Ada banyak alat serta indikator Fibonacci retracement yang dapat dipakai oleh trader. Menarik lagi indikator ini memakai teori deret angka ditemukan sudah lebih dari 700 tahun.
Fibonacci sendiri merupakan indikator dengan bentuk garis horizontal yang dipakai oleh traders guna menunjukkan titik support dan resistance yang akan terjadi.
Indikator satu ini bertujuan untuk menarik garis level antar dua titik harga sehingga bisa menentukan waktu trader enter market dalam mencari keuntungan juga menghindari kerugian.
Sederhananya, Indikator Retracement Fibonacci adalah analisis teknis membantu trader menemukan potensi level support dan digunakan dalam membuat Target Profit (TP) serta Stop Loss (SL).
Teori Deret Angka Fibonacci Digunakan untuk Trading Forex
Istilah indikator Fibonacci retracement berasal dari nama Leonardo da Pisa, atau biasa dikenal dengan Leonardo Fibonacci, adalah seorang ahli matematika dari Italia.
Dia menemukan serangkaian angka sederhana, yang kemudian digunakan sebagai rasio guna menjelaskan berbagai fenomena di alam. Rasio ini dimulai dengan rangkaian angka yaitu 0,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144 dan seterusnya.
Untuk memperoleh nomor ini, caranya sangat sederhana. Dimulai dengan dua angka pertama, menjumlahkan keduanya akan menghasilkan angka ketiga, 0+1=1, 1+1=2, 1+2=3, dan seterusnya.
Menariknya, membagi satu angka dengan angka berikutnya menghasilkan angka desimal 0,618 (setelah dibulatkan), misalnya 34:55=0,618.
Namun, jika Anda membagi salah satu dalam deret indikator Fibonacci retracement dengan angka sebelumnya, akan selalu mendapatkan hasil yang sama, yaitu 1,625 atau 1,62 (setelah dibulatkan).
Contoh 55:34=1,62, bilangan ini dikenal sebagai rasio emas. Lalu bagaimana kumpulan angka tersebut bisa digunakan dalam trading forex?.
Dalam dunia trading forex, indikator ini merupakan alat analisis yang didasarkan pada pendekatan teknikal dan dikembangkan dari rasio antar angka dalam angka Fibonacci.
Indikator ini sangat populer dengan bantuan dari broker forex terbaik. Menggunakan teori serupa yang sederhana, indikator forex ini menggunakan urutan angka tertentu.
Dalam praktiknya, analisis indikator Fibonacci retracement digunakan dengan cara menarik garisnya guna menghubungkan titik ekstrim tersebut pada grafik harga, yaitu poin tertinggi (high) dan poin terendah (low).
Setelah itu, trader membagi jarak antara dua titik ekstrem vertikal berdasarkan rasio Fibonacci yaitu 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8% dan 100%.
Sehingga menghasilkan garis horizontal yang mewakili potensi level support dan resistance pada pergerakan harga sebelumnya dan menyorot pergerakan harga selanjutnya.
Bagaimana Menggunakan Fibonacci Trading Forex?
Agar bisa menemukan level tersebut, pengguna perlu menemukan titik harga tertinggi dan terendah terlebih dahulu. Titik-titik ini masing-masing disebut swing high dan swing low.
Swing high dalam indikator Fibonacci retracement saat di mana price action sedang dalam posisi uptrend saat itu dan hal penting dilakukan ialah menarik garis fibonacci dari swing low menuju swing high.
Sementara swing low adalah momen ketika price action sedang dalam posisi downtrend saat itu dan yang harus dilakukan ialah garis ditarik dari swing high ke swing low.
Seperti yang diketahui bahwa, terdapat enam level dari alat ini, diantaranya 38.2%, 50%, 61.8%, 0.0%, 23.6%, dan 100%. Level inilah yang paling populer adalah 38,2%, 50%, serta 61,8%.
Sinyal beli atau jual sering muncul di sekitar salah satu dari tiga level dengan akurasi lumayan tinggi. Tahukah Anda bahwa level 50 persen bukan dari rasio Fibonacci.
Tetapi banyak juga trader berpikir bahwa level indikator Fibonacci retracement dianggap paling penting. Mengapa? Karena price action pada level ini cenderung berlanjut ke arah tertentu setelah melewatinya.
Jika harga tembus di atas level 50%, maka harga kemungkinan akan naik ke level 0.0%. Sebaliknya, jika harga berhasil menembus level 50%, maka harga akan turun hingga level 100%.
Konsep dasar penggunaan fibonacci retracement ialah guna mencari peluang beli saat harga berada di area support dan mencari peluang jual saat harga berada di area resistance.
Tips Menggunakan Indikator Fibonacci Retraceent
Terdapa dua pilihan untuk menggambar garis Fibonacci. Pertama, garis tersebut ditarik dari satu sumbu candlestick ke sumbu candlestick lainnya.
Kedua, Anda bisa menghubungkan garis dari satu badan candlestick ke badan candlestick lainnya. Menyeret dari sumbu ke sumbu berarti menggunakan harga tinggi dan rendah (Tinggi dan Rendah) sebagai patokan.
Sementara itu, indikator Fibonacci retracement menggambar di antara body candlestick memungkinkan Anda memakai harga pembukaan juga penutupan (harga buka dan tutup) sebagai referensi.
Melakukan analisis forex dengan satu alat saja tidak cukup. Trader tetap disarankan menggunakan indikator lain telah broker forex Didimax siapkan untuk mendapatkan sinyal trading forex yang akurat.
Pemilihan jenis time frame biasanya disesuaikan dengan preferensi strategi trading. Namun, memilih timeframe lumayan kecil seperti M1 kurang ideal untuk analisis forex menggunakan Fibonacci.
Oleh karena itu, melakukan trading dengan broker terpercaya seperti Didimax, maka Anda akan diarahkan untuk menggunakan indikator Fibonacci retracement sebagai alat trading terbaik.