Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Inilah Pasangan Mata Uang dengan Volume Trading Tertinggi 2025

Inilah Pasangan Mata Uang dengan Volume Trading Tertinggi 2025

by rizki

Inilah Pasangan Mata Uang dengan Volume Trading Tertinggi 2025

Dalam dunia trading forex, volume perdagangan adalah salah satu indikator penting yang mencerminkan minat dan likuiditas pasar terhadap pasangan mata uang tertentu. Tahun 2025 membawa dinamika baru dalam arena forex global, terutama dengan meningkatnya ketidakpastian geopolitik, kebijakan moneter agresif dari bank sentral utama, dan adopsi teknologi AI dalam trading. Semua faktor ini berkontribusi terhadap perubahan dalam volume dan popularitas berbagai pasangan mata uang. Lalu, pasangan mana yang mencatat volume trading tertinggi di tahun 2025? Artikel ini akan mengupas secara mendalam mengenai hal tersebut, lengkap dengan analisis tren dan faktor penyebabnya.

EUR/USD: Tetap Dominan di Puncak

Pasangan EUR/USD, yang menggabungkan dua ekonomi terbesar dunia — Zona Euro dan Amerika Serikat — kembali menempati posisi teratas sebagai pasangan mata uang dengan volume trading tertinggi di tahun 2025. Dominasi ini sebenarnya bukanlah hal yang mengejutkan. Likuiditas yang tinggi, spread yang rendah, serta volatilitas yang relatif stabil menjadikan EUR/USD sebagai pilihan utama baik bagi trader pemula maupun profesional.

Sepanjang tahun 2025, pasar menyaksikan pergerakan signifikan dalam EUR/USD akibat perbedaan suku bunga antara European Central Bank (ECB) dan Federal Reserve (The Fed). ECB yang lebih hati-hati dalam menaikkan suku bunga sementara The Fed tetap hawkish menciptakan banyak peluang bagi para spekulan jangka pendek maupun investor jangka panjang. Tidak hanya itu, hubungan dagang antara Eropa dan AS serta isu-isu politik seperti pemilu di kedua wilayah juga ikut menambah daya tarik pasangan ini.

USD/JPY: Kebangkitan Yen yang Dinanti

Posisi kedua dalam daftar pasangan mata uang dengan volume trading tertinggi tahun ini adalah USD/JPY. Pasangan ini mendapat perhatian besar seiring dengan kebijakan moneter yang tidak biasa dari Bank of Japan (BoJ). Setelah bertahun-tahun mempertahankan suku bunga negatif, BoJ akhirnya menaikkan suku bunga secara agresif pada awal 2025 untuk menahan laju inflasi yang melonjak akibat krisis energi dan gejolak pasokan global.

Kondisi ini menciptakan gelombang volatilitas yang besar, mendorong para trader untuk memanfaatkan setiap pergerakan harga yang tajam. USD/JPY menjadi sangat aktif diperdagangkan, terutama di sesi Asia, dan mencatat volume transaksi yang jauh lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Para analis bahkan menyebut pasangan ini sebagai “bintang baru” di tahun 2025 karena lonjakan volumenya yang sangat signifikan.

GBP/USD: Tetap Eksis Meski Tantangan Datang

Di posisi ketiga, kita menemukan pasangan GBP/USD. Meskipun poundsterling menghadapi berbagai tekanan, seperti ketidakpastian ekonomi pasca-Brexit yang terus berlanjut dan kebijakan fiskal Inggris yang ketat, pasangan ini tetap mempertahankan volumenya. Bank of England (BoE) tetap menjadi salah satu bank sentral yang aktif dalam menyesuaikan suku bunga, memberikan ruang bagi trader untuk mencari keuntungan dari volatilitas yang tercipta.

Tidak seperti EUR/USD yang cenderung lebih stabil, GBP/USD sering kali memberikan pergerakan harga yang lebih tajam. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi trader yang menyukai high-risk, high-reward. Terlebih lagi, hubungan ekonomi antara Inggris dan AS masih cukup erat, menjadikan pasangan ini relevan dalam analisis makroekonomi dan strategi hedging lintas negara.

AUD/USD: Komoditas dan Ketegangan Asia Pasifik

AUD/USD juga menunjukkan performa menarik di tahun 2025, terutama karena ketergantungan Australia pada ekspor komoditas seperti bijih besi dan gas alam. Ketegangan geopolitik di kawasan Asia Pasifik serta fluktuasi harga komoditas global mendorong volatilitas pasangan ini.

