Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Kapan Waktu Terbaik Menghindari Trading Forex

Kapan Waktu Terbaik Menghindari Trading Forex

by Rizka

Kapan Waktu Terbaik Menghindari Trading Forex

Dalam dunia trading forex, waktu adalah segalanya. Banyak artikel membahas tentang kapan waktu terbaik untuk melakukan trading, tetapi sangat sedikit yang menyoroti hal yang tak kalah pentingnya: kapan waktu terbaik untuk menghindari trading. Padahal, mengetahui kapan tidak masuk ke pasar bisa menjadi kunci penting dalam menjaga modal dan menghindari kerugian besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam kapan waktu yang ideal untuk tidak trading forex, baik dari sisi teknikal maupun psikologis, serta apa saja faktor-faktor yang membuat kondisi pasar tidak layak untuk ditradingkan.


1. Saat Volatilitas Terlalu Rendah

Salah satu momen yang patut dihindari oleh trader adalah ketika volatilitas pasar sangat rendah. Ketika pergerakan harga stagnan atau hanya berfluktuasi dalam kisaran kecil (range sempit), maka peluang untuk mengambil keuntungan juga menjadi sangat terbatas. Kondisi seperti ini umumnya terjadi:

  • Pada jam-jam antara sesi trading (misalnya antara sesi New York dan Asia).

  • Saat pasar Asia buka (kecuali saat ada berita besar dari Jepang atau China).

  • Hari libur besar di negara-negara ekonomi utama seperti AS, Inggris, atau zona euro.

Dalam situasi seperti ini, sinyal-sinyal trading menjadi kurang valid, dan strategi yang bergantung pada breakout atau tren cenderung gagal. Trader yang memaksakan diri untuk trading pada saat volatilitas rendah sering kali terjebak dalam false breakout atau sinyal palsu.


2. Menjelang dan Saat Rilis Berita Ekonomi Besar

Meskipun beberapa trader berpengalaman memanfaatkan momen rilis berita besar untuk mengambil keuntungan dari lonjakan harga, bagi sebagian besar trader—terutama pemula—waktu ini sebaiknya dihindari. Alasannya:

  • Pergerakan harga bisa sangat liar dan tidak bisa diprediksi.

  • Spread (selisih harga jual dan beli) bisa melebar drastis.

  • Eksekusi order bisa mengalami slippage (harga meleset dari target).

  • Sinyal teknikal seringkali tidak bekerja dengan baik.

Beberapa contoh rilis berita yang sangat berpengaruh termasuk Non-Farm Payroll (NFP), pengumuman suku bunga oleh bank sentral, dan data inflasi (CPI). Ketika berita-berita ini akan dirilis, sangat bijak untuk menghindari trading selama beberapa jam sebelumnya dan menunggu hingga pasar kembali stabil.


3. Saat Pasar Tidak Memiliki Arah yang Jelas (Sideways)

Pasar forex tidak selalu berada dalam tren naik atau turun. Sering kali, pasar bergerak sideways dalam kisaran harga tertentu tanpa arah yang jelas. Ini biasanya terjadi ketika tidak ada katalis fundamental yang kuat, atau pasar sedang menunggu pengumuman penting. Trading di kondisi ini bisa sangat berisiko karena:

  • Sinyal entry dan exit menjadi kurang meyakinkan.

  • Pergerakan harga bisa sangat choppy (bergerigi), membuat trader cepat terseret ke dalam posisi rugi.

  • Indikator teknikal seperti moving average atau RSI bisa memberikan sinyal yang menyesatkan.

Jika kamu belum menguasai strategi trading saat sideways atau tidak nyaman dengan kondisi pasar seperti ini, maka lebih baik hindari masuk posisi.


4. Di Luar Jam Aktif Trading

Ada empat sesi utama dalam pasar forex: Sydney, Tokyo, London, dan New York. Namun, tidak semua sesi memberikan peluang trading yang ideal. Salah satu waktu yang sebaiknya dihindari adalah:

  • Antara pukul 04.00 hingga 06.00 WIB, ketika pasar New York mulai tutup dan pasar Asia baru mulai buka.

  • Menjelang akhir sesi Jumat malam, ketika banyak trader menutup posisi untuk menghindari risiko akhir pekan.

