Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Market Forex Tidak Aktif? Ini 5 Waktu yang Harus Dihindari!

Market Forex Tidak Aktif? Ini 5 Waktu yang Harus Dihindari!

by rizki

Market Forex Tidak Aktif? Ini 5 Waktu yang Harus Dihindari!

Pasar forex dikenal sebagai salah satu pasar finansial terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar AS. Salah satu daya tarik utama dari pasar forex adalah kemampuannya untuk beroperasi selama 24 jam penuh, lima hari dalam seminggu. Dengan kata lain, trader bisa melakukan transaksi kapan pun mereka mau — dari Senin pagi waktu Sydney hingga Jumat malam waktu New York.

Namun, hanya karena pasar terbuka selama 24 jam bukan berarti semua waktu diciptakan setara. Ada waktu-waktu tertentu di mana aktivitas pasar sangat tinggi, yang sering kali menghadirkan peluang besar bagi trader untuk meraih keuntungan. Di sisi lain, ada juga waktu-waktu di mana pasar menjadi sangat sepi dan tidak aktif, sehingga pergerakan harga menjadi terbatas, volatilitas menurun, dan spread meluas.

Bagi trader, khususnya yang masih pemula, mengetahui kapan waktu yang harus dihindari dalam trading sangat penting untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan strategi. Berikut ini adalah 5 waktu yang sebaiknya dihindari saat market forex tidak aktif:


1. Saat Transisi Antara Sesi Perdagangan

Pasar forex dibagi menjadi beberapa sesi utama: sesi Sydney, Tokyo, London, dan New York. Masing-masing sesi memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan sering kali terjadi overlapping antara satu sesi dan sesi lainnya. Namun, ada juga masa transisi antara dua sesi yang sering kali ditandai dengan penurunan likuiditas.

Misalnya, setelah sesi New York tutup pada malam hari dan sebelum sesi Sydney dibuka kembali, pasar cenderung sangat sepi. Ini biasanya terjadi sekitar pukul 04:00 sampai 05:00 WIB. Pada waktu ini, sebagian besar institusi keuangan besar sudah tutup, sehingga volume perdagangan rendah. Akibatnya, pergerakan harga menjadi lambat dan tidak menentu, yang bisa menjebak trader dalam posisi stagnan atau spread yang tiba-tiba melebar.


2. Jumat Malam Menjelang Penutupan Pasar

Meskipun hari Jumat masih menjadi hari aktif dalam trading, namun menjelang penutupan pasar pada malam hari, aktivitas perdagangan mulai menurun drastis. Banyak trader institusi yang sudah menutup posisinya lebih awal untuk menghindari risiko gap saat akhir pekan.

Selain itu, menjelang penutupan minggu perdagangan, banyak juga trader yang melakukan aksi profit-taking, yang bisa menciptakan pergerakan harga yang tidak konsisten dan sulit diprediksi. Kondisi ini sering kali menjadi jebakan bagi trader yang masih membuka posisi atau ingin entry baru.

Terlebih lagi, penutupan pasar pada hari Jumat berarti tidak ada aktivitas trading hingga Senin pagi, yang berisiko membuka potensi gap harga karena adanya berita atau kejadian penting selama akhir pekan. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak melakukan transaksi di Jumat malam, kecuali Anda sudah memahami risiko yang mungkin terjadi.


3. Awal Pekan (Senin Pagi)

Senin pagi, khususnya saat sesi Sydney baru dibuka, pasar forex sering kali belum menunjukkan arah yang jelas. Banyak trader yang masih menunggu rilis data ekonomi penting atau reaksi terhadap berita-berita akhir pekan. Akibatnya, volume transaksi masih tipis dan volatilitas rendah.

Selain itu, karena trader dan institusi besar baru mulai melakukan analisis terhadap kondisi pasar, pergerakan harga cenderung sideways atau tanpa arah yang pasti. Ini bisa menjadi waktu yang buruk untuk mengambil keputusan trading karena sinyal teknikal bisa saja menyesatkan.

