Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mata Uang Korea Utara - Nilai Kurs dan Sejarahnya

Mata Uang Korea Utara - Nilai Kurs dan Sejarahnya

by Didik SEO

Mata Uang Korea Utara - Mata uang adalah salah satu elemen fundamental dalam sebuah negara, yang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, tetapi juga sebagai simbol identitas dan kedaulatan nasional. Di Korea Utara, mata uang yang digunakan adalah Won Korea Utara (KPW). Mata uang ini tidak hanya memainkan peran ekonomi, tetapi juga mencerminkan ideologi dan kebijakan negara yang sangat tertutup dari dunia luar. Artikel ini akan membahas sejarah, fitur, nilai, serta peran politik dan sosial dari mata uang Korea Utara.

A. Sejarah Won Korea Utara

Won Korea Utara pertama kali diperkenalkan pada tahun 1947, dua tahun setelah negara ini memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajahan Jepang. Jauh sebelumnya mata uang yen jepang lah yang biasa digunakan di Korea Utara hingga pada tahun 1959 terjadilah kali pertama redenominasi sebagai upaya mengatasi inflasi yang terjadi.

 

Redenominasi berikutnya terjadi pada tahun 2009, langkah ini diambil pemerintah untuk mengontrol inflasi dan memperkuat kendali atas perekonomian. Langkah ini menyebabkan dampak besar terhadap masyarakat, karena banyak orang kehilangan tabungan mereka yang disimpan dalam mata uang lama. Redenominasi ini dilakukan dengan mengganti 100 won lama dengan 1 won baru, namun dengan batasan penukaran yang sangat ketat.

Baca juga: Grafik Harga Karet - Faktor Yang Mempengaruhi Harga & Analisisnya

B. Fitur dan Desain

Won Korea Utara terdiri dari koin dan uang kertas. Uang kertas memiliki denominasi yang lebih bervariasi dibandingkan koin. Desain dari uang kertas Korea Utara sangat mencerminkan ideologi negara. Setiap lembar uang kertas dihiasi dengan simbol-simbol sosialisme, seperti gambar pemimpin besar Kim Il-sung dan Kim Jong-il, serta pemandangan yang menggambarkan kemajuan industri dan pertanian negara.

Kualitas cetakan uang kertas Korea Utara tergolong tinggi dengan penggunaan warna-warna cerah dan detail keamanan yang rumit. Fitur keamanan ini termasuk watermark, benang pengaman, dan tinta yang berubah warna. Meski demikian, di luar Korea Utara, won hampir tidak memiliki nilai dan jarang diterima untuk transaksi internasional, yang mencerminkan isolasi ekonomi negara ini.

C. Nilai dan Kurs

Nilai tukar won Korea Utara sangat tidak stabil dan sering kali dikendalikan oleh pemerintah. Di pasar internasional, won hampir tidak diperdagangkan. Pemerintah menetapkan nilai tukar resmi yang sering kali jauh berbeda dengan nilai tukar di pasar gelap. Masyarakat Korea Utara sering kali mengandalkan dolar Amerika Serikat atau renminbi Tiongkok untuk transaksi yang lebih besar atau penting.

Di dalam negeri, pemerintah sangat mengontrol sirkulasi mata uang asing. Masyarakat dilarang memiliki mata uang asing dalam jumlah besar, dan transaksi harus dilakukan dengan won. Namun, di pasar gelap, mata uang asing sering kali digunakan karena stabilitas dan kepercayaan yang lebih tinggi dibandingkan won.

D. Peran Politik dan Sosial

Mata uang Korea Utara tidak hanya alat ekonomi tetapi juga alat politik. Pemerintah menggunakan mata uang sebagai salah satu cara untuk mengontrol masyarakat. Dengan mengatur nilai tukar dan sirkulasi mata uang, pemerintah dapat memantau dan mengendalikan kekayaan individu. Redenominasi pada tahun 2009 adalah contoh nyata bagaimana pemerintah menggunakan mata uang untuk mengendalikan ekonomi dan meredam potensi oposisi.

Selain itu, desain dan penggunaan mata uang juga digunakan sebagai alat propaganda. Gambar-gambar yang tertera pada uang kertas berfungsi untuk memperkuat kultus individu pemimpin dan mempromosikan nilai-nilai sosialisme yang dianut negara. Uang kertas menjadi alat untuk terus-menerus mengingatkan rakyat akan pencapaian dan kebesaran pemimpin serta negara mereka.

Baca juga: Harga Emas Dunia Terkini

E. Krisis Ekonomi dan Dampaknya

Korea Utara sering kali mengalami krisis ekonomi yang mempengaruhi stabilitas mata uang mereka. Sanksi internasional yang diberlakukan oleh PBB dan negara-negara Barat karena program nuklirnya membuat ekonomi Korea Utara semakin terisolasi. Situasi ini menyebabkan kekurangan devisa yang pada akhirnya mempengaruhi nilai won.

