Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Ketika Harga Emas Naik, Mengapa Trader Beralih ke CHF?

Ketika Harga Emas Naik, Mengapa Trader Beralih ke CHF?

by rizki

Ketika Harga Emas Naik, Mengapa Trader Beralih ke CHF?

Dalam dunia keuangan global, perubahan harga emas seringkali menjadi indikator penting dari ketidakpastian ekonomi atau ketegangan geopolitik. Emas, sebagai aset safe haven, telah lama menjadi tempat pelarian investor ketika pasar mulai menunjukkan gejala ketidakstabilan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul tren menarik di kalangan trader forex: alih-alih hanya bergantung pada emas saat terjadi lonjakan harga, mereka mulai mengalihkan fokusnya ke Swiss Franc (CHF). Pertanyaannya, mengapa hal ini terjadi?

Fenomena ini tidak sekadar didorong oleh fluktuasi harga semata, melainkan juga oleh korelasi historis dan karakteristik fundamental dari CHF itu sendiri. Untuk memahami mengapa CHF menjadi pilihan menarik saat harga emas naik, kita harus menyelami lebih dalam hubungan antara emas, CHF, dan dinamika pasar global.

Emas: Cermin Ketidakpastian Global

Sejak lama, emas dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, pelemahan mata uang, hingga gejolak politik. Dalam banyak kasus, ketika ada peningkatan risiko sistemik dalam perekonomian global—seperti konflik geopolitik, resesi, atau krisis keuangan—investor akan mencari keamanan dalam bentuk emas. Emas tidak tergantung pada kinerja suatu negara atau mata uang tertentu, membuatnya tetap stabil di tengah tekanan ekonomi global.

Namun, berinvestasi langsung di emas memiliki beberapa kekurangan, seperti biaya penyimpanan, kurangnya yield (imbal hasil), dan kebutuhan modal besar. Oleh karena itu, para trader, terutama di pasar forex, mulai mencari instrumen lain yang bisa memberikan perlindungan serupa namun lebih fleksibel dan likuid. Di sinilah CHF masuk ke dalam permainan.

CHF: Safe Haven yang Elegan

Swiss Franc (CHF) sering disebut sebagai “safe haven currency” karena berbagai alasan. Pertama, Swiss dikenal sebagai negara netral secara politik dan memiliki sistem ekonomi yang sangat stabil. Bank Sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB) juga dikenal konservatif dan konsisten dalam menjaga kestabilan nilai tukar dan inflasi.

Kedua, Swiss memiliki cadangan emas yang besar dibandingkan dengan ukuran ekonominya. Hingga saat ini, SNB masih mempertahankan sebagian dari cadangan devisanya dalam bentuk emas. Ini menciptakan korelasi unik antara harga emas dan nilai CHF. Saat harga emas naik, nilai CHF cenderung menguat—memberi dorongan bagi para trader untuk menggunakan CHF sebagai instrumen alternatif yang mencerminkan pergerakan emas.

Ketiga, CHF memiliki reputasi kuat di kalangan institusi keuangan global. Banyak investor institusional memindahkan dananya ke aset dalam denominasi CHF ketika terjadi gejolak ekonomi. Ini membuat CHF seringkali mengalami penguatan saat kondisi global tidak menentu—mirip dengan bagaimana emas bereaksi dalam situasi serupa.

Korelasi Emas dan CHF: Apa Kata Data?

Secara historis, terdapat korelasi positif antara harga emas dan nilai CHF terhadap USD. Ketika harga emas naik, CHF sering menguat terhadap dolar AS. Hal ini terjadi karena alasan berikut:

  1. Cadangan emas Swiss yang besar – memperkuat persepsi CHF sebagai cerminan nilai emas.

  2. Fungsi ganda sebagai safe haven – saat investor mencari aset aman, baik emas maupun CHF menjadi pilihan.

  3. Sentimen pasar terhadap risiko – dalam kondisi risk-off, modal cenderung mengalir ke emas dan CHF secara bersamaan.

Sebagai contoh, pada saat krisis keuangan global tahun 2008, harga emas melonjak tajam, dan nilai tukar USD/CHF mengalami penurunan drastis (CHF menguat). Tren serupa terjadi saat pandemi COVID-19 mulai merebak pada awal 2020, dan juga selama konflik geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina.

