
Kapan Sebaiknya Hindari Trading Saat News Rilis?
Dalam dunia trading forex, waktu adalah segalanya. Bukan hanya soal kapan harga naik atau turun, tetapi juga kapan tidak melakukan apa pun. Salah satu momen paling krusial yang sering dihadapi trader adalah ketika berita ekonomi besar (news) dirilis.
Bagi sebagian trader, momen rilis berita adalah peluang emas untuk memperoleh keuntungan cepat. Namun bagi yang lain, ini justru waktu yang paling berisiko — saat harga bisa bergerak ekstrem tanpa arah yang jelas.
Lalu, kapan sebaiknya trader menghindari trading saat news rilis, dan apa alasannya? Artikel ini akan membahas secara mendalam mengapa rilis berita bisa sangat berbahaya, bagaimana mengidentifikasinya, serta strategi aman agar Anda tidak terjebak dalam volatilitas pasar yang tak terkendali.
Mengapa Rilis Berita Bisa Sangat Berisiko?
Rilis berita ekonomi seperti Non-Farm Payroll (NFP), CPI (inflasi), data suku bunga, atau GDP sering kali menjadi pemicu utama lonjakan volatilitas di pasar forex.
Ketika data ekonomi diumumkan, jutaan pelaku pasar — mulai dari bank besar, hedge fund, hingga trader ritel — bereaksi secara bersamaan. Pergerakan harga yang sebelumnya stabil bisa berubah menjadi liar hanya dalam hitungan detik.
Ada beberapa alasan utama mengapa kondisi ini sangat berisiko:
-
Volatilitas Tak Terduga
Harga bisa melonjak puluhan hingga ratusan pips dengan sangat cepat. Kadang arah pergerakan harga tidak sesuai logika — berita bagus bisa membuat harga turun, atau sebaliknya. Hal ini terjadi karena ekspektasi pasar sudah diperhitungkan sebelumnya (priced in).
-
Spread Melebar
Broker biasanya meningkatkan spread menjelang dan sesaat setelah rilis berita besar. Spread yang tadinya hanya 1-2 pips bisa melebar menjadi 10-20 pips, membuat posisi sulit dikontrol.
-
Slippage (Eksekusi Tergelincir)
Ketika Anda memasang order pada harga tertentu, harga bisa bergerak begitu cepat hingga order dieksekusi pada level yang berbeda jauh. Ini membuat stop loss dan take profit menjadi tidak efektif.
-
False Breakout
Banyak trader tergoda untuk masuk ketika harga menembus support atau resistance saat news rilis. Namun sering kali, breakout ini hanya bersifat sementara dan harga segera berbalik arah tajam.
-
Kesulitan Mengendalikan Emosi
Dalam situasi pasar yang sangat cepat, rasa panik dan serakah mudah muncul. Trader bisa tergoda untuk masuk tanpa perhitungan matang, atau menahan posisi rugi terlalu lama.
Jenis Berita yang Paling Berisiko untuk Trading
Tidak semua berita ekonomi berdampak besar terhadap pasar. Namun ada beberapa jenis rilis data yang hampir selalu memicu pergerakan ekstrem:
-
Non-Farm Payroll (NFP) – Amerika Serikat
Dirilis setiap Jumat pertama setiap bulan, data ini menunjukkan jumlah pekerjaan baru di sektor non-pertanian AS. Dampaknya terhadap USD sangat besar, karena mencerminkan kekuatan ekonomi AS.
-
Keputusan Suku Bunga (Interest Rate Decision)
Rapat bank sentral seperti Federal Reserve (FOMC), ECB, BOE, atau RBA sangat berpengaruh terhadap arah mata uang. Bahkan komentar dari pejabat bank sentral bisa memicu lonjakan harga.
-
Inflasi (CPI & PPI)
Data inflasi menentukan ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter. Inflasi tinggi bisa memicu kenaikan suku bunga, yang membuat mata uang menguat.
-
GDP (Gross Domestic Product)
Menunjukkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Data di atas ekspektasi biasanya memperkuat mata uang, dan sebaliknya.
-
Pidato Penting Bank Sentral (Seperti Ketua Fed atau ECB)
Komentar yang mengandung indikasi perubahan kebijakan bisa membuat pasar bereaksi ekstrem.
-
Data Pengangguran, Penjualan Ritel, dan PMI
Meski dampaknya tidak sebesar NFP atau suku bunga, data ini bisa memperkuat atau melemahkan tren jangka pendek.
Kapan Sebaiknya Menghindari Trading Saat News Rilis?
Ada beberapa kondisi spesifik di mana sebaiknya Anda tidak melakukan trading sama sekali, baik sebelum maupun sesudah berita dirilis:
1. Menjelang Rilis Berita Berdampak Tinggi
Biasanya, 15–30 menit sebelum berita besar keluar, pasar sudah mulai bergejolak karena banyak trader melakukan spekulasi.
Di saat ini, harga sering tidak stabil dan sulit dianalisis secara teknikal, sehingga lebih aman untuk menunggu hingga data benar-benar diumumkan dan pasar mulai tenang kembali.
2. Saat Berita Baru Diumumkan (0–5 Menit Pertama)
Inilah momen paling berbahaya.
Eksekusi order bisa tergelincir, spread melebar, dan harga bergerak liar ke dua arah. Banyak trader yang mencoba masuk di detik pertama berita dirilis justru mengalami kerugian besar.
Kecuali Anda menggunakan sistem news trading otomatis (EA) dengan kecepatan eksekusi tinggi, lebih baik hindari trading manual di fase ini.
3. Ketika Anda Tidak Memahami Konteks Berita
Banyak trader pemula mencoba menebak arah harga hanya dari angka yang dirilis tanpa memahami ekspektasi pasar.
