Jenis-Jenis Support & Resistance yang Wajib Diketahui
Dalam dunia trading, baik itu forex, saham, atau komoditas, pemahaman tentang support dan resistance sangatlah penting. Support dan resistance adalah dua konsep dasar dalam analisis teknikal yang digunakan untuk membantu trader memprediksi pergerakan harga dan menentukan kapan harus membeli atau menjual. Memahami jenis-jenis support dan resistance yang ada akan memberikan keuntungan lebih dalam membuat keputusan trading yang lebih tepat.
Apa Itu Support dan Resistance?
Sebelum membahas jenis-jenisnya, kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan support dan resistance. Support adalah level harga di mana harga suatu aset cenderung berhenti turun karena terdapat banyak pembeli yang masuk di level tersebut. Dengan kata lain, support berfungsi sebagai "lantai" yang menahan harga agar tidak terus jatuh.
Sebaliknya, resistance adalah level harga di mana harga suatu aset cenderung berhenti naik karena banyak penjual yang masuk. Resistance berfungsi sebagai "langit-langit" yang membatasi pergerakan harga untuk terus naik.
Support dan resistance dapat terjadi di berbagai time frame dan dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam merencanakan strategi trading.
1. Support dan Resistance Horizontal
Support dan resistance horizontal adalah jenis yang paling umum dijumpai. Level-level ini ditarik dengan cara menghubungkan titik tertinggi dan terendah yang pernah tercapai pada suatu periode waktu tertentu. Biasanya, harga akan bergerak bolak-balik antara level support dan resistance ini, membentuk pola seperti "range trading."
Pada level support, trader akan mencari peluang untuk membeli, sedangkan pada level resistance, trader akan mencari peluang untuk menjual. Penggunaan support dan resistance horizontal ini cukup sederhana dan sering digunakan oleh trader pemula maupun profesional.
2. Trendline Support dan Resistance
Support dan resistance juga dapat terbentuk dalam bentuk trendline. Trendline adalah garis yang menghubungkan titik-titik harga terendah pada uptrend (support) atau titik-titik harga tertinggi pada downtrend (resistance). Trendline ini berfungsi untuk menunjukkan arah pergerakan harga dan area yang kemungkinan besar akan bertindak sebagai support atau resistance.
Dalam uptrend, trendline support menghubungkan harga terendah yang lebih tinggi, sementara dalam downtrend, trendline resistance menghubungkan harga tertinggi yang lebih rendah. Jika harga menembus trendline support atau resistance, maka itu bisa menjadi sinyal perubahan tren yang signifikan.
3. Support dan Resistance Dinamis
Support dan resistance dinamis adalah level yang bergerak seiring dengan waktu. Sebagai contoh, moving average sering digunakan untuk menggambar support dan resistance dinamis. Moving average menunjukkan rata-rata harga dalam periode tertentu, dan seringkali berfungsi sebagai support dalam tren naik atau resistance dalam tren turun.
Jenis support dan resistance ini lebih fleksibel karena nilainya berubah seiring waktu dan pergerakan harga. Oleh karena itu, trader yang menggunakan strategi ini harus selalu memantau pergerakan harga dan penyesuaian terhadap moving average.
4. Psychological Support dan Resistance
Level psychological support dan resistance terbentuk karena trader secara kolektif memperhatikan angka bulat yang signifikan, seperti 1.000, 10.000, atau 100.000. Angka-angka ini sering kali menjadi titik pembalikan karena banyak trader, baik pemula maupun profesional, menggunakan angka-angka tersebut sebagai referensi.
Sebagai contoh, dalam trading forex, level 1.2000 pada pasangan mata uang EUR/USD sering menjadi resistance atau support karena banyak trader memperhatikan angka tersebut sebagai batas psikologis. Ketika harga mendekati level ini, banyak trader akan mencari peluang untuk membeli atau menjual berdasarkan pola psikologis yang terbentuk.
5. Fibonacci Retracement sebagai Support dan Resistance
Fibonacci retracement adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance potensial berdasarkan urutan angka Fibonacci. Level Fibonacci retracement yang paling umum adalah 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8%, dan 78,6%. Angka-angka ini sering kali menjadi titik pembalikan harga, baik dalam tren naik maupun tren turun.
Trader menggunakan Fibonacci retracement untuk mencari level-level support dan resistance yang mungkin muncul selama koreksi harga. Alat ini sangat populer di kalangan trader teknikal karena kemampuannya untuk memberikan sinyal pembalikan harga yang akurat.
6. Support dan Resistance Berdasarkan Pola Harga
Banyak pola harga, seperti double top, double bottom, head and shoulders, dan inverted head and shoulders, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance. Pola harga ini terbentuk dari pergerakan harga yang menggambarkan pembalikan arah, dan biasanya memberikan petunjuk yang sangat berguna dalam menentukan kapan harga akan kembali bergerak menuju support atau resistance.
Misalnya, pola double bottom menunjukkan bahwa harga kemungkinan besar akan bergerak naik setelah mencapai level support dua kali, sedangkan pola head and shoulders menunjukkan bahwa harga mungkin akan menurun setelah mencapai level resistance.
7. Support dan Resistance dengan Indikator
Indikator teknikal seperti Bollinger Bands, RSI (Relative Strength Index), dan MACD (Moving Average Convergence Divergence) dapat digunakan untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance. Indikator ini memberi sinyal kepada trader ketika harga telah mencapai level yang ekstrem dan berpotensi mengalami pembalikan.
Bollinger Bands, misalnya, terdiri dari tiga garis: garis tengah (moving average), upper band, dan lower band. Ketika harga menyentuh upper band, itu bisa menjadi resistance, sedangkan ketika harga menyentuh lower band, itu bisa menjadi support. RSI dan MACD juga memberikan informasi terkait kekuatan tren dan apakah pasar sudah jenuh beli atau jenuh jual, yang dapat mengindikasikan pembalikan harga di level support atau resistance.
8. Support dan Resistance Berdasarkan Volume
Volume adalah salah satu faktor yang penting dalam mengidentifikasi support dan resistance. Ketika harga mendekati level support atau resistance, volume yang tinggi dapat memberikan sinyal bahwa level tersebut akan bertahan. Sebaliknya, jika volume rendah pada level support atau resistance, maka kemungkinan harga akan menembus level tersebut dan melanjutkan pergerakannya.
Volume yang tinggi menunjukkan minat yang besar dari trader untuk membeli atau menjual pada level tertentu, sehingga membuat level tersebut menjadi lebih signifikan.
Kesimpulan
Memahami berbagai jenis support dan resistance sangatlah penting dalam dunia trading. Dengan mengenali level-level penting ini, trader dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai kapan harus membeli atau menjual. Dari support dan resistance horizontal yang paling sederhana hingga penggunaan indikator teknikal atau pola harga yang lebih kompleks, semua jenis ini memiliki peranannya masing-masing dalam membantu trader memahami pergerakan pasar.
Jika Anda ingin lebih mendalami dunia trading forex dan belajar lebih banyak tentang teknik-teknik analisis teknikal, seperti support dan resistance, jangan ragu untuk bergabung dengan program edukasi trading kami di www.didimax.co.id. Kami menyediakan berbagai materi pembelajaran yang dapat membantu Anda menguasai trading dengan lebih baik.
Untuk memulai perjalanan trading Anda, bergabunglah dengan Didimax sekarang juga! Dapatkan akses ke kursus trading gratis dan berbagai fasilitas lain yang dapat meningkatkan kemampuan trading Anda. Kami siap mendukung Anda dalam setiap langkah untuk mencapai kesuksesan dalam dunia trading.