Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Jenis Order dalam Forex untuk Trading dengan Risiko Minimal

Jenis Order dalam Forex untuk Trading dengan Risiko Minimal

by Iqbal

Trading forex adalah aktivitas investasi yang menarik, tetapi juga penuh dengan risiko. Salah satu kunci sukses dalam trading forex adalah memahami jenis-jenis order yang tersedia dan bagaimana menggunakannya untuk meminimalkan risiko. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis order dalam trading forex, bagaimana mereka bekerja, dan bagaimana penerapannya untuk strategi trading yang lebih aman dan terukur.

1. Market Order

Market order adalah jenis order paling sederhana dalam trading forex. Ketika trader menggunakan market order, mereka membeli atau menjual pasangan mata uang pada harga pasar saat ini. Market order cocok untuk situasi di mana Anda ingin masuk atau keluar dari pasar dengan cepat tanpa terlalu memikirkan harga spesifik.

Namun, penggunaan market order memiliki kelemahan, terutama dalam kondisi pasar yang sangat volatil. Harga yang dieksekusi bisa berbeda dari harga yang terlihat ketika Anda membuat order (disebut slippage). Oleh karena itu, meskipun cepat dan mudah, market order sebaiknya digunakan dengan hati-hati, terutama oleh trader yang ingin meminimalkan risiko.

2. Limit Order

Limit order memungkinkan Anda menentukan harga spesifik di mana Anda ingin membeli atau menjual pasangan mata uang. Order ini hanya akan dieksekusi jika harga pasar mencapai atau melewati level yang Anda tentukan. Ada dua jenis limit order:

  • Buy Limit: Digunakan untuk membeli pasangan mata uang pada harga yang lebih rendah dari harga pasar saat ini.
  • Sell Limit: Digunakan untuk menjual pasangan mata uang pada harga yang lebih tinggi dari harga pasar saat ini.

Keunggulan utama limit order adalah Anda memiliki kendali penuh atas harga masuk atau keluar. Ini sangat membantu dalam menghindari eksekusi di harga yang tidak diinginkan, terutama di pasar yang fluktuatif. Limit order juga cocok untuk strategi trading yang berbasis pada analisis teknikal, seperti mencari titik support dan resistance.

3. Stop Order

Stop order bekerja seperti kebalikan dari limit order. Stop order dieksekusi ketika harga mencapai level tertentu, yang kemudian menjadi order pasar. Ada dua jenis stop order:

  • Buy Stop: Digunakan untuk membeli pasangan mata uang pada harga yang lebih tinggi dari harga pasar saat ini.
  • Sell Stop: Digunakan untuk menjual pasangan mata uang pada harga yang lebih rendah dari harga pasar saat ini.

Stop order biasanya digunakan dalam strategi breakout. Misalnya, jika Anda mengantisipasi bahwa harga akan terus naik setelah melewati level resistance tertentu, Anda dapat memasang buy stop untuk menangkap pergerakan tersebut. Namun, stop order juga memiliki risiko, terutama jika terjadi false breakout, di mana harga hanya melewati level tertentu untuk kemudian kembali ke arah sebelumnya.

4. Stop-Loss Order

Stop-loss order adalah alat yang sangat penting untuk membatasi kerugian dalam trading forex. Anda dapat menetapkan level harga tertentu di mana posisi Anda secara otomatis akan ditutup jika pasar bergerak melawan Anda. Dengan menggunakan stop-loss, Anda dapat melindungi modal Anda dari kerugian besar.

Contohnya, jika Anda membuka posisi buy pada EUR/USD di level 1.1000, Anda dapat menetapkan stop-loss di level 1.0950. Jika harga turun ke 1.0950, posisi Anda akan ditutup secara otomatis, mencegah kerugian yang lebih besar.

Stop-loss juga dapat digunakan dalam berbagai strategi manajemen risiko. Anda bisa mengatur stop-loss berdasarkan persentase modal yang Anda siapkan untuk risiko (misalnya, 1-2% per trade) atau berdasarkan analisis teknikal, seperti di bawah level support atau di atas level resistance.

