Membicarakan mengenai ekonomi pada suatu negara, maka pembahasannya juga tidak akan terlepas dari devaluasi
mata uang. Beberapa dari Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan satu ini, apalagi jika Anda merupakan seorang investor atau trader.
Hal tersebut karena kondisi seperti ini juga dapat memberikan dampak kepada pasar mata uang atau forex. Oleh karena itu, penting bagi para trader maupun investor untuk memahami dan memantau kondisi yang terjadi tersebut.
Pengertian dari Devaluasi Mata Uang
Devaluasi merupakan suatu kondisi penurunan nilai mata uang suatu negara oleh pemerintahan yang berkaitan terhadap nilai mata uang negara lain. Tujuan dilakukannya penurunan sendiri adalah untuk memperbaiki kondisi ekonomi negara tersebut.
Oleh karena itu, penurunan tersebut bisa saja terjadi karena adanya kebijakan moneter dalam menetapkan suatu kurs. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa ini bisa terjadi kapan saja karena sudah seharusnya negara menjaga perekonomiannya secara optimal.
Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa keputusan yang diambil oleh pemerintah ini bukan merupakan peristiwa acak atau spontan. Keputusan tersebut merupakan sebuah strategi dengan rencana matang kemudian dilakukan secara cermat.
Beberapa Tujuan Devaluasi Mata Uang
Sebelumnya telah dijelaskan secara singkat bahwa tujuan utama dari penurunan ini adalah untuk memperbaiki kondisi ekonomi. Tetapi, terdapat juga beberapa tujuan spesifik dari keputusan pemerintah tersebut yaitu di antaranya seperti berikut ini:
1. Mengurangi Defisit Perdagangan
Pada saat suatu negara menghadapi defisit perdagangan secara berkepanjangan, penurunan nilai bisa membantu ketidakseimbangan ini dengan mendorong ekspor lebih tinggi. Dengan begitu, defisit perdagangan juga dapat dikurangi.
2. Meningkatkan Ekspor
Tujuan devaluasi mata uang berikutnya adalah untuk meningkatkan ekspor suatu negara. Karena dengan membuat produk dalam negeri lebih terjangkau bagi konsumen asing, maka devaluasi dapat merangsang pertumbuhan ekspor.
Hal itu juga akan mendukung industri dalam negeri dan meningkatkan pendapatan devisa. Oleh karena itu, keputusan pemerintah tersebut memang dapat memberikan pengaruh positif pada kegiatan ekspor.
3. Menstimulasi Pertumbuhan Ekonomi
Kemudian, devaluasi mata uang juga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi meningkatkan produksi lokal dan ekspor. Kondisi tersebut dapat berkontribusi terhadap penciptaan banyak lapangan kerja baru juga terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berikut Jenis-jenis Devaluasi Mata Uang
Ketika membahas mengenai keputusan pemerintahan ini, maka Anda pun perlu mengetahui apa saja jenis-jenisnya. Berikut adalah beberapa jenis devaluasi yang perlu Anda ketahui:
1. Halus
Jenis halus merupakan jenis yang memiliki dampak sebanyak 5 persen setiap tahun. Jenis halus dapat dibilang tidak memiliki pengaruh terhadap kondisi ekonomi suatu negara. Karena pada jenis halus nilainya tidak lebih dari fluktuasi nilai tukar rata-rata.
2. Sedang
Jenis berikutnya adalah devaluasi mata uang dengan persenan dampak lebih besar dari jenis halus. Dampak terhadap depresiasi yang ditimbulkan jenis ini kurang lebih berada di angka 5 – 15 persen setiap tahun.
3. Cepat
Berikutnya adalah jenis cepat dengan dampak pada depresiasi sekitar 15 – 25 persen setiap tahun. Terjadinya penurunan mata uang jenis cepat juga bisa memengaruhi ekspor. Meski demikian, konsumen domestik mulai merasakan beberapa peningkatan nilai impor.
4. Terus Menerus
Penurunan terus menurut memberikan dampak terhadap depresiasi dengan persentase lebih dari 25 persen. Apabila kondisi tersebut terjadi, maka hal itu dapat menjadi pertanda bahwa kondisi ekonomi suatu negara sedang krisis.
