Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Jam Buka dan Karakteristik Pasar Forex Sesi Asia

Jam Buka dan Karakteristik Pasar Forex Sesi Asia

by Rizka

Jam Buka dan Karakteristik Pasar Forex Sesi Asia

Pasar forex adalah pasar keuangan terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume transaksi harian mencapai lebih dari 7 triliun dolar AS. Salah satu keunggulan utama dari pasar forex adalah sifatnya yang beroperasi 24 jam tanpa henti, mulai dari Senin pagi hingga Sabtu dini hari. Aktivitas ini berlangsung secara bergantian di empat sesi utama dunia: sesi Sydney, sesi Tokyo (Asia), sesi London (Eropa), dan sesi New York (Amerika). Di antara keempat sesi tersebut, sesi Asia memiliki peran penting, terutama bagi para trader yang aktif di kawasan waktu Asia dan Oseania, termasuk Indonesia.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang jam buka pasar forex sesi Asia, karakteristik pergerakan harga di dalamnya, serta strategi dan tips yang bisa diterapkan untuk memanfaatkan sesi ini dengan maksimal.


1. Jam Buka Pasar Forex Sesi Asia

Sesi Asia dimulai saat pasar Sydney dan Tokyo mulai beroperasi. Secara umum, jam buka pasar forex sesi Asia berlangsung dari:

  • Pasar Sydney: 04.00 – 13.00 WIB

  • Pasar Tokyo: 06.00 – 15.00 WIB

Meskipun secara teknis pasar Sydney membuka sesi Asia lebih dulu, pusat utama aktivitas pasar di kawasan ini adalah Tokyo, karena Jepang merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain itu, volume transaksi dari Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Australia menjadikan sesi Asia sebagai salah satu sesi penting yang membentuk arah awal pergerakan harga harian.

Sesi ini juga sering dianggap sebagai pembuka utama aktivitas pasar forex global setelah akhir pekan, karena pasar Asia biasanya menjadi sesi pertama yang aktif pada hari Senin pagi. Artinya, semua gap atau perubahan harga yang terjadi setelah penutupan minggu sebelumnya akan terlihat pertama kali di sesi Asia.


2. Karakteristik Pergerakan Harga di Sesi Asia

Setiap sesi forex memiliki ciri khas tersendiri, baik dari sisi volatilitas, volume transaksi, maupun likuiditas. Sesi Asia dikenal memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan sesi Eropa atau Amerika. Berikut beberapa karakteristik utama dari sesi Asia:

a. Volatilitas yang Lebih Rendah

Sesi Asia cenderung memiliki pergerakan harga yang tidak terlalu besar atau volatilitas rendah. Hal ini terjadi karena sebagian besar pelaku pasar utama di Eropa dan Amerika belum aktif berdagang pada jam-jam ini. Akibatnya, pasangan mata uang utama seperti EUR/USD, GBP/USD, atau USD/CHF biasanya bergerak dalam rentang harga yang sempit.

b. Pasangan Mata Uang yang Aktif

Meskipun volatilitas cenderung rendah, beberapa pasangan mata uang tetap aktif di sesi Asia, terutama yang melibatkan mata uang dari kawasan tersebut. Contohnya:

  • USD/JPY (Dolar AS vs Yen Jepang)

  • AUD/USD (Dolar Australia vs Dolar AS)

  • NZD/USD (Dolar Selandia Baru vs Dolar AS)

  • AUD/JPY dan NZD/JPY

Pasangan-pasangan ini sering mengalami pergerakan yang lebih signifikan karena adanya berita ekonomi dari Jepang, Australia, atau China.

c. Pergerakan Harga yang Konsolidatif

Banyak trader menyebut sesi Asia sebagai waktu “tenang sebelum badai”. Ini karena harga seringkali bergerak dalam pola sideways atau konsolidasi sebelum mengalami breakout besar saat sesi Eropa dimulai. Trader yang memahami pola ini bisa memanfaatkannya untuk melakukan strategi range trading.

d. Dampak Berita Ekonomi Asia-Pasifik

Sesi Asia juga sering diwarnai oleh rilis berita ekonomi penting dari Jepang, Australia, dan China. Contohnya seperti:

  • Laporan GDP Jepang

  • Data neraca perdagangan China

  • Keputusan suku bunga dari Reserve Bank of Australia (RBA)

  • Data ketenagakerjaan Australia

Berita-berita tersebut dapat memicu pergerakan tajam sementara, khususnya pada pasangan mata uang yang terkait langsung.


