Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Memahami Breakout Retest sebagai Sinyal Entry yang Lebih Aman

Memahami Breakout Retest sebagai Sinyal Entry yang Lebih Aman

by Iqbal

 

Dalam dunia trading forex, terdapat banyak strategi yang bisa digunakan untuk menemukan peluang entry terbaik. Namun, tidak semua strategi memberikan tingkat akurasi yang tinggi dan risiko yang rendah. Salah satu pendekatan populer yang banyak digunakan trader profesional adalah strategi breakout retest — sebuah metode yang mengutamakan konfirmasi tambahan sebelum melakukan entry, sehingga peluang trading menjadi lebih aman dan terukur.

Strategi ini memanfaatkan momen ketika harga menembus level penting seperti support, resistance, trendline, maupun chart pattern, kemudian melakukan retest atau kembali menguji level tersebut sebelum melanjutkan pergerakan ke arah breakout. Dengan menunggu retest, trader dapat terhindar dari sinyal palsu atau false breakout yang sering menjebak trader pemula.

Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu breakout dan retest, bagaimana cara mengenalinya, serta langkah-langkah praktis untuk memanfaatkannya sebagai sinyal entry yang lebih aman dan efektif.


Apa Itu Breakout?

Breakout adalah kondisi ketika harga berhasil menembus level kunci yang sebelumnya berfungsi sebagai penghalang pergerakan harga. Level kunci ini bisa berupa:

  • Support: batas bawah harga yang sulit ditembus

  • Resistance: batas atas harga yang sulit ditembus

  • Trendline: garis arah tren

  • Chart pattern seperti triangle, flag, head and shoulders, dan lainnya

  • Zona supply & demand

Setiap kali breakout terjadi, biasanya dianggap sebagai sinyal bahwa momentum pasar sedang kuat dan berpotensi melanjutkan arah pergerakan tersebut.

Namun, kenyataannya tidak semua breakout valid. Banyak sekali false breakout akibat manipulasi pasar, volatilitas sesaat, atau trader yang terlalu cepat mengambil posisi.


Apa Itu Retest? Dan Kenapa Penting?

Retest adalah kondisi ketika harga yang baru saja melakukan breakout kembali ke level support atau resistance yang ditembusnya untuk mengujinya kembali. Jika level tersebut tidak kembali ditembus dan justru memantul ke arah breakout sebelumnya, maka retest dianggap berhasil.

Contoh sederhana:

  • Breakout resistance → kembali menguji resistance sebagai support → memantul naik

  • Breakout support → kembali menguji support sebagai resistance → memantul turun

Dengan menunggu retest, trader bisa melihat apakah breakout tersebut didukung oleh kekuatan pasar yang nyata atau hanya pergerakan sementara.

📌 Keuntungan utama menunggu retest:

  1. Risiko false breakout berkurang signifikan

  2. Mendapatkan entry yang lebih presisi

  3. Level invalidasi (stop loss) lebih jelas

  4. Konfirmasi suplai atau demand yang lebih kuat

Inilah mengapa banyak trader menyebut breakout retest sebagai sinyal yang lebih aman, terutama bagi trader pemula yang belum mampu mengendalikan psikologi trading saat harga sedang volatile.


Cara Mengidentifikasi Breakout yang Valid

Agar strategi breakout retest akurat, trader harus memastikan dulu breakout tersebut valid. Berikut beberapa ciri breakout yang lebih dapat dipercaya:

✅ Ditembus dengan candle body yang kuat
✅ Volume meningkat (pada pasar yang memiliki indikator volume)
✅ Support/resistance telah diuji berkali-kali sebelumnya
✅ Candle penembus memiliki momentum yang jelas

Sebaliknya, false breakout biasanya memiliki karakteristik:

❌ Harga hanya menembus dengan shadow (ekor panjang)
❌ Candle lemah dan body kecil
❌ Tidak ada dorongan volume
❌ Langsung kembali masuk ke area sebelumnya

Memahami validitas breakout adalah fondasi penting sebelum melanjutkan ke fase retest.


Jenis Breakout Retest

Breakout retest dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama:

1️⃣ Retest Cepat (Immediate Retest)

Harga langsung kembali ke level yang ditembus sesaat setelah breakout terjadi. Ini menunjukkan ada respons cepat dari buyer atau seller untuk mempertahankan level baru.

