Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Kenapa Tidak Dianjurkan Open Posisi Sebelum Rilis News NFP

Kenapa Tidak Dianjurkan Open Posisi Sebelum Rilis News NFP

by rizki

Kenapa Tidak Dianjurkan Open Posisi Sebelum Rilis News NFP

Dalam dunia trading forex, salah satu momen yang paling dinantikan sekaligus ditakuti adalah rilis data Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat. Setiap Jumat pertama awal bulan, data ini dirilis oleh Bureau of Labor Statistics (BLS) dan langsung menjadi pusat perhatian pelaku pasar global. NFP menunjukkan jumlah pekerjaan baru di luar sektor pertanian di AS, dan secara langsung mencerminkan kesehatan ekonomi Amerika. Karena Amerika Serikat adalah perekonomian terbesar di dunia, data ini berpotensi mengguncang pasar forex, komoditas, bahkan indeks saham secara signifikan.

Banyak trader pemula berpikir bahwa semakin besar pergerakan harga, semakin besar pula peluang keuntungan. Namun, realitasnya tidak sesederhana itu. Membuka posisi sebelum rilis NFP justru sangat berisiko dan tidak dianjurkan, bahkan oleh trader profesional sekalipun. Artikel ini akan membahas secara detail mengapa open posisi sebelum rilis news NFP bukan langkah yang bijak, dan bagaimana trader sebaiknya bersikap menghadapi momen volatilitas ini.

1. Ketidakpastian Data dan Prediksi yang Sering Meleset

Pasar biasanya mulai bereaksi bahkan sebelum data NFP dirilis, yakni saat para analis dan bank investasi besar merilis proyeksi mereka. Namun, prediksi para analis sering kali meleset jauh dari angka aktual. Contoh klasiknya terjadi pada NFP Maret 2020, di mana ekspektasi pasar hanya memperkirakan sedikit penurunan lapangan kerja akibat COVID-19, tetapi kenyataannya angka kehilangan pekerjaan melonjak drastis dan membuat pasar bergejolak tak terkendali.

Ketidakpastian inilah yang membuat posisi yang dibuka sebelum rilis data ibarat judi. Kita hanya berspekulasi pada dugaan, bukan berdasarkan data aktual. Dalam trading profesional, mengambil posisi berdasarkan asumsi bukanlah strategi, melainkan tindakan spekulatif yang bisa berujung pada kerugian besar.

2. Spread Melebar dan Likuiditas yang Mengering

Broker forex biasanya menaikkan spread menjelang rilis berita berdampak tinggi, termasuk NFP. Ini disebabkan menurunnya likuiditas karena mayoritas pelaku pasar memilih wait and see. Akibatnya, spread yang biasanya ketat di pair mayor seperti EUR/USD bisa melebar berkali-kali lipat. Jika Anda sudah membuka posisi sebelum rilis, maka Anda terjebak pada spread yang melebar, sehingga posisi bisa langsung mengalami floating minus yang besar, meski harga belum bergerak signifikan ke arah berlawanan.

Selain itu, sering terjadi slippage — kondisi di mana order tidak tereksekusi pada harga yang diinginkan karena pergerakan harga yang terlalu cepat. Ini menambah risiko yang membuat open posisi sebelum NFP semakin tidak rasional.

3. Whipsaw: Pergerakan Awal Sering Salah Arah

Salah satu fenomena klasik NFP adalah whipsaw, yaitu pergerakan harga yang tiba-tiba melonjak ke satu arah hanya untuk berbalik tajam ke arah sebaliknya dalam hitungan detik atau menit. Trader yang sudah open posisi sebelum rilis cenderung tersapu oleh whipsaw ini, terkena stop loss dalam waktu singkat, meskipun prediksi akhirnya terbukti benar. Fenomena ini menunjukkan betapa brutalnya perilaku harga saat data berdampak tinggi keluar.

Trader profesional menghindari open posisi sebelum rilis data NFP justru karena mereka memahami whipsaw adalah bagian dari mekanisme pasar yang mencoba menjebak trader retail.