Beberapa Penyebab Devaluasi Mata Uang
Keputusan strategis yang dibuat oleh pemerintah juga bank sentral dalam menurunkan nilai mata uang nasional dibanding valuta asing. Hal tersebut digunakan sebagai alat kebijakan dalam mencapai tujuan ekonomi tertentu dengan penyebab sebagai berikut:
1. Ketimpangan Ekonomi
Ketimpangan atau ketidakseimbangan ekonomi adalah faktor pendorong signifikan dari keputusan pemerintah itu. Pada saat suatu negara menghadapi tantangan berupa ketidakseimbangan ekonomi, maka melakukan devaluasi merupakan tindakan korektif.
2. Promosi Ekspor
Penyebab berikutnya masih tidak lepas dari kegiatan ekspor, yaitu untuk keperluan promosi. Pada saat valuta suatu negara sedang relatif kuat, maka ekspor negara tersebut juga kemungkinan menjadi kurang kompetitif di pasar internasional karena harganya lebih tinggi.
3. Kebijakan Moneter
Dan terakhir, kebijakan moneter memainkan peran penting dalam hal ini. Bank sentral merupakan penjaga dari sistem moneter sehingga dapat menggunakan devaluasi mata uang sebagai bagian dari perangkat kebijakan moneternya.
Berikut Ini Dampaknya Secara Umum
Keputusan atau kebijakan yang diambil pemerintah terkait penurunan valuta tentunya memberikan dampak tersendiri. Berikut adalah beberapa dampak dari kebijakan ini yang perlu Anda ketahui:
1. Jumlah Barang Impor Berkurang
Dampak pertama adalah dapat mengurangi jumlah barang impor sehingga juga dapat mengubah cara pikir masyarakat. Yaitu mengubah pikiran bahwa barang-barang lokal juga memiliki kualitas yang sama baiknya dengan barang-barang impor dari luar negeri.
Dengan berkurangnya barang impor di negara sendiri, maka pendapatan perkapitanya juga diharapkan akan terus mengalami peningkatan. Sehingga, kondisi ekonomi pun tentunya juga akan semakin membaik lagi.
2. Jumlah Barang Ekspor Naik
Selain itu, dampak lainnya adalah dengan adanya kenaikan terhadap jumlah barang ekspor. Kemudian, peningkatan kegiatan ekspor tersebut akan memperbaiki peredaran mata uang di negara asing menjadi lebih baik lagi.
3. Meningkatnya Devisa Negara
Dilakukannya devaluasi mata uang, juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap devisa negara. Hal tersebut terjadi karena jumlah ekspor lebih tinggi dari jumlah impornya. Devisa negara sendiri kerap dipakai untuk pengembangan terhadap perusahaan.
4. Produk Lokal Mampu Bersaing
Produk lokal juga menjadi dapat bersaing di luar negeri karena penurunan valuta akan meningkatkan jumlah ekspor. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kegiatan ekspor bisa meningkatkan pendapatan para pemilik usaha.
5. Adanya Perubahan Metode Produksi
Dampak terakhir adalah dengan adanya perubahan metode produksi. Dengan kata lain perusahaan lokal akan mengubah metode produksinya. Hal tersebut diperlukan untuk menambah pekerja agar pengangguran dapat menurun secara optimal.
Dampak Devaluasi Mata Uang Terhadap Forex
Dampak di atas merupakan dampak secara umum yang ditimbulkan dari kebijakan pemerintah tersebut. Tetapi, terdapat beberapa dampak spesifik yang berimbas kepada forex, yaitu sebagai berikut:
1. Pergerakan Nilai Tukar
Biasanya, penurunan valuta akan mengakibatkan penurunan nilai valuta yang mendevaluasi dibandingkan valuta lain. Pergeseran tersebut menyebabkan perubahan nilai tukar yang memberikan dampak pada kekuatan relatif berbagai pair currency.
2. Peningkatan Volatilitas
Selain itu, penurunan valuta juga kerap menimbulkan peningkatan volatilitas pada pasar valuta asing. Baik trader maupun investor mungkin bereaksi terhadap perubahan lanskap ekonomi. Sehingga, hal itu menyebabkan fluktuasi harga menjadi lebih signifikan.
3. Peluang Perdagangan
Dampak berikutnya adalah dapat menciptakan tantangan serta peluang bagi para trader forex. Trader yang dapat mengantisipasi serta beradaptasi terhadap konsekuensi peristiwa ini akan mampu menemukan peluang trading dalam bentuk tren harga dan fluktuasi.
Melalui pembahasan di atas, Anda dapat mengetahui sedikit banyak mengenai kondisi penurunan valuta sebagai kebijakan pemerintah. Selain itu, devaluasi mata uang sendiri juga ternyata memberikan dampak kepada dunia perdagangan valuta asing atau forex.