Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Margin compression pada Forex Hal-HAl yang Perlu Anda Tahu

Margin compression pada Forex Hal-HAl yang Perlu Anda Tahu

by Didimax Team

Margin compression pada forex merujuk pada situasi di mana marjin tersedia untuk seorang trader mengecil atau tertekan. Hal ini terjadi karena berbagai alasan memiliki dampak signifikan pada kemampuan seorang untuk membuka atau mempertahankan posisi perdagangan.

Margin compression sering terkait dengan penggunaan leverage tinggi. Leverage memungkinkan mengendalikan posisi lebih besar dari modal dimiliki. Namun, jika pasar 
bergerak melawan trader, hal ini menyebabkan margin compression karena kerugian lebih besar. 

 

Mengenal Margin Compression pada Forex Sebagai Langkah Antisipasi

Pasar forex cenderung sangat fluktuatif, dan pergerakan harga tajam menyebabkan margin compression. Jika terjadi lonjakan harga tidak terduga, trader mengalami 
kerugian besar dalam waktu singkat, membatasi margin tersedia.

1. Margin compression sering terkait penggunaan leverage tinggi

Leverage dalam margin compression pada forex mengacu pada kemampuan untuk mengendalikan posisi lebih besar daripada jumlah modal sebenarnya. Ini dinyatakan sebagai 
rasio, seperti 50:1, 100:1, atau bahkan 500:1 mengendalikan posisi dari jumlah modal dimiliki.

Leverage memungkinkan  untuk meningkatkan potensi keuntungan mengendalikan posisi lebih besar daripada modal dimilikinya. Ini membuka peluang meraih keuntungan 
signifikan, terutama ketika pergerakan harga pasar sesuai dengan prediksi trader.

Meskipun leverage meningkatkan potensi keuntungan, risiko kerugian juga meningkat proporsional. Leverage tinggi membuat lebih rentan terhadap perubahan harga kecil, 
dan jika pasar bergerak melawan posisi.

Leverage tinggi berkontribusi pada margin compression. Jika pergerakan pasar tidak sesuai prediksi, posisi tersebut merugi dengan cepat, dan broker meminta tambahan 
margin atau menutup posisi untuk mengurangi risiko.

Dalam penggunaan leverage tinggi, manajemen risiko menjadi kunci. Perlu menetapkan stop-loss dengan bijak, membatasi jumlah leverage digunakan, memahami potensi 
kerugian sebelum membuka posisi.

2. Pantau pasar secara aktif dan revaluasi posisi Anda secara berkala

Mengawasi pasar secara aktif merupakan kegiatan penting dalam trading forex. Pasar forex sangat dinamis, dan kondisi pasar berubah dengan cepat. Dengan memantau secara 
aktif, merespons perubahan pasar lebih efektif dan membuat keputusan tepat waktu.

Revaluasi posisi secara berkala berarti memeriksa kembali dasar-dasar analisis mendasari pembukaan posisi. Ini melibatkan peninjauan ulang faktor-faktor seperti tren 
pasar, level dukungan dan resistensi.

Tanda-tanda perubahan pasar melibatkan berbagai faktor seperti berita ekonomi, peristiwa geopolitik, atau perubahan kebijakan moneter. Misalnya, pengumuman suku bunga 
oleh bank sentral atau perubahan kebijakan pemerintah.

Potensi volatilitas tinggi menjadi tanda peringatan margin compression pada forex. Volatilitas tinggi sering kali disertai dengan pergerakan harga besar dan cepat. 
Jika mendeteksi tanda-tanda potensi volatilitas tinggi,  perlu mempertimbangkan untuk mengurangi eksposisi.

Berdasarkan hasil pemantauan pasar perlu menyesuaikan strategi perdagangan. Ini bisa melibatkan pengaturan ulang ukuran posisi, mengganti stop-loss, atau bahkan 
mengubah arah perdagangan.

3. Margin compression pada forex perlu memantau pengumuman berita ekonomi politik

Pengumuman berita ekonomi atau politik signifikan memiliki dampak langsung pada sentimen pasar. Misalnya, laporan lapangan kerja, keputusan suku bunga, atau hasil 
pemilu menjadi faktor penting memicu pergerakan tajam dalam harga.

Pengumuman berita penting seringkali memicu volatilitas tinggi di pasar. Harga bergerak cepat dan tajam dalam waktu singkat, menciptakan peluang dan risiko. Tingginya 
volatilitas ini menyebabkan perubahan harga signifikan memperbesar risiko margin compression pada forex.

Kunci dalam menghadapi pengumuman berita penting adalah reaksi cepat. Memantau kalender ekonomi, merespons dengan cepat setelah pengumuman, dan mengambil tindakan 
sesuai untuk melindungi posisi  memanfaatkan peluang muncul.

Jika tidak menanggapi dengan cepat terhadap perubahan pasar diakibatkan oleh pengumuman berita, risiko margin compression meningkat. Keterlambatan dalam pengambilan 
keputusan atau ketidaksiapan menyesuaikan posisi mengakibatkan kerugian besar karena harga bergerak cepat.