4. News Trading Membutuhkan Kecepatan Eksekusi Tinggi

Untuk memanfaatkan rilis NFP secara efektif, dibutuhkan sistem eksekusi order ultra-cepat seperti yang dimiliki institusi keuangan besar. Trader retail dengan koneksi internet biasa hampir mustahil bisa bersaing dalam hal kecepatan eksekusi. Ketika data rilis, algoritma trading milik bank dan hedge fund langsung mengeksekusi order dalam milidetik, sedangkan trader retail sering mengalami delay yang membuat posisi mereka tereksekusi pada harga buruk.

Dengan demikian, open posisi sebelum rilis data hanya akan menempatkan trader retail dalam posisi yang rentan, bukan menguntungkan.

5. Dampak Sentimen yang Kompleks

NFP bukan hanya soal berapa angka pekerjaan baru yang tercipta, tetapi juga bagaimana angka tersebut berhubungan dengan ekspektasi pasar dan indikator lainnya, seperti tingkat pengangguran atau rata-rata upah per jam. Kadang, data NFP bagus, tetapi upah lebih buruk dari perkiraan, sehingga reaksi pasar bisa berlawanan dari logika sederhana. Kompleksitas interpretasi data ini semakin membuat open posisi sebelum rilis menjadi perjudian.

6. Strategi yang Lebih Bijak: Tunggu dan Lihat

Daripada nekat open posisi sebelum rilis NFP, strategi yang lebih disarankan adalah menunggu data keluar dan melihat arah pasar setelah volatilitas awal mereda. Biasanya, 15-30 menit setelah rilis NFP, pergerakan harga mulai menunjukkan tren yang lebih jelas, dan trader bisa mengambil posisi dengan risiko yang lebih terukur. Metode ini membantu trader menghindari whipsaw dan spread ekstrem, serta membuat keputusan berdasar konfirmasi, bukan spekulasi.

7. Mengutamakan Manajemen Risiko

Trader sukses bukan mereka yang selalu benar dalam prediksi, melainkan mereka yang pandai mengelola risiko. Dengan menahan diri tidak open posisi sebelum NFP, trader sudah menunjukkan disiplin penting dalam trading: menghindari kondisi pasar dengan risiko ekstrem. Bahkan jika Anda terlewat peluang besar, lebih baik aman daripada menyesal.

8. Psikologi Trading yang Stabil

Menghadapi pergerakan ekstrem saat NFP bukan hanya soal analisa teknikal atau fundamental, tetapi juga kemampuan mengendalikan emosi. Trader yang sudah open posisi sebelum rilis sering mengalami tekanan mental besar ketika harga bergerak liar. Emosi seperti takut, serakah, atau panik mudah mendominasi sehingga keputusan trading berikutnya tidak lagi rasional.

Dengan memilih menunggu, trader memberi ruang bagi diri sendiri untuk berpikir jernih dan bertindak dengan strategi, bukan emosi.

Kesimpulan

Open posisi sebelum rilis NFP ibarat berjudi dengan volatilitas yang tidak pasti. Spread melebar, likuiditas menipis, potensi whipsaw tinggi, kecepatan eksekusi kalah dengan institusi, hingga interpretasi data yang kompleks — semua faktor ini menjadikan open posisi sebelum NFP jauh lebih berisiko daripada menguntungkan. Trader profesional lebih memilih menunggu momen setelah rilis untuk masuk pasar dengan konfirmasi arah yang lebih jelas dan risiko yang terukur.

Daripada mempertaruhkan akun Anda dengan membuka posisi secara spekulatif, bekali diri Anda dengan pengetahuan yang benar tentang bagaimana cara membaca perilaku harga saat rilis news berdampak besar. Salah satu cara terbaik untuk belajar lebih dalam tentang teknik menghadapi news trading termasuk NFP adalah dengan mengikuti edukasi dari mentor berpengalaman.

Jika Anda ingin menguasai strategi trading profesional, termasuk bagaimana menghadapi rilis data besar seperti NFP dengan manajemen risiko yang tepat, bergabunglah bersama komunitas edukasi trading di www.didimax.co.id. Anda akan mendapatkan bimbingan langsung dari trader berpengalaman, materi edukasi lengkap, hingga update analisa market setiap hari yang membantu Anda mengambil keputusan lebih percaya diri.

Jangan biarkan ketidakpastian news besar seperti NFP menghancurkan akun Anda. Pelajari cara mengubah volatilitas menjadi peluang bersama Didimax, dan jadilah trader yang siap menghadapi setiap kondisi pasar dengan strategi, bukan sekadar spekulasi.