Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Ini Dia Kombinasi Indikator Stochastic Dalam Trading Forex

Ini Dia Kombinasi Indikator Stochastic Dalam Trading Forex

by Didimax Team

Jika Anda adalah seorang trader forex, maka wajib sekali untuk mengetahui kombinasi indikator Stochastic. Pemahaman atas penggunaan beberapa indikator ini akan membantu Anda untuk mengoptimalkan perolehan profit di pasar mata uang asing.

Perdagangan mata uang asing di pasar forex sendiri bertujuan untuk mencari keuntungan dari selisih harga. Guna mencapai keuntungan tersebut, para trader umumnya akan menggunakan berbagai macam metode analisis.

Salah satu diantaranya yang popular adalah metode analisa teknikal. Dalam metode analisa teknikal sendiri, trader dapat menggunakan berbagai macam indikator, seperti misalnya Stochastic, salah satu pilihan popular.

Stochastic merupakan suatu tools dalam analisa teknikal yang dikembangkan oleh George Lane pada tahun 1950-an akhir. Indikator ini akan memberikan gambaran prediksi pergerakan trend sehingga sangat berguna bagi trader.

Namun, untuk mendapatkan sinyal terbaik dari Stochastic, sangat disarankan untuk mengkombinasikannya dengan indikator lain. Dengan demikian, Anda bisa memperoleh konfirmasi sinyal lebih akurat dan berpeluang besar meraih profit sesuai harapan.

Pada kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan kepada Anda mengenai kombinasi indikator Stochastic dalam trading forex. Simak penjelasan mengenai kombinasi-kombinasi indikatornya melalui pembahasan lengkap berikut ini.

 

Kombinasi Indikator Stochastic dan MACD

Stochastic ialah oscillator yang membantu trader mengukur momentum di market. Hal ini berguna untuk memberikan informasi kepada trader, kapan pergerakan harga di pasar itu mencapai overbought ataupun oversold.

Stochastic terkenal sebagai indikator yang sensitive karena dapat merespon pergerakan harga lebih cepat. Namun, sensivitas ini juga menimbulkan kekurangan yakni seringkali memberikan sinyal palsu yang dapat merugikan.

Hal tersebutlah yang menjadikan kombinasi indikator Stochastic dirasa perlu bagi para trader forex. Salah satu kombinasi yang dapat menyempurnakan Stochastic adalah MACD atau moving average convergence divergence.

Penggunaan MACD dan Stochastic ini banyak dikenal sebagai teknik double cross. Jadi dalam teknik kombinasi indikator Stochastic dan MACD ini, trader hanya perlu memperhatikan persilangan garis yang muncul.

Persilangan garis ini akan memberikan sinyal pembalikan harga atau harga akan berbalik kea rah sebaliknya. Namun dalam penggunaannya, Anda juga perlu memperhatikan banyak hal lain agar memperoleh sinyal yang valid.

Penggabungan dua indikator ini memang banyak direkomendasikan oleh para ahli. Tentu, alasannya adalah karena mampu mengoptimalkan sinyal yang dihasilkan, penggabungan keduanya keduanya mampu melengkapi kekurangan masing-masing.

Jadi, karena lebih peka atau sensitive, Anda bisa menggunakannya sebagai alert atau persiapan. Sedangkan indikator MACD forex, karena merupakan lagging indicators, dapat dijadikan sebagai sinyal konfirmasi untuk open posisi.

Namun perlu diperingatkan juga bahwa tidak ada analisa yang 100% berhasil, termasuk kombinasi ini. Untuk mengkonfirmasi sinyal, kamu juga bisa cek double cross pada time frame yang lebih kecil.

Kombinasi Indikator dengan Bollinger Bands

Kombinasi indikator Stochastic selanjutnya menggabungkannya dengan Bollinger Bands. Kombinasi diantara keduanya akan membantu Anda mendapatkan sinyal untuk open posisi buy di market.

Bollinger Bands adalah indikator yang bisa membantu trader untuk mengukur nilai volatilitas pasar dan range pergerakan harga. Terdiri dari tiga garis seperti upper band, middle band dan lower band yang mengikuti pergerakan harga.

Stochastic sendiri bersifat sensitive, sedangkan Bollinger Bands termasuk lagging indicators. Perbedaan keduanya dalam merespon pergerakan harga di pasar inilah yang akan menjadi titik bantu bagi trader.