Jika memiliki posisi berlawanan dengan arah pergerakan pasar setelah pengumuman berita, hal ini menjadi risiko margin compression. Pergerakan harga signifikan 
berlawanan posisi menyebabkan kerugian besar memaksa  menutup posisi kehilangan margin tersedia.

4. Margin compression terjadi karena kecenderungan untuk melakukan overtrading

Overtrading merujuk pada kecenderungan membuka terlalu banyak posisi trading dalam waktu singkat, melebihi kapasitas modal seharusnya. Tindakan ini menyebabkan margin 
compression pada forex karena sejumlah besar posisi terbuka memerlukan margin signifikan.

Overtrading seringkali terjadi ketika trader kurang memperhatikan risiko dengan cermat. Tanpa memperhitungkan dengan baik potensi kerugian, terjerumus membuka posisi 
secara impulsif. Hal ini meningkatkan kerugian besar memberi tekanan pada margin tersedia.

Overtrading menyusutkan modal dengan cepat karena setiap posisi dibuka memerlukan margin. Jika pergerakan pasar tidak sesuai harapan, kerugian berturut-turut dari 
overtrading menguras margin, membatasi kemampuan mempertahankan posisi.

Overtrading seringkali dipicu oleh faktor psikologis seperti keserakahan atau keinginan untuk mendapatkan keuntungan cepat. Trader tidak mengendalikan emosi  mungkin 
terdorong untuk membuka posisi lebih banyak tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya.

Menerapkan disiplin dalam trading dan mengikuti rencana trading telah ditetapkan adalah kunci untuk menghindari overtrading. Menetapkan batas jumlah posisi dibuka 
dalam satu waktu, menentukan level risiko diterima, dan mematuhi rencana trading .

Overtrading seringkali dikaitkan dengan kurangnya manajemen risiko efektif. Memahami besaran risiko terlibat dalam setiap posisi, menetapkan stop-loss dengan bijak, 
dan tidak mengabaikan prinsip-prinsip manajemen. 

5. Memiliki strategi manajemen risiko efektif untuk menghindari margin compressio

Bagian penting dari strategi manajemen risiko adalah menentukan besaran posisi tepat untuk setiap perdagangan. Hal ini melibatkan penggunaan leverage bijak dan 
perhitungan risiko sesuai dengan toleransi risiko individual trader.

Menetapkan stop-loss dengan bijak adalah langkah kunci dalam strategi menghindari margin compression pada forex. Stop-loss adalah perintah untuk menutup posisi secara 
otomatis ketika harga mencapai tingkat tertentu.

Strategi juga mencakup pemahaman menyeluruh terhadap risiko dalam setiap perdagangan. Ini mencakup analisis pasar, risiko eksekusi, dan sistemik mempengaruhi 
portofolio. Pemahaman baik membantu membuat keputusan lebih baik meminimalkan potensi margin compression.

Konsistensi adalah kunci dalam penerapan strategi manajemen risiko. Trader perlu menjaga konsistensi dalam menentukan ukuran posisi, menetapkan stop-loss, dan 
mengelola pada setiap perdagangan.

Strategi manajemen risiko tidak bersifat statis sebaliknya, perlu secara terus-menerus mengevaluasi menyesuaikan strategi  sesuai perubahan kondisi pasar. Dengan 
melakukan evaluasi reguler, memastikan bahwa strategi tetap relevan dan efektif.

6. Siapkan dana tambahan sebagai cadangan mengatasi situasi margin compression

Menyediakan dana tambahan sebagai cadangan merupakan strategi bijak untuk melindungi diri dari situasi margin compression pada forex. Dana tambahan ini digunakan untuk 
menutup kerugian atau menambah margin jika diperlukan.
 
Monitoring pasar secara aktif membantu mengidentifikasi tanda-tanda risiko meningkat. Jika ada indikasi volatilitas tinggi atau perubahan signifikan dalam kondisi 
pasar, perlu merespons dengan segera.

Memiliki dana tambahan memberikan fleksibilitas kepada trader untuk menyesuaikan posisi  dengan cepat. Dalam situasi di mana margin compression mungkin terjadi, 
memutuskan untuk mengurangi eksposisi, menutup posisi berisiko tinggi, atau menyesuaikan strategi perdagangan.

Kesiapan dengan dana tambahan juga memungkinkan trader untuk mengantisipasi kondisi pasar sulit atau peristiwa tak terduga. Dengan memiliki sumber daya tambahan, 
mengelola risiko dengan lebih baik dan menghindari hal yang diinginkan.

Jika tanda-tanda risiko sangat tinggi, mempertimbangkan untuk menambahkan dana ke akun trading. Ini membantu meningkatkan margin tersedia dan memberikan daya tahan 
tambahan terhadap fluktuasi pasar.

Siapkan dana tambahan mencerminkan perencanaan keuangan matang  oleh karena itu Anda membutuhkan panduan dari broker forex terbaik seperti Didimax. Trader perlu 
memahami bahwa pasar forex berubah dengan cepat dan perlu mengantisipasi margin compression pada forex.