Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Margin Call Trading Ini Harus Anda Tahu, Pahami Potensinya!

Margin Call Trading Ini Harus Anda Tahu, Pahami Potensinya!

by Didimax Team

Kenapa trader harus tahu margin call trading saat berniat melakukan investasi? Ketika Anda sudah memiliki keputusan untuk berinvestasi dengan margin, ini artinya trader perlu melakukan deposit di akun broker.
 
Selain itu, juga meminjam sisa uang untuk melakukan investasi. Oleh karenanya, Anda harus menggunakan broker terpercaya yang memang bisa diandalkan, salah satu pilihannya yaitu didimax forex. 
 
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan margin call trading? Sudahkah Anda mengetahuinya? Kalau belum, sebaiknya simak informasi di bawah ini, karena ada banyak informasi mengenai hal tersebut sehingga Anda jadi mengerti.
 

Cari Tahu Apa Itu Margin Call Trading?

 
Dalam berinvestasi, terutama pada dunia trading, pastinya trader menginginkan adanya timbal balik atas apa yang diinvestasikannya. Akan tetapi, hasil investasi bisa mengalami penurunan atau kenaikan berdasarkan margin call trading.
 
Margin ini harus diwaspadai oleh trader khususnya untuk investor apabila masih pemula. Hal tersebut dikarenakan mampu menyebabkan penanaman modal merugi secara tiba-tiba, apalagi bila memicu ketidaksiapan sebelumnya. 
 
Margin call trading merupakan peringatan dari broker atau sekuritas kepada investor untuk menambahkan modal ke rekening investasinya. Umumnya, terjadi pada saham atau forex, peringatan diberikan ketika harga investasi melewati batasnya.
 
Misalnya saja seperti saham atau mata uang asing, bahkan terus mengalami penurunan. Sehingga, akan muncul sistem peringatan dan memperlihatkan ekuitas akun sudah tidak mampu mencukupi nilai margin yang diperlukan.
 
Jadi, dapat dikatakan ini sebagai jaminan pada dunia trading forex. Agar Anda bisa lancar menjalankannya di pasar, maka dibutuhkan modal yang sangat besar, tentu harus memenuhi untuk mencapai posisinya.
 

2 Jenis Margin Call yang Harus Anda Tahu

 
Terdapat dua jenis margin call trading yang harus diketahui oleh trader. Nah, apa saja kedua jenisnya tersebut? Berikut merupakan informasinya yang bisa Anda peroleh aksesnya secara penuh.
 
1. Margin call saham
 
Margin call trading ini berupa peringatan dari sekuritas ke investor mengenai penambahan sejumlah dana di dalam rekening. Biasanya, diperlihatkan kepada nasabah lewat pemakaian fasilitasnya berupa pembiayaan atau peminjamanan dari sekuritas.
 
Hal tersebut dilakukan guna menjalankan transaksi saham margin di Bursa Efek Indonesia atau BEI. Saham ini akan ditransaksikan memakai pinjaman atau utang yang diberikan oleh broker forex.
 
Investor mendapatkan pinjaman dengan memberikan jaminan sahamnya, apabila mencapai 50% hingga 65%. Sekuritas akan mengirimkan peringatan, posisi itu terjadi sewaktu harga saham yang dijaminkan turun mengalami penurunan.
 
Artinya bahwa nasabah wajib menambahkan modal agar pinjamannya kepada broker bisa lunas. Caranya ialah melalui top up dana atau menjual saham hingga rasion jaminannya terpenuhi.
 
2. Margin call forex
 
Penjelasannya hampir sama dengan jenis saham, begitu pun sistem kerjanya. Dianggap sebagai sebuah peringatan untuk trader agar bisa melakukan penyetoran uang lebih banyak ke akun trading miliknya.
 
Tujuannya guna menutupi kerugian dan melunasi pinjamannya, pada saat pasar bergerak turun. Maka, tingkat margin mengalami kemerosotan sampai muncul peringatan dari sekuritas broker untuk menambalnya.
 
Adapun, cara yang bisa Anda lakukan untuk melakukan pencegahan atau pengelolaan risiko transaksinya. Pahami beberapa hal berikut sebelum menikmati fasilitas margin trading supaya lebih memiliki kewaspadaan juga kehati-hatian.
 
Tarik investasi lain
 
Untuk mencegahnya, sebaiknya Anda segera melakukan penyetoran dana tambahan sebelum rasio jaminan mencapai batasnya. Dengan begitu, secara tidak langsung akan meningkatkan level margin akun Anda. 
 