3. Strategi Trading di Sesi Asia

Agar dapat memanfaatkan peluang di sesi Asia secara efektif, trader perlu menyesuaikan strategi dengan karakteristik pasar yang relatif tenang. Berikut beberapa strategi yang umum digunakan:

a. Range Trading

Strategi ini cocok diterapkan karena pergerakan harga cenderung terbatas dalam rentang tertentu. Trader dapat mencari area support dan resistance yang kuat, lalu membuka posisi beli di area support dan jual di area resistance. Stop loss sebaiknya ditempatkan sedikit di luar batas range untuk menghindari false breakout.

b. Scalping

Bagi trader yang menyukai kecepatan dan target kecil, scalping di sesi Asia dapat memberikan hasil optimal. Karena volatilitas rendah, scalper bisa masuk dan keluar pasar dengan cepat menggunakan timeframe pendek seperti 1 atau 5 menit. Poin penting dalam strategi ini adalah memilih pasangan mata uang yang aktif seperti USD/JPY atau AUD/USD.

c. Breakout Awal Sesi Eropa

Trader berpengalaman sering mengamati potensi breakout yang terjadi menjelang pembukaan sesi Eropa. Biasanya, harga yang bergerak sideways di sesi Asia akan menembus batas range ketika volume meningkat di awal sesi London. Dengan menganalisis pola harga di sesi Asia, trader bisa mempersiapkan posisi untuk mengikuti arah pergerakan saat breakout terjadi.


4. Kelebihan dan Kekurangan Trading di Sesi Asia

Kelebihan:

  1. Pergerakan harga stabil dan terukur – cocok untuk pemula yang ingin belajar membaca arah pasar.

  2. Peluang range trading tinggi – memungkinkan trader memanfaatkan fluktuasi kecil secara konsisten.

  3. Jam trading fleksibel untuk trader Asia – terutama bagi mereka yang berdomisili di Indonesia.

Kekurangan:

  1. Volatilitas rendah – potensi profit cenderung lebih kecil dibanding sesi Eropa atau Amerika.

  2. Risiko false breakout – terkadang harga menembus batas range sebentar lalu kembali ke area semula.

  3. Likuiditas terbatas pada pasangan non-Asia – misalnya EUR/USD atau GBP/USD yang relatif sepi.


5. Tips Efektif Trading di Sesi Asia

Agar lebih sukses saat bertransaksi di sesi Asia, berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan:

  • Pilih pasangan mata uang yang aktif di sesi ini, seperti USD/JPY atau AUD/USD.

  • Gunakan strategi konservatif seperti range trading, karena pasar tidak terlalu agresif.

  • Pantau berita ekonomi dari Asia-Pasifik, terutama rilis data dari Jepang, Australia, dan China.

  • Perhatikan overlap antara sesi Sydney dan Tokyo, karena pada periode ini volume transaksi sedikit lebih tinggi.

  • Hindari membuka posisi besar menjelang akhir sesi Asia, karena likuiditas mulai berkurang.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip tersebut, trader bisa meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang profit meskipun pasar sedang dalam kondisi tenang.


Sesi Asia seringkali menjadi titik awal pergerakan harga harian di pasar forex. Walaupun pergerakannya cenderung stabil dan tidak terlalu liar, banyak trader profesional memanfaatkan sesi ini untuk mengatur posisi, melakukan analisis, atau menyiapkan strategi untuk sesi berikutnya. Pemahaman mendalam tentang jam buka, karakteristik, dan strategi trading di sesi Asia adalah langkah penting menuju keberhasilan di dunia forex yang dinamis.


Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana membaca pergerakan harga, mengenal strategi trading yang efektif, dan mengelola risiko dengan benar di sesi Asia maupun sesi lainnya, program edukasi trading di www.didimax.co.id siap membantu Anda. Didimax adalah broker forex resmi yang telah berpengalaman lebih dari satu dekade dalam memberikan edukasi trading gratis bagi masyarakat Indonesia.

Bergabung bersama Didimax berarti Anda tidak hanya belajar teori, tetapi juga mendapatkan bimbingan langsung dari mentor profesional yang berpengalaman di industri forex. Nikmati fasilitas edukasi eksklusif, sinyal trading akurat, dan komunitas trader aktif di seluruh Indonesia. Saatnya tingkatkan kemampuan trading Anda dan raih kesuksesan bersama Didimax!