Strategi Trader: Diversifikasi dengan CHF

Bagi trader forex, pergerakan harga emas bisa menjadi sinyal untuk masuk ke pasar CHF. Misalnya, jika emas mulai menunjukkan tren bullish akibat kekhawatiran inflasi atau ketegangan politik, trader bisa mengambil posisi long pada pasangan mata uang seperti USD/CHF atau EUR/CHF dengan harapan CHF akan menguat.

Keuntungan strategi ini adalah:

  • Likuiditas tinggi: Pasangan mata uang seperti USD/CHF sangat likuid di pasar forex, memungkinkan eksekusi cepat dan spread rendah.

  • Risiko lebih rendah dibanding emas fisik: Tidak perlu menyimpan emas atau membayar biaya tambahan.

  • Peluang leverage: Di pasar forex, trader bisa memanfaatkan leverage untuk memaksimalkan potensi keuntungan (dengan manajemen risiko yang baik tentunya).

Namun, penting dicatat bahwa CHF juga rentan terhadap intervensi dari Swiss National Bank (SNB), terutama jika penguatan CHF dianggap merugikan ekspor Swiss. Oleh karena itu, pemahaman fundamental dan kalender ekonomi tetap krusial.

Dampak Kebijakan Bank Sentral

Bank Sentral Swiss memiliki sejarah intervensi langsung dalam pasar valuta asing untuk mengendalikan nilai tukar CHF. Misalnya, pada 2011, SNB menetapkan batas nilai tukar minimum terhadap euro untuk mencegah apresiasi berlebihan CHF. Kebijakan tersebut bertahan hingga 2015, saat SNB secara mengejutkan mencabutnya, yang menyebabkan gejolak besar di pasar forex.

Intervensi semacam itu membuat pasar CHF lebih dinamis dibanding aset safe haven lainnya seperti emas. Hal ini bisa menjadi peluang bagi trader yang cermat membaca pola dan arah kebijakan moneter SNB.

Selain itu, penting juga untuk mencermati arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) dan European Central Bank (ECB). Karena CHF banyak diperdagangkan terhadap USD dan EUR, perbedaan suku bunga antar bank sentral ini memengaruhi pergerakan nilai CHF secara signifikan.

CHF dalam Konteks Portofolio Global

Investor global, termasuk hedge fund dan manajer aset besar, sering menggunakan CHF sebagai bagian dari strategi lindung nilai dalam portofolio mereka. Ketika pasar saham global mulai melemah atau saat yield obligasi AS turun drastis, dana mulai mengalir ke mata uang safe haven seperti CHF.

Dalam hal ini, CHF tidak hanya digunakan sebagai alat trading jangka pendek, tetapi juga sebagai instrumen pengaman jangka menengah-panjang. Trader ritel bisa belajar dari strategi ini dengan memasukkan analisis CHF ke dalam pendekatan trading mereka, khususnya ketika data ekonomi global menunjukkan sinyal resesi atau tekanan inflasi.

CHF vs Emas: Siapa Lebih Unggul?

Tidak ada jawaban pasti siapa yang lebih unggul antara CHF dan emas sebagai safe haven. Keduanya memiliki kekuatan masing-masing. Emas lebih cocok bagi investor yang ingin menahan aset dalam jangka panjang dan menghindari eksposur terhadap mata uang tertentu. Sementara itu, CHF lebih cocok untuk trader yang aktif memanfaatkan pergerakan jangka pendek hingga menengah di pasar forex.

Namun, dalam kondisi harga emas naik dan pasar menunjukkan kecenderungan risk-off, CHF menjadi pilihan yang sangat menarik bagi para trader forex karena fleksibilitasnya, potensi profit dari volatilitas pasar, dan kemudahan akses.


Ingin tahu lebih dalam bagaimana memanfaatkan pergerakan harga emas untuk trading CHF secara efektif? Jangan hanya jadi penonton ketika pasar bergerak—pelajari cara membaca sinyal, mengatur posisi, dan memaksimalkan peluang bersama para mentor profesional!

Bergabunglah dengan program edukasi trading gratis dari Didimax di www.didimax.co.id dan dapatkan pelatihan langsung dari para ahli berpengalaman. Didimax tidak hanya menyediakan fasilitas trading yang lengkap, tetapi juga komunitas belajar yang mendukungmu untuk berkembang sebagai trader yang cerdas dan disiplin.