Biasanya terjadi pada pasar yang sangat likuid dan volatil.

2️⃣ Retest Lambat (Delayed Retest)

Harga melanjutkan tren terlebih dahulu sebelum akhirnya kembali melakukan retest pada level breakout. Retest seperti ini sering muncul pada struktur tren yang kuat.

Retest lambat memberikan peluang entry yang lebih stabil karena trend sudah berjalan jelas.


Strategi Entry Menggunakan Breakout Retest

Untuk memaksimalkan peluang profit dan meminimalkan risiko, berikut langkah praktis saat menggunakan strategi ini:


Step-by-Step Panduan Entry Breakout Retest

  1. Tandai area support atau resistance penting
    Gunakan timeframe yang lebih tinggi untuk akurasi lebih baik (H1, H4, Daily)

  2. Tunggu breakout yang valid
    Pastikan candle body menembus level tersebut secara jelas

  3. Tunggu harga melakukan retest
    Biasanya kembali ke level yang ditembus sebelumnya

  4. Cari konfirmasi tambahan
    ⁃ Pola candlestick reversal (pin bar, engulfing)
    ⁃ Indikator seperti RSI, MACD, atau MA
    ⁃ Struktur higher high atau lower low baru terbentuk

  5. Lakukan entry
    Entry pada area pantulan dari retest, bukan saat breakout

  6. Pasang Stop Loss (SL)
    ⁃ Di bawah support (untuk buy)
    ⁃ Di atas resistance (untuk sell)

  7. Atur Take Profit (TP) yang realistis
    Berdasarkan level berikutnya atau Rasio Risk Reward minimal 1:2


Contoh Skenario Breakout Retest

Misalnya EUR/USD berhasil breakout resistance di 1.1000 → kemudian harga turun menguji kembali level 1.1000 → muncul bullish pin bar → harga bergerak naik lagi.

📌 Entry Buy: pada konfirmasi candle bullish di area retest
📌 Stop Loss: di bawah level 1.1000
📌 Take Profit: ke level resistance selanjutnya

Dengan langkah ini, probabilitas profit meningkat dan risiko entry di momen breakout yang salah dapat dihindari.


Kesalahan Umum Trader dalam Breakout Retest

❌ Entry terlalu cepat, sebelum retest terjadi
❌ Tidak menunggu konfirmasi candlestick
❌ Level support/resistance tidak cukup kuat
❌ Overtrading pada setiap breakout tanpa seleksi
❌ SL terlalu sempit atau tidak dipasang sama sekali
❌ Emosi terburu-buru karena takut ketinggalan (FOMO)

Ingat: strategi yang baik tetap harus didukung manajemen risiko dan disiplin.


Kesimpulan

Strategi breakout retest adalah salah satu cara entry yang sangat efektif karena mengutamakan konfirmasi untuk memastikan tren baru benar-benar terbentuk. Dengan menunggu harga kembali menguji level yang ditembus, Anda bisa mengurangi kemungkinan tertipu oleh false breakout dan meningkatkan akurasi entry.

Bagi trader pemula maupun berpengalaman, memahami dan mempraktikkan breakout retest dapat menjadi kunci untuk meningkatkan performa trading secara konsisten. Pasar forex memberikan banyak peluang, tetapi hanya trader yang sabar dan terencana yang dapat memanfaatkannya dengan maksimal.


Trading forex membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang kuat sebelum benar-benar terjun di pasar. Jika Anda ingin belajar lebih dalam mengenai strategi breakout, retest, manajemen risiko, hingga psikologi trading secara komprehensif dan terarah, Anda bisa bergabung dalam program edukasi trading profesional yang disediakan oleh Didimax. Di sana, Anda akan dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman, lengkap dengan fasilitas edukasi yang interaktif dan komunitas trading yang suportif.

Jangan hanya menjadi penonton di pasar keuangan. Mulai perjalanan trading Anda dengan bimbingan yang tepat melalui program pelatihan gratis di www.didimax.co.id dan dapatkan kesempatan untuk belajar, praktik, dan berkembang menjadi trader yang lebih percaya diri dan konsisten.