Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Margin Call pada Saat Rilis Berita Besar: Apa yang Harus Diperhatikan?

Margin Call pada Saat Rilis Berita Besar: Apa yang Harus Diperhatikan?

by Iqbal

Di dunia trading, setiap keputusan yang diambil dapat membawa dampak signifikan pada profit dan kerugian. Salah satu situasi yang dapat memicu kerugian besar adalah terjadinya margin call, terutama pada saat rilis berita besar. Berita ekonomi, politik, atau bahkan bencana alam yang berpengaruh global sering kali menyebabkan volatilitas pasar yang ekstrem. Para trader yang tidak siap menghadapi pergerakan harga yang cepat dan tajam berisiko mengalami margin call, yang bisa menghancurkan akun trading mereka dalam sekejap.

Apa Itu Margin Call?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang bagaimana margin call bisa terjadi saat rilis berita besar, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan margin call itu sendiri. Margin call adalah permintaan dari broker kepada trader untuk menambah dana ke dalam akun mereka agar tetap memenuhi persyaratan margin yang diperlukan untuk mempertahankan posisi terbuka. Ketika nilai akun trader turun di bawah margin yang disyaratkan, broker akan memberi tahu bahwa akun tersebut tidak cukup untuk menahan posisi yang masih terbuka.

Misalnya, seorang trader memiliki posisi terbuka dengan margin 1000 USD dan menggunakan leverage 1:100. Jika nilai posisi turun drastis, akun trader bisa kehilangan sebagian besar nilai margin yang diperlukan. Jika margin akun tersebut sudah berada di bawah level yang disyaratkan, broker akan melakukan margin call, meminta trader untuk menambah dana atau menutup posisi untuk menghindari likuidasi otomatis.

Mengapa Margin Call Sering Terjadi Saat Rilis Berita Besar?

Berita besar, baik itu berupa pengumuman ekonomi penting, keputusan kebijakan bank sentral, atau bahkan kejadian-kejadian yang melibatkan gejolak politik dan sosial, sering kali menambah volatilitas pasar. Dalam beberapa kasus, reaksi pasar terhadap berita ini bisa sangat cepat dan tajam. Para trader yang terjebak dalam posisi yang tidak terkelola dengan baik, terutama ketika menggunakan leverage tinggi, dapat dengan cepat mengalami kerugian yang signifikan.

Berita besar seperti keputusan suku bunga oleh Federal Reserve, rilis data pengangguran, atau pengumuman hasil pemilu yang tak terduga dapat menyebabkan pergerakan harga yang sangat cepat. Jika seorang trader tidak memantau pasar dengan hati-hati, posisi mereka bisa mengalami kerugian besar dalam waktu yang sangat singkat. Pada titik ini, jika mereka tidak cukup siap, margin call bisa terjadi.

Faktor-Faktor yang Meningkatkan Risiko Margin Call saat Berita Besar Rilis

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko margin call selama peristiwa rilis berita besar. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  1. Leverage yang Tinggi Penggunaan leverage adalah salah satu alat yang sering digunakan oleh trader untuk memperbesar potensi keuntungan. Namun, leverage yang tinggi juga meningkatkan potensi kerugian yang lebih besar. Saat berita besar dirilis, fluktuasi harga yang tajam dapat menyebabkan perubahan harga yang sangat cepat, yang bisa memicu margin call jika trader tidak cukup menjaga margin yang tersisa.

  2. Kurangnya Persiapan Trader yang tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi rilis berita besar sering kali terjebak dalam pergerakan harga yang mendadak. Mereka mungkin tidak menyiapkan stop loss atau tidak memantau pasar dengan seksama. Ketika berita besar keluar dan harga bergerak tajam, posisi yang tidak dilindungi dengan baik dapat menyebabkan kerugian besar yang berujung pada margin call.

  3. Slippage Slippage adalah selisih antara harga yang diinginkan oleh trader dan harga eksekusi yang sebenarnya. Pada saat volatilitas pasar meningkat, seperti yang terjadi saat rilis berita besar, slippage dapat menjadi masalah besar. Harga bisa bergerak dengan cepat, dan order yang dieksekusi mungkin tidak sesuai dengan harga yang diinginkan, memperburuk kerugian dan meningkatkan risiko margin call.

