Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Kenapa Trader Bisa Margin Call dan Cara Menghindarinya

Kenapa Trader Bisa Margin Call dan Cara Menghindarinya

by Rizka

Kenapa Trader Bisa Margin Call dan Cara Menghindarinya

Dalam dunia trading forex, margin call adalah momok yang paling ditakuti oleh para trader, baik pemula maupun profesional. Istilah ini merujuk pada kondisi di mana akun trading tidak lagi memiliki cukup margin bebas (free margin) untuk menahan posisi yang sedang terbuka akibat kerugian yang terlalu besar. Margin call sering kali menjadi peringatan terakhir sebelum akun trader terkena “stop out” atau habis total (MC - Margin Call). Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu margin call, kenapa trader bisa mengalaminya, dan yang paling penting: bagaimana cara menghindarinya.


Apa Itu Margin Call?

Margin call adalah notifikasi yang dikirimkan oleh broker kepada trader bahwa akun mereka tidak memiliki cukup dana untuk menopang posisi trading yang masih terbuka. Notifikasi ini bisa muncul dalam bentuk pop-up di platform trading, email, atau bahkan eksekusi otomatis oleh sistem broker untuk menutup sebagian atau seluruh posisi yang merugi.

Ketika trader membuka posisi dengan leverage, mereka sebenarnya hanya menyediakan sebagian kecil dari total nilai transaksi sebagai margin. Misalnya, dengan leverage 1:100, trader hanya butuh $100 untuk membuka posisi senilai $10.000. Namun, leverage yang tinggi juga memperbesar risiko kerugian. Jika harga bergerak melawan posisi trader dan kerugian mendekati atau bahkan melampaui margin yang tersedia, maka margin call akan terjadi.


Penyebab Umum Trader Mengalami Margin Call

Ada beberapa penyebab umum yang sering membuat trader mengalami margin call. Berikut adalah penjelasannya:

1. Overleverage

Menggunakan leverage yang terlalu tinggi memang menggoda karena bisa memperbesar potensi keuntungan. Namun, banyak trader pemula tidak memahami bahwa leverage juga memperbesar risiko. Dengan leverage besar, pergerakan kecil saja sudah bisa menghapus sebagian besar modal. Ketika floating loss membesar dan margin tersisa semakin sedikit, margin call pun menghampiri.

2. Tidak Menggunakan Stop Loss

Stop loss adalah fitur penting dalam trading untuk membatasi kerugian. Namun, sebagian besar trader—terutama yang masih belajar—mengabaikan penggunaan stop loss dengan alasan ingin menghindari "kesalahan cut loss". Padahal, tanpa stop loss, posisi bisa terus merugi hingga menyedot seluruh margin.

3. Manajemen Risiko yang Buruk

Banyak trader yang tidak memiliki strategi manajemen risiko yang baik. Mereka membuka posisi terlalu besar dibandingkan modal (lot size yang tidak proporsional), atau membuka banyak posisi sekaligus. Akibatnya, margin bebas cepat terkuras.

4. Tidak Memahami Kondisi Pasar

Volatilitas tinggi, berita ekonomi penting, atau pergerakan tak terduga bisa menyebabkan pasar bergerak drastis. Trader yang tidak memperhatikan kalender ekonomi atau tidak memiliki pemahaman fundamental bisa terseret arus dan mengalami kerugian besar.

5. Psikologi Trading yang Lemah

Ketakutan, keserakahan, dan emosi lainnya sering kali membuat trader menahan posisi yang sudah merugi dengan harapan pasar akan berbalik arah. Sering kali, harapan tersebut tidak terwujud, justru memperparah kerugian dan akhirnya memicu margin call.


Cara Menghindari Margin Call

Setelah mengetahui penyebab margin call, hal berikutnya yang harus dipahami adalah bagaimana menghindarinya. Berikut ini beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh trader:

1. Gunakan Leverage Secara Bijak

Leverage harus digunakan sesuai dengan profil risiko dan besaran modal. Trader pemula sebaiknya menggunakan leverage rendah agar bisa belajar mengendalikan risiko terlebih dahulu. Misalnya, gunakan leverage maksimal 1:50 atau bahkan 1:20 untuk menghindari tekanan margin yang terlalu tinggi.