Krisis pangan yang berulang kali melanda negara ini juga berpengaruh pada ekonomi secara keseluruhan. Saat krisis pangan terjadi, inflasi bisa melonjak tajam, dan nilai tukar won semakin terpuruk. Rakyat Korea Utara yang sudah hidup dalam kondisi ekonomi sulit harus menghadapi kenyataan pahit dengan daya beli yang terus menurun.

F. Cara Menghitung Mata Uang Korea Utara ke Rupiah

Menghitung nilai tukar Won Korea Utara (KPW) ke Rupiah Indonesia (IDR) bisa menjadi tantangan karena nilai tukar resmi sering kali berbeda dengan nilai tukar pasar gelap. Namun, dengan asumsi bahwa kita menggunakan nilai tukar pasar gelap yang lebih mencerminkan nilai sebenarnya, langkah-langkah berikut dapat diambil:

  1. Cari Nilai Tukar Terbaru: Pertama, anda perlu mengetahui nilai tukar terkini dari KPW ke USD (dolar Amerika Serikat) dan dari USD ke IDR. Situs web ekonomi dan layanan berita finansial dapat menyediakan informasi ini. Misalnya, nilai tukar KPW ke USD mungkin sekitar 900 KPW untuk 1 USD (nilai tukar pasar gelap), dan USD ke IDR adalah sekitar 15,000 IDR untuk 1 USD.
  2. Konversi KPW ke USD: Misalkan anda memiliki 10,000 KPW. Dengan nilai tukar 900 KPW per 1 USD, Anda membagi 10,000 KPW dengan 900 KPW/USD, sehingga Anda mendapatkan sekitar 11.11 USD.
  3. Konversi USD ke IDR: Selanjutnya, anda mengonversi 11.11 USD ke IDR dengan mengalikan jumlah tersebut dengan nilai tukar USD ke IDR. Dengan nilai tukar 15,000 IDR/USD, hasilnya adalah 11.11 USD * 15,000 IDR/USD, yang setara dengan sekitar 166,650 IDR.

Dengan demikian, 10,000 KPW kira-kira setara dengan 166,650 IDR. Perlu diingat bahwa nilai tukar ini sangat fluktuatif dan dapat berubah sewaktu-waktu.

G. Apakah Mata Uang Korea Utara Disebarkan Luaskan?

Mata uang Korea Utara, won, tidak disebarluaskan secara internasional dan tidak diterima di pasar global. Penggunaan won sangat terbatas di dalam negeri, dan sangat jarang digunakan atau diterima untuk transaksi internasional. Isolasi ekonomi dan politik yang diterapkan pemerintah Korea Utara membuat mata uang mereka tidak beredar luas di luar perbatasan negara tersebut.

Salah satu alasan utama dibalik keterbatasan penyebaran won adalah kontrol ketat pemerintah terhadap ekonomi dan sirkulasi mata uang. Pemerintah Korea Utara membatasi konversi won ke mata uang asing dan mengontrol ketat penggunaan mata uang asing di dalam negeri. Selain itu, sanksi internasional juga membatasi kemampuan Korea Utara untuk berpartisipasi dalam perdagangan global, sehingga won tidak memiliki peran yang signifikan di pasar internasional.

Di luar Korea Utara, won hanya ditemukan di kalangan kolektor atau mereka yang secara khusus tertarik dengan aspek-aspek numismatik mata uang tersebut. Nilai dan utilitas won di luar negeri sangat terbatas, mencerminkan isolasi ekonomi negara ini dari dunia luar.

Mata uang Korea Utara, won, adalah cerminan dari perjalanan politik, ekonomi, dan sosial negara ini. Dari sejarahnya yang penuh dengan redenominasi hingga desainnya yang sarat dengan propaganda, won menunjukkan bagaimana pemerintah Korea Utara menggunakan mata uang sebagai alat untuk mengontrol dan membentuk masyarakatnya. Meskipun secara ekonomi nilai won rendah di kancah internasional, dalam konteks domestik, won memegang peranan penting sebagai simbol kekuasaan dan kedaulatan negara.

Baca juga: Prospek Logam Mulia di Pasar Dunia

Dalam dunia yang semakin terhubung secara global, mata uang Korea Utara tetap menjadi simbol unik dari negara yang sangat tertutup dan mengisolasi dirinya dari pengaruh luar. Di balik setiap lembar uang kertas, tersimpan cerita tentang perjuangan, kontrol, dan identitas nasional yang kuat.