Bank sentral Australia (RBA) yang cenderung reaktif terhadap perubahan pasar turut menambah daya tarik AUD/USD. Banyak trader institusi dan ritel mulai memperhatikan pasangan ini untuk diversifikasi portofolio mereka. Volume trading AUD/USD pun melonjak, meskipun belum mampu mengalahkan tiga pasangan utama sebelumnya.

USD/CAD: Ketergantungan Minyak dan Hubungan dengan AS

USD/CAD masuk dalam daftar pasangan dengan volume trading tertinggi, didukung oleh pergerakan harga minyak mentah yang cukup fluktuatif. Sebagai salah satu eksportir minyak terbesar dunia, Kanada sangat terpengaruh oleh naik turunnya harga komoditas tersebut.

Dolar Kanada (CAD) dikenal sebagai "mata uang komoditas" dan sangat sensitif terhadap dinamika energi global. Trader forex sering memanfaatkan korelasi ini untuk membaca arah pasar. Pada tahun 2025, USD/CAD menjadi salah satu pasangan paling aktif di sesi trading Amerika Utara.

Pasangan Cross Currency yang Menarik Perhatian

Selain pasangan mayor, beberapa pasangan cross currency seperti EUR/JPY, GBP/JPY, dan EUR/GBP juga mengalami peningkatan volume trading yang signifikan. EUR/JPY misalnya, menjadi pilihan banyak trader yang ingin mengeksploitasi perbedaan kebijakan moneter antara ECB dan BoJ tanpa melibatkan dolar AS. Sementara GBP/JPY populer di kalangan trader intraday karena volatilitasnya yang tinggi.

EUR/GBP juga tak kalah penting karena mencerminkan hubungan ekonomi antara dua ekonomi besar di Eropa. Volume perdagangan pasangan ini meningkat karena ketidakpastian politik dan ekonomi yang terus menggelayuti Uni Eropa dan Inggris pasca-perpisahan mereka.

Faktor Pendorong Volume Trading Tinggi

Beberapa faktor utama yang mendorong volume trading tinggi pada pasangan-pasangan tertentu di 2025 antara lain:

  1. Kebijakan Moneter – Perbedaan suku bunga antar negara memberikan peluang carry trade dan arbitrase.

  2. Geopolitik – Konflik, perjanjian dagang, dan ketegangan internasional memberikan sentimen pasar yang kuat.

  3. Likuiditas – Pasangan dengan volume besar cenderung memiliki likuiditas tinggi dan spread rendah.

  4. Teknologi Trading – Adopsi AI dan algoritma otomatis meningkatkan frekuensi transaksi, terutama di pasangan mayor.

  5. Aksesibilitas Broker – Broker global cenderung memfasilitasi pasangan mata uang mayor lebih baik, menjadikannya lebih populer.

Prediksi Ke Depan: Apakah Peta Akan Berubah?

Meskipun saat ini EUR/USD, USD/JPY, dan GBP/USD menempati posisi teratas, dinamika global bisa mengubah peta ini kapan saja. Pengaruh dari BRICS, dedolarisasi, serta integrasi mata uang digital bank sentral (CBDC) berpotensi merombak komposisi volume trading di masa depan.

Trader cerdas tentu perlu terus memantau perkembangan ini agar tidak tertinggal. Dengan memperhatikan data volume, kebijakan makroekonomi, dan berita global, peluang untuk mengambil keputusan trading yang tepat menjadi lebih besar.


Jika Anda ingin memahami lebih dalam mengenai dinamika volume trading dan strategi terbaik untuk memanfaatkannya, saatnya Anda bergabung dalam program edukasi trading dari Didimax. Didimax adalah broker lokal yang telah terbukti mendampingi ribuan trader Indonesia dengan materi edukatif, bimbingan langsung, dan tools analisis modern yang akan membantu Anda mengoptimalkan setiap peluang di pasar forex.

Jangan biarkan volatilitas pasar berlalu tanpa makna. Dengan mengikuti program edukasi di Didimax, Anda akan belajar bagaimana membaca pergerakan volume, mengelola risiko, dan menemukan momen terbaik untuk masuk dan keluar pasar. Segera daftar dan jadilah bagian dari komunitas trader yang cerdas dan sukses bersama Didimax.