Untuk menghindari risiko tersebut, banyak trader profesional memilih untuk menunggu hingga pasar London atau New York buka di hari Senin, di mana likuiditas mulai meningkat dan arah pasar lebih mudah dikenali.


4. Saat Libur Nasional di Negara-Negara Besar

Pasar forex memang buka 24 jam, tetapi bukan berarti tidak terpengaruh oleh hari libur nasional. Jika ada libur nasional di negara-negara ekonomi besar seperti Amerika Serikat, Inggris, atau Jepang, maka volume perdagangan biasanya menurun drastis. Mengapa? Karena bank-bank besar dan institusi keuangan utama yang menjadi motor penggerak pasar akan tutup atau mengurangi aktivitasnya.

Contohnya, saat libur Thanksgiving di AS atau Hari Buruh di Inggris, likuiditas bisa menguap begitu saja. Spread meluas, pergerakan harga menjadi anomali, dan sering kali strategi yang biasanya efektif malah menjadi tidak relevan. Ini bisa berbahaya bagi trader yang bergantung pada sinyal teknikal atau pola harga.


5. Saat Menjelang atau Sesudah Rilis Berita Ekonomi Penting

Rilis berita ekonomi penting seperti Non-Farm Payroll (NFP), pengumuman suku bunga oleh The Fed, atau data inflasi bisa menyebabkan gejolak luar biasa di pasar forex. Menjelang rilis data seperti ini, banyak trader institusi menghindari membuka posisi besar karena ketidakpastian yang tinggi. Sementara itu, trader ritel justru banyak yang tergoda untuk “menebak” arah pasar.

Sesaat setelah berita dirilis, harga bisa bergerak liar dan menciptakan lonjakan volatilitas. Pergerakan ini sering kali tidak rasional dan sulit diprediksi, karena reaksi pasar tidak hanya tergantung pada data yang dirilis, tetapi juga ekspektasi pasar sebelumnya.

Meskipun waktu ini bisa memberikan peluang besar bagi trader yang berpengalaman, namun bagi pemula atau trader yang belum memiliki manajemen risiko yang baik, waktu seperti ini sebaiknya dihindari. Pergerakan mendadak bisa membuat akun trading Anda terancam margin call hanya dalam hitungan menit.


Kesimpulan

Mengetahui kapan harus menghindari trading sama pentingnya dengan mengetahui kapan harus masuk pasar. Dalam dunia forex yang dinamis, tidak semua waktu memberikan peluang yang sama. Beberapa waktu justru bisa menjerumuskan Anda ke dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan, seperti spread tinggi, slippage, atau sinyal palsu.

Dengan menghindari lima waktu di atas — transisi sesi, Jumat malam, Senin pagi, libur nasional negara besar, serta saat rilis berita penting — Anda bisa melindungi modal Anda dan meningkatkan efektivitas strategi trading. Ingat, dalam trading, kesabaran dan timing yang tepat sering kali menjadi kunci utama untuk sukses jangka panjang.

Trading forex bukan hanya soal membuka posisi sebanyak mungkin, tetapi soal memilih waktu yang paling optimal untuk mengambil keputusan. Disiplin, perencanaan, dan edukasi adalah fondasi yang tidak boleh diabaikan.


Ingin menjadi trader yang tahu kapan harus masuk dan kapan harus menunggu dengan cerdas? Jangan biarkan diri Anda tersesat dalam market yang tidak aktif atau terlalu volatil tanpa arah. Saatnya Anda meningkatkan pemahaman dan keterampilan dengan mengikuti program edukasi trading profesional dari Didimax.

Bergabunglah di www.didimax.co.id untuk mendapatkan akses ke pelatihan, webinar, dan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman. Didimax menyediakan materi yang lengkap dari dasar hingga mahir, cocok untuk semua level trader. Jadilah bagian dari komunitas trading yang solid dan dukung pertumbuhan portofolio Anda dengan strategi yang terukur dan tepat sasaran!