Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Kenapa Teknik Martingale Bisa Menyebabkan Margin Call

Kenapa Teknik Martingale Bisa Menyebabkan Margin Call

by Rizka

Kenapa Teknik Martingale Bisa Menyebabkan Margin Call

Dalam dunia trading forex, banyak strategi yang digunakan oleh para trader untuk mencoba memperoleh keuntungan yang konsisten. Salah satu strategi yang sering dibicarakan adalah martingale. Teknik ini awalnya berasal dari dunia perjudian, namun kemudian diadopsi oleh banyak trader karena konsepnya yang terlihat sederhana dan menjanjikan. Meskipun begitu, martingale sering kali justru menjadi penyebab kerugian besar dan bahkan memicu margin call jika tidak digunakan dengan hati-hati. Artikel ini akan mengulas secara mendalam kenapa teknik martingale bisa menyebabkan margin call dan bagaimana trader seharusnya memahami risikonya sebelum menggunakannya.

Apa Itu Teknik Martingale?

Teknik martingale adalah strategi yang dilakukan dengan cara melipatgandakan ukuran posisi setiap kali mengalami kerugian. Tujuannya adalah agar ketika harga akhirnya berbalik arah, keuntungan dari posisi terakhir bisa menutupi semua kerugian sebelumnya dan bahkan memberikan sedikit profit.

Contoh sederhana: seorang trader membuka posisi buy 0.01 lot di EUR/USD. Jika harga turun dan posisi tersebut mengalami kerugian, trader akan membuka posisi buy kedua sebesar 0.02 lot. Jika masih rugi, trader membuka posisi ketiga sebesar 0.04 lot, dan seterusnya. Harapannya adalah bahwa harga suatu saat akan kembali naik dan posisi terakhir yang lebih besar akan menutup semua kerugian.

Kenapa Martingale Terlihat Menarik?

Strategi ini terlihat sangat menggoda karena secara teori, tidak mungkin mengalami kerugian terus-menerus tanpa adanya pembalikan arah harga. Dalam praktiknya, banyak pasangan mata uang mengalami retracement atau koreksi harga, sehingga banyak trader merasa yakin bahwa mereka bisa "menang" dengan strategi martingale, asalkan mereka memiliki modal yang cukup.

Selain itu, martingale tampak menjanjikan karena tidak membutuhkan analisa teknikal yang rumit. Trader cukup mengikuti arah pasar dan menunggu harga berbalik arah. Hal inilah yang membuat banyak pemula tergoda untuk menggunakan teknik ini.

Realita di Lapangan: Risiko yang Mengintai

Meski terlihat sederhana, martingale menyimpan risiko besar. Salah satu risiko utamanya adalah potensi kehilangan seluruh modal dengan sangat cepat. Semakin banyak posisi yang dibuka, semakin besar pula margin yang dibutuhkan, dan semakin cepat pula saldo akun bisa terkuras.

Setiap kali trader melipatgandakan posisi, mereka juga menggandakan risiko. Jika harga terus bergerak berlawanan dari arah posisi tanpa ada pembalikan, maka akun akan terus menanggung floating loss yang makin besar. Akhirnya, nilai equity turun drastis dan mencapai batas minimum yang diperbolehkan oleh broker. Di titik inilah margin call terjadi.

Apa Itu Margin Call?

Margin call adalah peringatan dari broker kepada trader bahwa equity dalam akun mereka sudah hampir habis dan tidak mencukupi untuk menahan posisi yang sedang terbuka. Ketika margin yang tersedia terlalu rendah, broker akan secara otomatis menutup sebagian atau seluruh posisi untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Inilah yang disebut sebagai margin call atau bahkan stop out.

Dalam strategi martingale, semakin banyak posisi dibuka, semakin besar pula margin yang digunakan. Ketika pergerakan pasar tidak sesuai harapan, akumulasi kerugian akan begitu cepat menggerus equity, hingga akhirnya menyebabkan margin call dalam waktu singkat.

Ilustrasi Kasus Margin Call karena Martingale

Misalnya seorang trader memiliki modal $1000 dan menggunakan leverage 1:500. Ia membuka posisi pertama dengan lot 0.01, lalu melipatgandakannya setiap 50 pip rugi. Jika pasar terus bergerak melawan arah tradingnya sejauh 500 pip, maka ia akan membuka posisi ke-10 dengan lot yang sangat besar. Saat itu, jumlah margin yang dibutuhkan juga sudah sangat tinggi, dan floating loss yang ditanggung bisa mencapai ratusan dolar.

Tanpa disadari, hanya dalam 10 langkah, akun bisa kehabisan margin karena posisi yang terlalu besar dan kerugian yang terlalu dalam. Semua ini bisa terjadi dalam hitungan jam jika volatilitas pasar tinggi. Inilah alasan utama kenapa martingale berpotensi besar menyebabkan margin call.

Faktor-faktor yang Mempercepat Terjadinya Margin Call

  1. Modal Terbatas
    Teknik martingale membutuhkan modal besar agar dapat bertahan dalam kondisi pasar yang berlawanan terus-menerus. Jika modal terlalu kecil, trader tidak akan bisa menahan posisi sampai harga berbalik.

  2. Leverage Tinggi
    Leverage memang bisa memperbesar daya beli trader, tapi juga mempercepat kerugian. Penggunaan leverage yang tinggi dalam martingale membuat margin cepat terkuras karena lot yang dibuka semakin besar.

  3. Volatilitas Pasar yang Tinggi
    Saat pasar bergerak dengan cepat atau terjadi berita ekonomi besar, harga bisa bergerak jauh dari level entry dalam waktu singkat. Ini membuat martingale semakin berbahaya karena pergerakan besar bisa langsung memicu margin call.

  4. Tidak Ada Stop Loss
    Martingale biasanya digunakan tanpa stop loss, karena trader mengandalkan pembalikan harga. Ini adalah jebakan berbahaya. Tanpa stop loss, akun dibiarkan terbuka terhadap risiko tak terbatas.

  5. Kesalahan Emosional
    Trader sering kali terlalu percaya diri bahwa harga akan berbalik. Ketika posisi terus ditambah tanpa pertimbangan rasional, trader bisa terjebak dalam overtrading yang mematikan.

Apakah Martingale Bisa Digunakan dengan Aman?

Beberapa trader profesional berpendapat bahwa martingale bisa digunakan secara hati-hati dengan syarat-syarat tertentu, seperti:

  • Memiliki modal sangat besar

  • Menentukan batasan maksimal level martingale

  • Menggunakan martingale hanya di kondisi pasar tertentu (misalnya range-bound)

  • Tetap menggunakan manajemen risiko yang ketat

Namun tetap saja, strategi ini sangat tidak disarankan untuk pemula karena risikonya yang tinggi dan potensi kerugian yang sangat cepat. Trader harus menyadari bahwa martingale bukan solusi instan untuk menang, melainkan strategi berisiko tinggi yang membutuhkan pengalaman dan pengelolaan modal yang sangat disiplin.


Jika Anda ingin memahami strategi trading dengan lebih aman dan terukur, termasuk cara menghindari jebakan seperti martingale, Anda bisa mengikuti program edukasi trading yang disediakan oleh Didimax. Didimax adalah broker forex terpercaya di Indonesia yang sudah berpengalaman dalam memberikan edukasi trading secara gratis, baik online maupun offline.

Dengan bimbingan mentor profesional dan materi yang disusun sesuai level pemahaman, Anda bisa belajar membangun sistem trading yang tidak hanya aman tetapi juga konsisten. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan mulai perjalanan trading Anda dengan lebih cerdas dan percaya diri.