Jangan Terjebak! Ini Dampak Trading di Hari Jumat

Bagi banyak trader forex, Jumat sering kali menjadi hari yang penuh dilema. Di satu sisi, ada godaan besar untuk menutup minggu dengan keuntungan maksimal. Namun di sisi lain, ada risiko besar yang mengintai bagi mereka yang memutuskan tetap membuka posisi hingga menjelang akhir pekan. Tidak sedikit trader yang terjebak dalam euforia market hari Jumat, hanya untuk kemudian menyesali keputusannya karena harga bergerak liar di luar prediksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengapa Anda harus berhati-hati saat trading di hari Jumat, apa saja risiko yang mungkin timbul, serta bagaimana cara menghindari kerugian yang tidak perlu.
Mengapa Hari Jumat Begitu Berbahaya?
Pertama-tama, penting untuk memahami sifat market forex: forex adalah pasar 24 jam yang buka dari Senin pagi waktu Asia hingga Sabtu dini hari waktu New York. Hari Jumat menjadi hari terakhir perdagangan sebelum market tutup untuk akhir pekan. Karena itu, trader yang menahan posisi melewati Jumat sore akan menghadapi risiko gap harga saat market dibuka kembali pada Senin pagi. Gap ini sering kali terjadi karena adanya berita ekonomi, politik, atau geopolitik yang muncul di akhir pekan.
Lebih parahnya lagi, volume perdagangan di hari Jumat biasanya menurun drastis setelah sesi London berakhir. Ketika likuiditas rendah, spread bisa melebar, pergerakan harga menjadi tidak stabil, dan strategi trading yang biasanya andal bisa gagal total. Hal ini membuat banyak trader profesional memilih menutup posisi lebih awal atau bahkan sama sekali tidak trading di hari Jumat.
Psikologis Trader: Ingin “Balas Dendam” di Hari Terakhir
Kesalahan yang paling sering dilakukan trader pemula di hari Jumat adalah mencoba “balas dendam” atas kerugian yang dialami di hari-hari sebelumnya. Mereka merasa hanya punya satu kesempatan lagi sebelum market tutup, sehingga cenderung overtrading atau membuka posisi dengan lot yang lebih besar dari biasanya. Padahal, keputusan emosional seperti ini hanya akan memperbesar risiko.
Kondisi psikologis ini diperparah oleh tekanan untuk menutup minggu dengan catatan positif. Seorang trader yang sudah rugi sejak Senin hingga Kamis sering kali merasa malu pada diri sendiri jika mengakhiri minggu dengan kerugian, sehingga mengambil langkah yang gegabah di hari Jumat. Padahal, disiplin menahan diri dan tidak trading justru bisa menyelamatkan akun dari kerugian lebih besar.
Data Ekonomi Penting: Rilis di Hari Jumat
Hari Jumat juga kerap menjadi hari rilis data ekonomi besar seperti Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat. Data ini bisa mengguncang pasar dengan volatilitas sangat tinggi hanya dalam hitungan menit. Jika trader tidak memiliki rencana yang matang atau tidak memahami cara membaca data fundamental, mereka bisa terjebak dalam lonjakan harga yang tidak terduga.
Banyak trader pemula yang salah kaprah: mereka menganggap volatilitas sebagai peluang besar untuk meraih profit cepat, padahal kenyataannya, pergerakan harga pasca-rilis data sering kali sangat tidak wajar. Lonjakan harga yang tajam dan spread yang melebar membuat stop loss mudah tersentuh, dan banyak akun berakhir margin call hanya dalam waktu singkat.
Likuiditas Menurun di Sesi AS Bagian Akhir
Salah satu faktor penting yang sering diabaikan adalah pola likuiditas. Setelah sesi London tutup di Jumat sore waktu Indonesia, likuiditas global cenderung menurun. Sesi Amerika menjadi lebih tipis, apalagi mendekati pukul 5 sore waktu New York (Sabtu dini hari WIB). Trader besar dan institusi keuangan sudah mulai menutup buku perdagangan mereka untuk menghindari risiko akhir pekan, sehingga market bergerak dengan partisipasi yang minim.
Akibatnya, chart sering menunjukkan gerakan harga yang “choppy” atau bergerak naik-turun tidak jelas, tanpa pola teknikal yang bisa dianalisis dengan baik. Ini membuat analisis teknikal kehilangan akurasi dan lebih banyak menipu daripada membantu. Jika Anda memaksakan masuk pasar dalam kondisi seperti ini, peluang terkena stop loss secara acak sangat besar.