Kombinasi indikator Stochastic dan Bollinger Bands akan membantu trader kapan waktu yang tepat untuk entry posisi. Bollinger Bands akan membantu Anda dalam memprediksi arah tren, sedangkan Stochastic membantu memprediksi kekuatan tren.

Penggabungan indikator antara Stochastic dengan Bollinger Bands dapat Anda jadikan opsi untuk pertimbangan open posisi di forex. Jika dilihat dari fungsinya, Bollinger Bands berguna untuk mengetahui arah pergerakan tren, sementara Stochastic dapat memberikan prediksi mengenai kekuatan tren.

Strategi entry posisi menggunakan kombinasi indikator Stochastic dan Bollinger Bands ini perlu memperhatikan beberapa hal. Misal pada Bollinger Bands, ketika candle menutup di atas upper band berarti uptrend, sedangkan jika menutup di bawah lower band artinya downtrend.

Kemudian pada Stochastic, pergerakan crossing dari bawah ke atas itu artinya sinyal bullish reversal (buy). Kemudian crossing dari atas ke bawah berarti sentiment bearish reversal atau sinyal sell.

Teknik Kombinasi dengan RSI dan MACD

Kombinasi selanjutnya yang bisa Anda coba adalah RSI (Relative Strength Index), MACD (Moving Average Convergence Divergence), dan Stochastic. Kombinasi tersebut akan membantu Anda melihat tren dan momentum terbaik untuk open posisi.

Kombinasi ini memang sangat popular di kalangan trader forex. Karena dengan penggunaan ketiga indikator ini, Anda dapat mengambil keputusan lebih bijak saat melakukan perdagangan di pasar mata uang atau forex.

Umumnya, Stochastic akan dijadikan sebagai sinyal masuk utama. Pada indikator Stochastic, ketika garis K jatuh di bawah 20 berarti ada peluang untuk buy karena asset tersebut oversold, jika garis berada di atas 80, artinya sell karena terjadi overbought. 

Kemudian pada teknik kombinasi indikator Stochastic ini, Anda bisa melihat RSI. Bila RSI turun di atas level 50, artinya harga asset menguat dan dapat diartikan sebagai sinyal buy. Sebaliknya, bila RSI di bawah level 50, artinya sedang terjadi downtrend dan merupakan sinyal sell.

Selanjutnya, Anda bisa cek juga MACD atau Moving Average Convergence Divergence yakni dengan mencari persilangan (crossover). Ketika garis biru di MACD memotong di atas garis oranye berarti sinyal buy, jika sebaliknya berarti sinyal sell.

Sedikit tips, penggunaan kombinasi ini akan lebih optimal ketika digunakan pada market yang sedang trending, bukan sideways. Karena di market yang sedang sideways, seringkali terjadi sinyal palsu.

Teknik Kombinasi dengan Moving Average

Kemudian, ada juga kombinasi indikator Stochastic dan Moving Average. Keduanya dapat Anda kombinasikan untuk membantu mengambil langkah tepat ketika melakukan perdagangan di pasar forex.

Jenis moving average yang akan digunakan adalah EMA dengan periode 200. EMA 200 dipilih karena dapat membantu trader mendeteksi tren dan mengoptimalkan sinyal tren yang dihasilkan oleh indikator Stochastic.

Anda bisa entry posisi buy apabila harga berada di atas EMA 200 dan indikator Stochastic menunjukkan nilai di bawah 20. Selain itu, teknik ini juga lebih disarankan ketika pasar sedang dalam kondisi bullish atau tren naik.

Anda bisa melakukan sell apabila harga berada di bawah EMA 200 dan indikator Stochastic menunjukkan nilai di atas 80. Selain itu, pastikan juga bahwa pasar sedang menunjukkan bearish atau tren menurun.

Itulah beberapa teknik yang mengkombinasikan antara indikator Stochastic dan berbagai indikator teknikal lain. Jika Anda ingin belajar lebih mendalam tentang analisa forex, pelajari lewat pusat edukasi gratis DIDIMAX.

Anda akan mendapatkan banyak pembelajaran secara gratis dan tersedia pula pelatihan private hingga seminar. Jadi bukan hanya belajar kombinasi indikator Stochastic forex saja, namun Anda bisa mempelajari banyak teknik analisa lainnya.