Di luar jam aktif ini, likuiditas pasar menurun drastis, sehingga eksekusi order bisa lebih lambat dan pergerakan harga menjadi tidak efisien. Bagi trader harian, sangat penting untuk memilih waktu yang padat transaksi agar strategi berjalan maksimal.


5. Saat Emosi Tidak Stabil

Meskipun bukan faktor teknikal atau fundamental, kondisi psikologis seorang trader sangat memengaruhi performa trading. Waktu terbaik untuk menghindari trading adalah saat:

  • Sedang mengalami stres berat, marah, atau emosional.

  • Baru saja mengalami kerugian besar dan ingin segera “balas dendam” ke pasar.

  • Terlalu percaya diri setelah serangkaian kemenangan beruntun.

Trading dalam kondisi mental yang tidak stabil akan membuatmu rentan mengambil keputusan gegabah, overtrading, dan melanggar rencana trading yang sudah dibuat. Ingatlah, pasar tidak ke mana-mana. Istirahat sejenak bisa jauh lebih baik daripada memaksakan diri untuk masuk pasar dalam keadaan mental yang buruk.


6. Hari Libur Nasional dan Internasional

Saat terjadi hari libur nasional di negara ekonomi utama seperti AS, Inggris, Jepang, atau zona Euro, aktivitas pasar forex bisa sangat lesu. Hari libur seperti Thanksgiving, Hari Kemerdekaan AS, Natal, atau Tahun Baru membuat bank-bank besar dan institusi finansial tutup, sehingga volume perdagangan turun drastis. Ini membuat:

  • Pergerakan harga tidak teratur.

  • Spread meluas.

  • Likuiditas rendah dan eksekusi order tidak optimal.

Hindari trading saat hari libur tersebut, kecuali jika kamu memang memiliki strategi khusus untuk kondisi pasar yang sepi.


7. Saat Pasar Baru Buka di Hari Senin

Banyak trader profesional menyarankan untuk tidak langsung masuk pasar di awal minggu, terutama pada Senin pagi. Alasan utamanya adalah:

  • Pasar masih mencari arah dan menyesuaikan diri dengan berita atau kejadian selama akhir pekan.

  • Terjadi gap harga (lonjakan harga) akibat informasi yang muncul di luar jam pasar.

  • Likuiditas belum maksimal karena sesi London belum buka.

Idealnya, tunggu hingga sesi London buka untuk melihat ke mana arah pasar bergerak di awal minggu sebelum membuka posisi.


8. Ketika Tidak Ada Setup yang Valid

Sebagai trader, kamu harus disiplin mengikuti rencana dan strategi trading yang sudah dibuat. Salah satu kesalahan umum adalah memaksakan entry hanya karena merasa "harus" trading. Padahal, jika tidak ada setup yang valid sesuai strategi, lebih baik tidak trading sama sekali. Prinsip penting: "No position is also a position."

Menunggu dengan sabar hingga sinyal muncul jauh lebih baik daripada membuka posisi asal-asalan yang bisa berujung kerugian.


Kesimpulan

Menghindari waktu-waktu buruk untuk trading sama pentingnya dengan mengetahui kapan waktu terbaik untuk masuk pasar. Trader yang sukses bukan hanya mereka yang tahu kapan harus mengambil peluang, tetapi juga tahu kapan harus menyingkir sejenak dari pasar. Memahami kondisi pasar, situasi emosional diri sendiri, dan faktor eksternal lainnya akan membantu kamu menjadi trader yang lebih disiplin dan konsisten.

Daripada mengambil risiko besar karena memaksakan diri masuk pasar pada waktu yang tidak ideal, lebih baik fokus pada pengembangan skill dan pengetahuan terlebih dahulu. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengikuti edukasi trading dari sumber terpercaya.

Didimax hadir sebagai solusi edukasi forex terbaik di Indonesia, dengan pendekatan yang personal, praktis, dan terbukti membantu banyak trader menjadi lebih baik. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar langsung dari mentor profesional dan mendapatkan bimbingan gratis seumur hidup. Kunjungi sekarang juga situs resmi kami di www.didimax.co.id dan daftarkan dirimu untuk mengikuti program edukasi gratis bersama komunitas trader yang solid dan positif!