Risiko Gap Weekend yang Mematikan
Gap weekend adalah fenomena di mana harga pembukaan market pada Senin pagi tidak sama dengan harga penutupan market pada Sabtu dini hari. Ini terjadi karena selama akhir pekan market tutup, namun berita penting tetap bisa muncul dan memengaruhi persepsi trader pada pembukaan minggu berikutnya.
Sebagai contoh, jika pada Sabtu atau Minggu terjadi serangan teroris besar, perubahan kebijakan suku bunga mendadak, atau kebangkrutan bank besar, harga pair forex bisa langsung meloncat puluhan hingga ratusan pips saat pembukaan Senin. Jika trader menahan posisi dengan lot besar, margin bisa langsung tergerus habis karena broker mengeksekusi stop loss di harga pembukaan, yang seringkali jauh dari level stop loss yang Anda pasang. Ini adalah risiko yang benar-benar di luar kendali Anda.
Trader Profesional Justru Menghindar
Hal ini bukan rahasia di kalangan trader profesional: mereka biasanya menghindari membuka posisi baru di hari Jumat, terutama di paruh kedua hari itu. Bahkan banyak yang sengaja menutup semua posisi di Kamis malam atau Jumat pagi. Ini adalah bentuk manajemen risiko yang sangat penting dan menjadi salah satu pembeda trader profesional dengan trader amatir.
Seorang trader profesional akan lebih fokus menjaga modal daripada memaksakan keuntungan. Mereka sadar bahwa ada banyak kesempatan trading di hari-hari mendatang, sedangkan kerugian besar di Jumat sore bisa membuat mereka kesulitan mental dan finansial pada minggu berikutnya.
Strategi Aman Trading di Hari Jumat
Jika Anda tetap ingin trading di hari Jumat, setidaknya terapkan strategi yang lebih konservatif:
-
Kurangi ukuran lot – Hindari membuka posisi dengan ukuran besar hanya untuk mengejar profit cepat.
-
Gunakan stop loss ketat – Jangan pernah trading tanpa stop loss, apalagi di hari Jumat.
-
Perhatikan jadwal rilis data – Jika ada data besar seperti NFP, lebih baik tidak trading sama sekali.
-
Tutup posisi lebih awal – Usahakan menutup semua posisi sebelum sesi London berakhir untuk menghindari market yang sepi likuiditas.
-
Jangan overtrading – Terima hasil minggu ini apa adanya. Memaksakan profit di hari terakhir hanya akan menimbulkan risiko berlebihan.

Trading di hari Jumat memang menggoda, apalagi bagi Anda yang ingin menutup minggu dengan keuntungan manis. Namun faktanya, banyak sekali risiko yang justru lebih besar dibanding hari-hari lainnya. Mulai dari volatilitas tinggi akibat rilis data ekonomi, likuiditas rendah di akhir sesi, hingga risiko gap weekend yang bisa merusak akun Anda dalam sekejap. Oleh karena itu, trader bijak akan memilih untuk menahan diri, menutup posisi lebih awal, atau bahkan libur trading sama sekali di hari Jumat.
Ingat, tujuan utama seorang trader adalah menjaga modal agar tetap utuh untuk bisa bertahan dalam jangka panjang. Jika Anda hanya fokus pada profit mingguan tanpa memperhitungkan risiko hari Jumat, cepat atau lambat akun Anda akan habis tergerus. Lebih baik belajar disiplin sejak sekarang daripada menyesal ketika kerugian sudah menumpuk dan akun tidak bisa diselamatkan.
Jika Anda ingin mendalami strategi trading yang aman, memahami cara membaca market dengan benar, dan belajar langsung dari mentor berpengalaman, segera bergabung dalam program edukasi trading di www.didimax.co.id. Di sana, Anda akan mendapatkan bimbingan step by step dari dasar hingga mahir, termasuk bagaimana menghindari risiko trading di hari-hari berbahaya seperti Jumat.
Jangan biarkan diri Anda menjadi korban market hanya karena kurang pengetahuan. Tingkatkan kemampuan trading Anda bersama Didimax, dan jadilah trader yang lebih cerdas, lebih tenang, serta lebih siap menghadapi segala kondisi market. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan mulai perjalanan Anda menuju kesuksesan di dunia trading forex!