  4. Kondisi Pasar yang Tidak Stabil Pasar sering kali menjadi sangat tidak stabil setelah rilis berita besar, dengan harga bergerak ke arah yang tidak dapat diprediksi. Jika trader memiliki posisi terbuka dan tidak dapat mengantisipasi pergerakan pasar, mereka mungkin terjebak dalam situasi yang membuat margin mereka semakin tipis. Hal ini bisa menyebabkan margin call yang tak terhindarkan.

Strategi untuk Menghindari Margin Call Saat Rilis Berita Besar

Meskipun risiko margin call saat rilis berita besar sulit untuk dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh trader untuk mengurangi kemungkinan terjadinya margin call.

  1. Mengelola Leverage dengan Bijak Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko margin call adalah dengan menggunakan leverage yang lebih rendah. Leverage yang tinggi bisa menggoda, tetapi jika pasar bergerak melawan posisi trader, kerugian bisa lebih cepat menghancurkan akun. Menggunakan leverage yang lebih rendah memungkinkan trader untuk bertahan lebih lama di pasar tanpa menambah tekanan pada margin mereka.

  2. Gunakan Stop Loss Stop loss adalah alat yang sangat penting untuk membatasi kerugian. Dengan menetapkan stop loss yang rasional, trader dapat memastikan bahwa jika pasar bergerak melawan posisi mereka, kerugian akan dibatasi sebelum akun mereka berada dalam bahaya besar. Pengaturan stop loss yang baik, terutama saat berita besar akan dirilis, adalah langkah bijak untuk menghindari kerugian yang tidak terkendali.

  3. Pantau Kalender Ekonomi Salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri menghadapi rilis berita besar adalah dengan memantau kalender ekonomi. Kalender ini mencatat berbagai peristiwa yang dapat mempengaruhi pasar, seperti pengumuman data ekonomi penting, hasil rapat bank sentral, dan peristiwa politik global. Dengan mengetahui kapan berita besar akan keluar, trader dapat mengatur strategi mereka dengan lebih baik.

  4. Jangan Overtrade Overtrading adalah salah satu kesalahan besar yang dilakukan oleh banyak trader, terutama saat pasar sangat volatil. Saat berita besar dirilis, mungkin ada godaan untuk segera masuk pasar dengan posisi besar. Namun, pendekatan yang lebih bijak adalah tetap tenang dan hanya masuk pasar jika ada sinyal yang jelas dan kuat. Overtrading di tengah volatilitas bisa memperburuk risiko.

  5. Diversifikasi Portofolio Diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi risiko keseluruhan dalam akun trading. Jika trader hanya fokus pada satu instrumen atau pasar, pergerakan tajam akibat berita besar bisa menghancurkan akun mereka. Namun, dengan memiliki berbagai posisi di berbagai pasar atau instrumen, risiko bisa terdistribusi dengan lebih baik.

Kesimpulan

Rilis berita besar adalah momen yang bisa membawa keuntungan besar, tetapi juga berisiko besar, terutama jika trader tidak mempersiapkan diri dengan baik. Margin call adalah salah satu risiko terbesar yang dihadapi trader saat volatilitas pasar meningkat, dan memahami cara untuk mengelola risiko ini sangat penting. Dengan menggunakan leverage yang bijak, memantau kalender ekonomi, menetapkan stop loss yang tepat, dan menghindari overtrading, trader dapat mengurangi kemungkinan mengalami margin call dan melindungi akun mereka selama peristiwa besar di pasar.

Jika Anda ingin lebih memahami cara mengelola risiko dalam trading dan belajar lebih banyak tentang strategi yang efektif untuk menghadapi situasi-situasi seperti ini, bergabunglah dengan program edukasi trading yang disediakan oleh Didimax. Program edukasi ini dirancang untuk memberikan wawasan mendalam tentang cara trading yang aman dan menguntungkan di berbagai kondisi pasar, termasuk saat rilis berita besar.

Dengan mengikuti program edukasi trading di www.didimax.co.id, Anda akan mendapatkan bimbingan dari para ahli trading yang berpengalaman. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan trading Anda dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa mengarah pada margin call. Segera daftar dan ambil langkah pertama untuk menjadi trader yang lebih cerdas dan sukses!