5. Take-Profit Order

Take-profit order adalah kebalikan dari stop-loss. Order ini memungkinkan Anda mengunci keuntungan dengan menutup posisi secara otomatis saat harga mencapai level tertentu. Seperti stop-loss, take-profit juga dirancang untuk membantu trader menjalankan strategi manajemen risiko yang baik.

Misalnya, jika Anda membuka posisi sell pada GBP/USD di level 1.3000, Anda dapat menetapkan take-profit di level 1.2950. Jika harga turun ke 1.2950, posisi Anda akan ditutup, dan keuntungan akan dikunci.

Take-profit sangat berguna dalam situasi di mana Anda tidak bisa memantau pasar secara terus-menerus. Dengan menetapkan target keuntungan yang realistis, Anda dapat menghindari keserakahan yang sering kali menjadi penyebab kerugian bagi trader pemula.

6. Trailing Stop

Trailing stop adalah jenis stop-loss yang bergerak seiring dengan harga pasar. Jika harga bergerak sesuai dengan posisi Anda, trailing stop akan mengikuti pergerakan tersebut pada jarak tertentu yang telah Anda tentukan. Namun, jika harga berbalik arah, trailing stop akan tetap di tempatnya dan menutup posisi Anda jika harga mencapai level tersebut.

Trailing stop sangat berguna untuk mengunci keuntungan tanpa perlu menetapkan target take-profit yang kaku. Sebagai contoh, jika Anda membuka posisi buy pada USD/JPY di level 130.00 dan menetapkan trailing stop sebesar 20 pips, trailing stop akan naik ke 130.20 jika harga naik ke 130.40. Jika harga kemudian turun ke 130.20, posisi Anda akan ditutup dengan keuntungan 20 pips.

7. OCO (One Cancels the Other) Order

OCO order adalah kombinasi dari limit order dan stop order. Dengan OCO, Anda dapat menetapkan dua order secara bersamaan, satu di atas harga pasar dan satu di bawahnya. Ketika salah satu order dieksekusi, order lainnya akan otomatis dibatalkan.

OCO order sangat berguna dalam situasi di mana Anda tidak yakin ke arah mana harga akan bergerak. Misalnya, jika harga EUR/USD saat ini adalah 1.1000, Anda dapat menetapkan buy stop di 1.1050 dan sell stop di 1.0950. Jika salah satu order dieksekusi, order lainnya akan dibatalkan secara otomatis.

Menggunakan Order untuk Meminimalkan Risiko

Dalam trading forex, penggunaan jenis order yang tepat adalah bagian penting dari strategi manajemen risiko. Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan manfaat dari berbagai jenis order:

  1. Tetapkan Rencana Trading: Sebelum memasuki pasar, pastikan Anda memiliki rencana trading yang jelas, termasuk level entry, stop-loss, dan take-profit.
  2. Gunakan Stop-Loss dan Take-Profit: Jangan pernah membuka posisi tanpa menetapkan level stop-loss dan take-profit. Ini akan membantu Anda menghindari kerugian besar dan mengunci keuntungan.
  3. Manajemen Ukuran Posisi: Pastikan Anda tidak mempertaruhkan terlalu banyak modal dalam satu trade. Gunakan aturan seperti risiko maksimal 1-2% dari total modal untuk setiap trade.
  4. Evaluasi Pasar Secara Berkala: Kondisi pasar bisa berubah dengan cepat. Evaluasi posisi dan sesuaikan order Anda sesuai kebutuhan.

Trading forex membutuhkan disiplin, kesabaran, dan pemahaman yang baik tentang bagaimana berbagai jenis order bekerja. Dengan menggunakan kombinasi yang tepat dari market order, limit order, stop order, dan lainnya, Anda dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan.


Jika Anda ingin belajar lebih mendalam tentang strategi trading forex dan cara meminimalkan risiko, bergabunglah dengan program edukasi di www.didimax.co.id. Di sana, Anda akan mendapatkan panduan dari mentor profesional yang berpengalaman dan materi yang dirancang untuk semua level trader, mulai dari pemula hingga mahir.

Segera daftarkan diri Anda dan jadilah bagian dari komunitas trader yang sukses bersama Didimax. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan trading Anda dengan bimbingan yang tepat dan lingkungan belajar yang mendukung!