Contohnya, data NFP naik dari bulan sebelumnya, tapi USD malah melemah — ini bisa terjadi karena hasilnya tidak sesuai ekspektasi analis.
Jika Anda tidak tahu konteksnya, lebih baik menunggu sampai arah pasar jelas.
4. Setelah Lonjakan Harga Ekstrem
Setelah berita besar, harga biasanya melonjak tajam, lalu mengalami retracement (koreksi). Jika Anda terlambat masuk, potensi profit kecil sementara risikonya besar.
Lebih baik tunggu konfirmasi tren baru daripada memaksakan entry di tengah ketidakpastian.
5. Saat Pasar Tidak Likuid (Waktu Transisi)
Beberapa waktu tertentu, seperti pagi buta atau menjelang pergantian sesi perdagangan, likuiditas pasar rendah. Jika pada saat itu ada berita besar, pergerakan bisa menjadi tidak wajar.
Hindari trading di jam-jam seperti ini, terutama jika Anda menggunakan leverage tinggi.
Mengapa Trader Profesional Justru Menunggu Setelah News?
Trader profesional tahu bahwa keuntungan besar tidak selalu datang dari kecepatan, melainkan dari ketepatan waktu dan kesabaran.
Mereka biasanya tidak langsung masuk saat berita dirilis, melainkan menunggu hingga:
-
Volatilitas Mereda
Setelah 15–30 menit, arah pasar biasanya mulai terlihat jelas. Saat itulah entry yang tenang bisa dilakukan dengan risiko lebih terkendali.
-
Terbentuk Struktur Harga Baru
News sering membentuk support/resistance atau level kunci baru. Trader profesional menunggu konfirmasi break atau retest sebelum masuk.
-
Analisis Kombinasi Fundamental & Teknikal
Mereka mengonfirmasi hasil berita dengan kondisi chart. Jika data mendukung arah tren teknikal, peluang entry menjadi lebih kuat.
Dengan cara ini, trader bisa memanfaatkan efek berita tanpa terjebak dalam chaos pasar yang tidak terkendali.
Cara Aman Menghadapi News di Pasar Forex
Jika Anda tidak ingin sepenuhnya menghindari news, berikut beberapa tips aman yang bisa diterapkan:
-
Gunakan Kalender Ekonomi
Selalu cek jadwal rilis berita penting setiap hari. Tandai berita berdampak tinggi dengan warna merah (biasanya di platform seperti Forex Factory atau Investing.com).
-
Tentukan Batas Waktu Aman
Hindari entry minimal 30 menit sebelum dan sesudah berita besar. Beri waktu pasar untuk “mencerna” hasil data.
-
Gunakan Stop Loss dan Trailing Stop
Saat news rilis, volatilitas tinggi bisa mengubah posisi cepat. Stop loss membantu membatasi kerugian, sementara trailing stop mengunci profit jika arah harga mendukung posisi Anda.
-
Kurangi Ukuran Lot
Jika Anda tetap ingin trading di sekitar waktu news, gunakan ukuran lot kecil agar risiko tetap terkendali.
-
Gunakan Pending Order Strategis
Beberapa trader memasang buy stop dan sell stop di atas dan di bawah harga sebelum news keluar. Namun, teknik ini harus dilakukan hati-hati dan dengan manajemen risiko ketat.
-
Perhatikan Spread Broker
Pilih broker yang memiliki reputasi baik dengan eksekusi cepat dan tidak melebarkan spread secara berlebihan.
Kesalahan Umum Trader Saat News Rilis
-
Overconfidence
Banyak trader yakin bisa “menebak” arah berita. Padahal, pasar sering bereaksi tidak sesuai logika sederhana.
-
Tidak Mempersiapkan Diri
Masuk posisi tanpa tahu jadwal news adalah kesalahan fatal. Kadang trader kaget ketika harga tiba-tiba melonjak tanpa tahu alasannya.
-
Trading Balasan (Revenge Trading)
Setelah rugi saat news, trader sering mencoba “balas dendam” dengan masuk lagi secara emosional — yang biasanya berakhir dengan kerugian lebih besar.
-
Tidak Memperhatikan Volatilitas
News meningkatkan risiko besar. Jika modal kecil, pergerakan 50–100 pips bisa langsung menghabiskan saldo akun.
Kesimpulan
Rilis berita ekonomi adalah pisau bermata dua. Ia bisa menjadi sumber profit cepat, tetapi juga penyebab kerugian besar dalam hitungan detik.
Waktu terbaik untuk menghindari trading adalah menjelang, saat, dan sesaat setelah rilis berita berdampak tinggi, terutama jika Anda belum berpengalaman atau tidak memiliki sistem eksekusi cepat.
Trader sukses tahu bahwa tidak melakukan apa pun juga merupakan bagian dari strategi. Menghindari momen berbahaya sama pentingnya dengan mencari peluang profit. Dengan perencanaan yang baik, Anda bisa tetap aman dan siap menghadapi pasar setelah volatilitas mereda.
Pasar forex memang penuh peluang, tetapi hanya bagi mereka yang memahami kapan harus bertindak dan kapan harus menunggu. Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang cara membaca kalender ekonomi, memahami dampak berita, dan mengelola risiko saat volatilitas tinggi, Didimax menyediakan kelas edukasi lengkap untuk semua level trader.
Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan daftarkan diri Anda untuk mengikuti program edukasi trading gratis bersama mentor profesional Didimax.
Pelajari bagaimana strategi yang tepat bisa melindungi modal Anda sekaligus memaksimalkan potensi profit dari setiap pergerakan pasar. Jadilah trader yang bijak, disiplin, dan siap menghadapi setiap kondisi — karena di Didimax, kesuksesan trading Anda dimulai dari pengetahuan yang benar.