2. Terapkan Money Management yang Disiplin

Selalu tentukan berapa besar risiko per posisi (misalnya 1%-2% dari modal), dan jangan pernah membuka posisi secara acak. Gunakan lot size yang sesuai dan hindari overtrading. Semakin disiplin dalam mengatur besarnya posisi dan risiko, semakin aman akun dari ancaman margin call.

3. Gunakan Stop Loss di Setiap Transaksi

Jangan pernah membuka posisi tanpa menetapkan level stop loss. Stop loss akan secara otomatis menutup posisi yang merugi sebelum kerugian membesar. Ini adalah salah satu langkah paling efektif untuk melindungi margin akun.

4. Pantau Margin Level Secara Berkala

Selalu periksa berapa sisa margin bebas dan margin level di platform trading Anda. Jangan biarkan margin level jatuh di bawah 100% karena ini pertanda bahwa akun sudah dalam kondisi genting.

5. Perhatikan Kalender Ekonomi

Selalu cek jadwal rilis berita ekonomi penting seperti Non-Farm Payroll (NFP), pengumuman suku bunga, dan data inflasi. Rilis data tersebut bisa menyebabkan volatilitas tinggi. Jika tidak siap, sebaiknya hindari trading saat berita besar dirilis.

6. Miliki Trading Plan yang Jelas

Sebelum masuk pasar, pastikan Anda memiliki rencana trading: kapan membuka posisi, kapan keluar, berapa target profit dan batas kerugian. Tanpa rencana, trading cenderung impulsif dan berisiko besar terkena margin call.

7. Tingkatkan Edukasi dan Pengalaman

Penting bagi trader untuk terus belajar tentang strategi trading, analisa teknikal, analisa fundamental, dan manajemen risiko. Edukasi yang baik akan membentuk kebiasaan dan keputusan trading yang lebih matang.


Studi Kasus: Margin Call Akibat Overleverage

Bayangkan seorang trader pemula bernama Andi memiliki modal $1.000 dan menggunakan leverage 1:500. Ia membuka posisi 1 lot pada pasangan mata uang EUR/USD. Ketika pasar bergerak hanya 20 pip melawan posisinya, ia sudah mengalami kerugian sekitar $200. Jika harga bergerak 50 pip lagi, kerugiannya menjadi $500 atau setengah dari modal. Dalam kondisi seperti ini, margin bebas menyusut drastis dan tidak lama kemudian akun Andi terkena margin call.

Dari studi kasus ini kita bisa belajar bahwa semakin besar leverage dan ukuran lot, semakin kecil ruang bernapas akun trading Anda. Tanpa pengelolaan risiko yang tepat, margin call hanyalah masalah waktu.


Trading forex memang menawarkan peluang besar untuk mendapatkan profit, tetapi risiko yang menyertainya juga tinggi. Margin call adalah sinyal peringatan bahwa ada yang salah dalam strategi atau manajemen akun Anda. Untuk menjadi trader yang sukses dan bertahan lama, penting untuk menguasai manajemen risiko, memiliki kontrol emosi yang baik, dan terus meningkatkan pengetahuan.

Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang cara menghindari margin call dan membangun strategi trading yang lebih aman, bergabunglah dalam program edukasi forex bersama Didimax. Di Didimax, Anda akan mendapatkan bimbingan langsung dari para mentor profesional, materi edukasi lengkap, serta praktek langsung yang akan memperkuat pemahaman Anda dalam trading.

Jangan biarkan margin call menghancurkan perjalanan trading Anda. Segera kunjungi www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda untuk mengikuti kelas edukasi trading forex gratis yang bisa diakses secara online maupun offline. Jadilah trader yang cerdas, disiplin, dan siap menghadapi tantangan pasar dengan strategi yang matang.