Selain itu, siapkan dana darurat yang memang secara khusus diperuntukkan sebagai tambahan investasi. Sehingga, nantinya bisa dicairkan atau ditarik apabila sewaktu-waktu dibutuhkan secara mendadak oleh nasabah
 
Memakai stop loss
 
Saat berinvestasi, nasabah perlu mempunyai strategi dalam mengurangi terjadinya risiko kerugian yang dialami. Salah satunya ialah dengan metode stop loss, ini merupakan tindakan menjual saham di harga tertentu.
 
Anda harus melakukannya agar tidak mengalami kerugian terlalu besar, apalagi ketika harga mata uang terus menurun. Bahkan, nasabah bisa memasang setting secara otomatis untuk beberapa harga.
 
Sehingga, sistem akan melaksanakannya ketika harga berada di angka tersebut. Jadi, dibuat strategi yang mampu mencegah banyak kerugian, tentunya Anda tak mau bukan mengalaminya hingga parah?
 
Menjaga jumlah pinjaman
 
Memakai dana utang dan meningkatkan potensi keuntungan sangat diperbolehkan. Namun, perlu diingat bahwa besarnya pinjaman nasabah juga disesuaikan dengan kemampuan finansial pribadi, jangan sampai terlalu memberatkan.
 
Lalu, leverage ini harus dibuat tata kelolanya dengan baik untuk memaksimalkan keuntungannya, tidak merugikan. Karena terdapat biaya bunga margin yang harus dibayarkan per bulan atau tahun.
 
Sewaktu nilai investasi mengalami penurunan drastis, lalu tingkat suku bunga akan melonjak. Itu mampu mengakibatkan terjadinya leverage yang mencapai tingkat tidak dapat dikelola secara tepat.
 

Pahami Potensi Juga Kerugiannya Sebelum Terjun

 
Membeli saham dari pinjaman yang diberikan broker memang menjadi tawaran bagus dan memiliki potensi keuntungan besar berdasarkan hasil leverage. Akan tetapi, Anda juga harus mengingat jika itu sebanding dengan risikonya.
 
Terutama, pada saat harga saham atau mata uang asing terus mengalami kemerosotan dari waktu ke waktu. Investor bisa kehilangan uang lebih besar lagi, Anda harus menghindarinya, jangan sampai terkecoh.
 
Kalau, investor mengalami banyak mengenai margin call trading, apa yang terjadi? Pastinya, langsung memperburuk volatilitas pasar, karena Anda diharuskan secara paksa menjual saham untuk memberikan tambahan dana atau membayar utang.
 
Dengan begitu, membuat tekanan jual menjadi sangat kuat yang mampu mendorong harga saham lebih rendah lagi. Maka dari itu, Anda harus mempersiapkan diri juga strategi yang akan digunakan untuk melawannya.
 

Ini Alasan Mengapa Trader Alami Margin Call Trading

 
Apa saja yang menjadi alasan investor bisa terkena margin call trading? Apalagi ini mampu mempengaruhi tingkat psikologisnya, supaya terhindari dari hal tidak diinginkan, sebaiknya cari tahu alasannya untuk mengenali tanda-tandanya.
 
1. Sebagai pendapatan utama
 
Trading merupakan kegiatan dengan risiko tinggi, banyak orang merugi atau mengalami margin call trading. Jika menginginkan keuntungan besar dalam waktu cepat, hilangkan pikiran itu, jangan jadikan sebagai sumber pendapatan utama.
 
Buatlah target yang memang realistis dan bisa Anda capai step by step. Berorientasi pada keuntungan memang tidak disalahkan, namun jangan mengarah ke sana jika belum memiliki kemampuan awalnya.
 
Kenali dulu seperti apa pasar di lapangan atau hal yang harus dilakukan oleh seorang trader. Pentingnya berpikir panjang dengan mempersiapkan segala macam strategi serta mempersiapkan diri menanggung risiko kerugian.
 
2. Rencana tidak memadai
 
Anda harus memiliki rencana yang cukup dan baik untuk nantinya direalisasikan. Perencanaan dianggap sebagai perhitungan risiko dan keuntungan yang diperoleh agar tidak terjadi margin call trading.
 
Meski memang terlihat merepotkan, juga membuat ribet nasabah. Padahal sebenarnya, menjadi langkah paling penting yang harus dipersiapkan trader untuk menghindari kerugian, apabila terjadi sewaktu-waktu nantinya.
 
3. Banyak membuka posisi
 
Investor terlalu sering membuka posisi dengan margin requirement besar, akan lebih berisiko. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya aset yang dibeli, sehingga memperbesar pula risiko nasabah.
 
Selain beberapa alasan di atas, trader harus memiliki banyak ilmu dan pengetahuan untuk terjun ke dalamnya. Sehingga, mampu meminimalkan margin call trading, serta pastinya tidak mengalami kepanikan pada saat terjadi.