Manajemen resiko, merupakan salah satu unsur penting yang di kaji jika anda sedang Belajar forex. Bermain trading forex bukan hanya masalah keuntungan saja. Potensi keuntungan senantiasa beriringan dengan potensi mengalami kerugian. Karenanya, seorang trader harus selalu siap mengalami kerugian. Karena itu, penting bagi seorang trader forex menguasai berbagai strategi manajemen resiko agar tidak mengalami kerugian yang besar (pailit).
Kesalahan Umum dalam Menetapkan Stop Loss
Stop loss merupakan nilai / batas kerugian terbesar yang bisa di toleransi oleh trader. Sederhananya, seberapa besar kerugian yang masih bisa diterima oleh trader. Nantinya, bila kerugian sudah mencapai titik / batas stop loss yang di tentukan trader, maka secara otomatis sistem akan menutup order pada posisi tersebut sehingga tidak mengalami kerugian yang lebih besar lagi.
Motif utama setiap trader forex adala mendapatkan keuntungan. Namun tidak sedikit trader forex yang justru mengalami kerugian karena manajemen resiko yang buruk. Alasanya sederhana, kesalahan merencanakan manajemen resiko yang tepat. Bila di generalisir, ada 3 kesalahan manajemen resiko trading forex yang dilakukan oleh para trader yaitu tidak memasang stop loss, memasang stop loss yang terlalu kecil, atau memasang stop los yang terlalu besar.
Tidak memasang stop loss merupakan kesalahan manajemen resiko yang pertama. Alasanya adalah tanpa stop loss, trader sama sekali tidak memiliki manajemen resiko terhadap uangnya. Jangankan pemula yang masih belajar forex, para trader profesional juga menggunakan stop loss untuk mengontrol resiko kerugian yang bisa mereka dapatkan. Tanpa stop loss, sangat mungkin trader akan mengalami kerugian yang sangat besar bahkan hingga pailit.
Kesalahan berikutnya adalah memasang stop loss yang terlalu rendah. Dinamika perubahan harga mata uang sangat cepat apalagi ketika ada berita yang fundamental. Karenanya, tidak jarang pasagan uang tertentu mengalami sedikit low sebelum harganya meroket tinggi. Bila trader kurang jeli melihat hal ini dan memasang stop loss yang rendah, trader akan mengalami kerugian sedikit demi sedikit.
Memasang stop loss yang terlalu lebar juga merupakan salah satu kesalahan manajemen resiko yang umum terjadi. Beberapa trader, khususnya pemula memiliki batas toleransi yang tinggi. Namun, toleransi tersebut tidak diiringi dengan pengetahuan dan perhitungan yang matang. Namun, yang ada hanya harapan agar trend berbalik. Namun, hal ini bisa menjadi bumerang apabila trend tidak berbalik sesuai dengan perkiraan.
Batas Stop Loss Ideal
Dari 3 kesalahan umum menentukan stop loss diatas, maka muncul pertanyaan lanjutan. Lalu berapa stop loss ideal yang harus kita set? Stop loss ideal dalam melakukan satu perdagangan tunggal dalam forex sekitar 2-3% dari seluruh akun / total equity anda. Mungkin ini menjadi pengetahuan baru bagi anda yang baru belajar bisnis forex. Sebenarnya ini merupakan pengetahuan umum di dunia trading forex.
Meskipun sudah menjadi pengetahuan umum, nyatanya banyak trader yang salah menetapkan stop loss. Bagi trader yang merasa memiliki strategi perdagangan yang bagus dan dalam trend kemenangan yang baik, mereka tergiur untuk mengambil resiko 5-10% sehingga return yang akan mereka dapatkan juga besar. Namun, itu merupakan kesalahan fatal yang bisa menyebabkan kerugian besar.
Manajemen Resiko Ketika Dalam Posisi Rugi
Tidak ada trader forex yang tidak pernah mengalami kerugian. Bukan hanya bagi trader yang masih belajar forex. Trader profesional sekalipun pasti pernah mengalami kerugian dan menjadikan mereka sukses serta mampu bangkit lagi adalah kemampuan mengelola resiko dan menerapkan strategi yang tepat agar bisa kembali bangkit. Berikut beberapa strategi manajemen resiko yang bisa dilakukan ketika dalam posisi rugi:
1. Stop Loss / Cut Loss
Maksudnya adalah anda menerima kerugian selama masih dalam batas toleransi sebelum menjadi lebih buruk lagi. Bila tidak ada berita / tanda-tanda akan menguatnya pasangan mata uang yang anda miliki, maka merelakan kerugian yang sedikit lebih bijaksana daripada mempertahankan dengan harapan akan mengalami titik balik yang belum jelas tanda-tandanya.
2. Stop Loss And Switch
Bila pada point pertama kita menutup posisi, maka pada posisi ini kita melanjutkan dengan membuka posisi pada transaksi baru, dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan untuk menutup kerugian sebelumnya.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika sedang belajar mengenai forex. Selain melakukan trading forex, Anda juga harus mengetahui bagaimana cara
manajemen resiko saat melakukan trading menggunakan stop loss. Sehingga bisa meminimalisir segala hal buruk yang mungkin terjadi saat melakukan trading di broker forex terbaik seperti Didimax.