Macam-Macam Pola Candlestick Pembalikan Arah Tren yang Wajib Diketahui Trader
Dalam dunia trading, memahami pergerakan harga adalah kunci untuk meraih profit secara konsisten. Salah satu cara paling populer untuk menganalisa pergerakan harga adalah dengan menggunakan candlestick chart atau grafik lilin. Grafik candlestick tidak hanya menampilkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah, tetapi juga memberikan gambaran psikologi pasar yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
Salah satu aspek terpenting dari candlestick adalah kemampuannya memberikan sinyal pembalikan arah tren atau yang dikenal dengan istilah reversal pattern. Pola candlestick pembalikan arah ini dapat menjadi petunjuk kuat bahwa tren yang sedang berlangsung kemungkinan besar akan berbalik arah, baik dari bullish (naik) ke bearish (turun) maupun sebaliknya.
Bagi seorang trader, mengenali pola candlestick pembalikan arah tren sangatlah penting untuk menentukan waktu entry dan exit yang tepat. Berikut ini adalah beberapa pola candlestick pembalikan arah tren yang paling populer dan sering digunakan oleh trader profesional di seluruh dunia.
1. Pola Hammer dan Inverted Hammer
Pola Hammer biasanya muncul di akhir tren penurunan (downtrend) dan menjadi sinyal potensi pembalikan arah ke atas. Ciri utama pola ini adalah memiliki body kecil di bagian atas dengan shadow bawah yang panjang, menunjukkan adanya tekanan beli yang kuat setelah harga sempat turun drastis.
Inverted Hammer adalah versi terbalik dari Hammer, di mana shadow atas lebih panjang dan body kecil berada di bagian bawah. Pola ini juga sering muncul di akhir downtrend dan mengindikasikan potensi pembalikan arah naik, meski sinyalnya perlu dikonfirmasi dengan candle berikutnya.
2. Pola Shooting Star dan Hanging Man

Kebalikan dari Hammer, Shooting Star muncul di akhir tren naik (uptrend) dan mengindikasikan kemungkinan pembalikan arah ke bawah. Pola ini memiliki body kecil di bagian bawah dengan shadow atas yang panjang, menunjukkan adanya tekanan jual setelah harga sempat naik.
Sementara itu, Hanging Man mirip dengan Hammer namun muncul di akhir uptrend. Shadow bawah yang panjang menunjukkan tekanan jual mulai meningkat, sehingga menjadi peringatan bahwa tren naik bisa segera berbalik menjadi tren turun.
3. Pola Engulfing (Bullish dan Bearish)
Pola Bullish Engulfing adalah sinyal pembalikan arah ke atas yang muncul di akhir tren turun. Pola ini terdiri dari dua candlestick, di mana candle kedua (bullish) memiliki body yang sepenuhnya "menelan" body candle pertama (bearish). Ini menunjukkan buyer mulai menguasai pasar.
Sebaliknya, Bearish Engulfing muncul di akhir tren naik, di mana candle kedua (bearish) memiliki body yang lebih besar dan sepenuhnya menutupi candle pertama (bullish). Pola ini menandakan seller mulai mengambil alih kendali pasar dan tren turun kemungkinan besar akan terjadi.
4. Pola Morning Star dan Evening Star
Morning Star adalah pola pembalikan tren naik yang terdiri dari tiga candlestick. Candle pertama biasanya bearish dengan body besar, candle kedua kecil (bisa bullish atau bearish), dan candle ketiga bullish dengan body besar yang menutup sebagian besar body candle pertama. Pola ini menunjukkan perubahan sentimen pasar dari bearish menjadi bullish.
Evening Star adalah kebalikan dari Morning Star. Pola ini muncul di akhir uptrend dan mengindikasikan pembalikan arah ke bawah. Tiga candle yang membentuk pola ini adalah candle bullish besar, candle kecil di puncak (bisa bullish atau bearish), dan candle bearish besar sebagai konfirmasi pembalikan arah.
5. Pola Tweezer Bottom dan Tweezer Top
Tweezer Bottom muncul di akhir downtrend dan mengindikasikan potensi pembalikan arah ke atas. Pola ini ditandai dengan dua candle yang memiliki level low (harga terendah) yang sama, menunjukkan adanya support kuat.
Sementara itu, Tweezer Top muncul di akhir uptrend dan menunjukkan potensi pembalikan arah ke bawah. Dua candle dengan level high (harga tertinggi) yang sama menjadi sinyal adanya resistance kuat di area tersebut.
6. Pola Piercing Line dan Dark Cloud Cover
Piercing Line adalah pola dua candlestick yang muncul di akhir tren turun dan menjadi sinyal pembalikan arah naik. Candle pertama bearish, sedangkan candle kedua bullish yang membuka di bawah penutupan candle pertama namun berhasil menutup di atas setengah body candle pertama.
Dark Cloud Cover adalah kebalikan dari Piercing Line. Pola ini muncul di akhir tren naik, di mana candle pertama bullish, dan candle kedua bearish yang membuka di atas penutupan candle pertama namun menutup di bawah setengah body candle pertama. Ini menunjukkan tekanan jual yang mulai menguat.
7. Pola Three White Soldiers dan Three Black Crows
Three White Soldiers adalah pola bullish reversal yang sangat kuat. Pola ini terdiri dari tiga candle bullish beruntun dengan body besar, menunjukkan dominasi buyer dan potensi tren naik yang kuat setelah downtrend.
Three Black Crows adalah pola bearish reversal yang kuat, terdiri dari tiga candle bearish beruntun dengan body besar. Pola ini menunjukkan dominasi seller setelah uptrend dan potensi pembalikan arah menjadi tren turun.
Mengenal dan memahami berbagai macam pola candlestick pembalikan arah tren adalah bekal penting bagi seorang trader untuk meningkatkan akurasi analisa teknikal. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada pola yang memberikan jaminan 100% akurat. Oleh karena itu, selalu kombinasikan pola candlestick dengan indikator teknikal lain atau analisa price action yang lebih komprehensif sebelum mengambil keputusan trading.
Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam tentang pola-pola candlestick, teknik analisa teknikal, hingga strategi trading yang terbukti efektif, Anda bisa mengikuti program edukasi trading gratis dari Didimax. Di Didimax, Anda akan dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman yang siap membantu Anda memahami market dengan lebih mudah dan terarah.
Jangan sia-siakan kesempatan untuk meningkatkan skill trading Anda bersama komunitas Didimax. Kunjungi website resmi www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda sekarang juga untuk mengikuti kelas edukasi gratis yang telah membantu ribuan trader Indonesia meraih hasil maksimal di pasar forex!