingnya karena mereka menjadi lebih takut dalam bertindak dan menahan diri untuk bertindak lebih jauh.
 
Jika hal ini terjadi, sudah jelas trader tidak akan maju dan justru mengalami kerugian terus menerus.
 

Tips untuk Menghindari Adanya Penyakit Recency Bias Ketika Trading

 
Karena penyakit trading forex recency bias cukup berbahaya, mulai saat ini Anda perlu mengetahui berbagai tips untuk menghindarinya. 
 
Pengetahuan seperti ini bukan untuk membuat Anda takut, akan tetapi harus lebih waspada dalam mengatur psikologi trading. Kebanyakan pemula memang sulit ketika mengatur emosinya karena baru pertama kali mengalami hal tersebut.
 
Ingatlah bahwa recency bias mampu membuat segala rencana yang telah Anda susun hilang seketika karena pemikiran diri sendiri. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti untuk terhindar dari recency bias serta bisa trading dengan benar :
 
1. Kendalikan Emosi dengan Baik
 
Langkah pertama untuk terhindar dari penyakit trading forex recency bias adalah mengendalikan emosi. Anda harus bisa tenang ketika menghadapi kekalahan.
 
Sedih, marah, atau gelisah memang ada masanya setelah kalah, tapi jangan berkelanjutan.
 
2. Latih Cara Berpikir
 
Psikologi bisa berubah ketika cara berpikir Anda juga diubah. Kalah atau menang dalam trading adalah hal biasa, Anda harus ingat ini.
 
Apabila saat ini Anda mengalami kemenangan, ini bukan dari cara trading Anda sebelumnya. Jadi, jangan pikirkan yang lalu, fokus saat ini dan rencana selanjutnya.
 
3. Membangun Kedisiplinan Pada Diri Sendiri
 
Kemudian, Anda juga harus disiplin pada diri sendiri. Loss bukan menjadi hal yang membuat Anda malas untuk trading. Bangkitkan diri, ambil rencana-rencana brilian lainnya.
 
4. Evaluasi dan Tulis di Jurnal
 
Ketika mengalami loss atau win, selalu evaluasi dan menuliskannya di jurnal. Nanti Anda bisa membangun rencana baru untuk trading berikutnya.
 
5. Jangan Pernah Menyerah Untuk Belajar
 
Dan terakhir, sudah pasti Anda harus lebih banyak belajar, dan jangan berhenti memahami forex meski sudah win.
 

Penyakit Recency Bias Saat Trading Forex, Bisa Menyerang Siapa Saja

 
Meski di atas kami menjelaskan bahwa kemungkinan besar yang mendapatkan penyakit trading forex recency bias adalah pemula, tapi trader senior juga bisa mengalaminya.
 
Penyakit ini memang bisa menyerang siapa saja karena berfokus pada psikologi individu trader sendiri. Maka dari itu, setiap tips dan cara untuk menghindari recency bias, perlu dilakukan agar nanti bisa meminimalisir hal tersebut terjadi.
 
Setidaknya, dengan mengikuti tipsnya dan mampu mengelola emosi, langsung menyadari tanda-tanda recency bias pada diri sendiri. Saat berada di fase tersebut, trader umumnya berhenti trading dulu beberapa saat dan mengevaluasi diri.
 
Ketika Anda menuliskan beberapa kesalahan yang menyebabkan Anda loss atau win, nantinya mampu mengatur trik trading yang lebih maksimal lagi.
 
Ingin mempelajari psikologi trading lebih baik lagi? Didimax adalah tempat yang tepat untuk Anda kunjungi. Sebagai broker forex terbaik, berbagai macam edukasi berkaitan dengan forex akan kami jelaskan dengan baik.
 
Teknik dan strategi trading memang penting untuk mulai membuka posisi pasar forex, akan tetapi, semua juga ada kendali dari psikologi trader. Untuk itu, pelajari lebih dalam tentang penyakit trading forex recency bias bersama Didimax.