Macam-Macam Pola Candlestick yang Sering Muncul di Trading Forex
Dalam dunia trading forex, salah satu alat analisa teknikal yang paling banyak digunakan oleh trader adalah grafik candlestick. Candlestick tidak hanya menampilkan pergerakan harga dalam bentuk visual yang mudah dipahami, tetapi juga dapat memberikan petunjuk atau sinyal terhadap potensi pergerakan harga selanjutnya. Pola-pola candlestick ini sering kali menjadi dasar pengambilan keputusan entry maupun exit di pasar.
Candlestick sendiri berasal dari metode analisis yang pertama kali diperkenalkan oleh pedagang beras Jepang bernama Munehisa Homma pada abad ke-18. Seiring berkembangnya waktu, pola candlestick diadopsi oleh trader di seluruh dunia karena kemampuannya memberikan informasi yang komprehensif hanya dari satu batang candle, seperti harga pembukaan (open), harga penutupan (close), harga tertinggi (high), dan harga terendah (low) dalam periode tertentu.
Dalam artikel ini, kita akan membahas macam-macam pola candlestick yang sering muncul di trading forex, baik pola tunggal (single candle pattern) maupun pola kombinasi (multiple candle pattern), yang dapat membantu trader mengidentifikasi potensi pembalikan arah (reversal) maupun kelanjutan tren (continuation).
1. Pola Candlestick Tunggal (Single Candle Pattern)
Pola candlestick tunggal adalah pola yang terbentuk hanya dari satu batang candle, namun dapat memberikan sinyal kuat terhadap arah pergerakan harga berikutnya.
a. Doji
Doji adalah pola candlestick dengan body yang sangat kecil atau hampir tidak ada, menunjukkan harga pembukaan dan penutupan yang hampir sama. Doji mencerminkan ketidakpastian pasar dan potensi perubahan arah tren. Ada beberapa jenis doji yang sering muncul, seperti:
-
Doji Star: Biasanya muncul setelah tren naik atau turun, menandakan potensi pembalikan.
-
Dragonfly Doji: Memiliki lower shadow panjang tanpa upper shadow, sinyal bullish reversal.
-
Gravestone Doji: Memiliki upper shadow panjang tanpa lower shadow, sinyal bearish reversal.
b. Hammer dan Inverted Hammer
Hammer adalah pola dengan body kecil di atas dan shadow panjang di bawah, sering muncul di akhir tren turun sebagai sinyal pembalikan naik. Sementara Inverted Hammer adalah kebalikannya, dengan shadow panjang di atas, juga sebagai indikasi potensi bullish reversal.
c. Shooting Star
Shooting Star memiliki body kecil di bawah dan upper shadow yang panjang, muncul setelah tren naik dan memberikan sinyal bearish reversal.
d. Marubozu
Marubozu adalah candle tanpa shadow (atau sangat kecil), dengan body penuh menunjukkan dominasi kuat antara buyer atau seller. Marubozu Bullish menunjukkan tekanan beli yang besar, sedangkan Marubozu Bearish menandakan dominasi seller.
2. Pola Candlestick Dua Batang (Dual Candle Pattern)

Pola candlestick kombinasi dua batang sering memberikan sinyal yang lebih akurat karena menunjukkan konfirmasi antara candle pertama dan kedua.
a. Bullish Engulfing
Terjadi ketika candle bearish kecil diikuti oleh candle bullish besar yang menelan atau engulf body candle sebelumnya. Pola ini sering muncul di akhir tren turun sebagai sinyal pembalikan naik.
b. Bearish Engulfing
Kebalikan dari bullish engulfing, muncul saat candle bullish kecil diikuti oleh candle bearish besar yang menutupi body candle sebelumnya. Pola ini menandakan potensi pembalikan turun setelah tren naik.
c. Tweezer Top dan Tweezer Bottom
-
Tweezer Top: Dua candle dengan level high yang sama, biasanya muncul setelah tren naik, sinyal bearish reversal.
-
Tweezer Bottom: Dua candle dengan level low yang sama, muncul setelah tren turun, sinyal bullish reversal.
3. Pola Candlestick Tiga Batang (Triple Candle Pattern)
Pola tiga batang atau triple candle pattern memberikan konfirmasi lebih kuat terhadap potensi arah pasar.
a. Morning Star
Pola bullish reversal yang terdiri dari tiga candle:
Muncul setelah tren turun sebagai indikasi pembalikan ke atas.
b. Evening Star
Kebalikan dari Morning Star, pola bearish reversal:
Muncul setelah tren naik sebagai sinyal potensi pembalikan turun.
c. Three White Soldiers
Tiga candle bullish besar berurutan, menunjukkan kekuatan buyer yang dominan. Pola ini adalah sinyal kuat kelanjutan tren naik.
d. Three Black Crows
Tiga candle bearish besar berurutan, menunjukkan dominasi seller dan potensi kelanjutan tren turun.
4. Pola Candlestick Lanjutan (Continuation Pattern)
Selain pola pembalikan (reversal), ada juga pola candlestick yang menunjukkan kelanjutan tren, seperti:
a. Rising Three Methods
Pola ini muncul dalam tren naik:
Pola ini menunjukkan konsolidasi sementara sebelum tren naik berlanjut.
b. Falling Three Methods
Muncul dalam tren turun:
Menunjukkan jeda sementara sebelum tren turun berlanjut.
5. Pentingnya Memahami Pola Candlestick dalam Trading Forex
Memahami pola-pola candlestick bukan hanya tentang menghafal bentuk-bentuknya, tetapi juga memahami konteks kemunculannya, seperti posisi pola dalam tren, level support & resistance, volume perdagangan, serta konfirmasi dari indikator teknikal lainnya. Pola candlestick akan lebih efektif jika dipadukan dengan analisa teknikal lainnya seperti Moving Average, RSI, atau Fibonacci Retracement.
Namun, perlu diingat bahwa tidak ada pola candlestick yang 100% akurat. Semua pola memberikan sinyal probabilitas, bukan kepastian. Oleh karena itu, manajemen risiko seperti penempatan stop loss dan take profit tetap wajib diterapkan oleh setiap trader.
Jika Anda ingin belajar lebih dalam mengenai analisa candlestick, memahami pola-pola penting, serta cara mengkombinasikannya dengan strategi trading yang tepat, bergabunglah bersama Didimax, salah satu broker forex terbaik di Indonesia yang menyediakan edukasi trading gratis.
Didimax menawarkan program edukasi yang komprehensif, mulai dari kelas offline, webinar online, hingga bimbingan personal bersama mentor profesional. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan trading Anda, kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan jadilah trader yang lebih percaya diri!