Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Memahami Konsep Retest dalam Analisa Teknikal Forex

Memahami Konsep Retest dalam Analisa Teknikal Forex

by Didik SEO

 

Retest adalah konsep penting dalam analisa teknikal yang merujuk pada pengujian ulang suatu level harga tertentu setelah harga berhasil menembusnya. Level harga yang diuji ulang ini biasanya berupa support atau resistance yang sebelumnya menjadi titik kritis dalam pergerakan harga. Retest membantu trader mengkonfirmasi validitas breakout atau breakdown, serta memberikan peluang untuk masuk pasar dengan risiko yang lebih terukur.

Retest sering terjadi karena pasar tidak bergerak dalam garis lurus. Sebaliknya, pergerakan harga cenderung berfluktuasi karena pengaruh psikologi pelaku pasar, likuiditas, dan dinamika penawaran serta permintaan.

Jenis-Jenis Retest

Retest dalam forex dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya:

  • Retest pada Level Support: Terjadi ketika harga turun, menembus support, dan kemudian kembali menguji level tersebut dari bawah. Jika retest gagal mempertahankan level tersebut sebagai support, harga cenderung melanjutkan penurunan.
  • Retest pada Level Resistance: Terjadi ketika harga naik, menembus resistance, dan kemudian menguji ulang level tersebut dari atas. Jika resistance berhasil bertahan, ini mengindikasikan adanya penolakan, dan harga kemungkinan besar akan kembali melemah.
  • Retest Dinamis: Terjadi pada level dinamis seperti moving average atau garis tren. Dalam hal ini, garis tren atau moving average berfungsi sebagai acuan untuk memvalidasi arah pergerakan harga.

Mengapa Retest Penting dalam Trading Forex?

Memahami konsep retest membantu trader menghindari jebakan false breakout, yaitu situasi di mana harga tampaknya menembus level tertentu, tetapi kemudian kembali ke area sebelumnya. Dengan menunggu retest, trader bisa lebih yakin bahwa breakout tersebut sahih dan bukan sekadar pergerakan sesaat.

Manfaat utama dari retest meliputi:

  1. Konfirmasi Validitas Breakout atau Breakdown: Retest memberi waktu kepada trader untuk mengonfirmasi apakah level yang baru ditembus akan bertahan sebagai support atau resistance baru.
  2. Mengurangi Risiko False Signal: Dengan memanfaatkan retest, trader dapat lebih selektif dalam memilih titik masuk.
  3. Mendapatkan Entry Point yang Lebih Baik: Retest sering kali memberikan peluang untuk masuk pasar pada harga yang lebih menguntungkan, sehingga potensi profit lebih besar dan risiko lebih kecil.

Cara Mengidentifikasi Retest dalam Grafik

Untuk mengenali retest, trader perlu memahami pola pergerakan harga dan indikator teknikal tertentu. Berikut adalah langkah-langkah praktis:

  1. Gunakan Timeframe yang Sesuai: Retest dapat terlihat jelas pada timeframe yang lebih tinggi seperti H4 atau D1. Timeframe yang lebih rendah cenderung memiliki noise lebih banyak, sehingga sulit membedakan retest yang valid.
  2. Pantau Perilaku Harga pada Level Penting: Amati bagaimana harga bereaksi saat mendekati level support, resistance, atau garis tren. Jika harga berhenti atau membentuk pola candlestick tertentu seperti doji, hammer, atau shooting star, ini bisa menjadi tanda retest.
  3. Konfirmasi dengan Indikator Teknikal: Gunakan indikator seperti RSI atau MACD untuk mengidentifikasi divergensi yang mendukung retest.

 

 

Strategi Trading dengan Retest

Menggunakan retest sebagai bagian dari strategi trading membutuhkan pendekatan yang disiplin. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

  • Breakout dan Retest pada Support atau Resistance: Saat harga menembus resistance, tunggu hingga harga kembali menguji resistance tersebut. Jika harga memantul kembali dari resistance, ini merupakan peluang untuk membuka posisi beli.
  • Retest dengan Konfirmasi Pola Candlestick: Gunakan pola candlestick untuk mengonfirmasi validitas retest. Pola seperti engulfing, pin bar, atau doji memberikan indikasi kuat tentang arah pasar setelah retest.
  • Retest pada Garis Tren: Retest sering terjadi pada garis tren yang kuat. Jika harga menguji ulang garis tren dan memantul, ini menunjukkan bahwa tren masih berlanjut.
  • Menggunakan Fibonacci Retracement: Level seperti 50% atau 61.8% sering kali menjadi titik retest yang penting, terutama dalam tren yang kuat.

 

Retest dan False Breakout

 

False breakout adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi trader dalam menggunakan retest. Untuk menghindari jebakan ini, perhatikan faktor berikut:

  1. Volume Perdagangan: Breakout yang valid biasanya didukung oleh volume perdagangan yang tinggi. Jika breakout terjadi dengan volume rendah, waspadalah terhadap kemungkinan false breakout.
  2. Pola Harga Setelah Breakout: Jika harga langsung kembali ke area sebelumnya tanpa menguji level yang baru ditembus, ini kemungkinan besar adalah false breakout.
  3. Konfirmasi dari Indikator Lain: Gunakan indikator tambahan seperti ATR (Average True Range) untuk mengukur volatilitas dan memastikan validitas breakout.

 

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Retest

Retest adalah alat yang efektif, tetapi penggunaannya juga memerlukan pemahaman yang tepat. Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan trader antara lain:

  1. Tidak Menunggu Konfirmasi: Terlalu terburu-buru membuka posisi setelah breakout tanpa menunggu retest sering kali menyebabkan kerugian. Sabar adalah kunci utama dalam menggunakan retest.
  2. Mengabaikan Kondisi Pasar: Retest lebih efektif dalam kondisi pasar yang sedang tren. Dalam kondisi pasar yang sideways, retest sering kali menghasilkan sinyal yang kurang akurat.
  3. Tidak Menggunakan Stop Loss: Retest bukan jaminan harga akan bergerak sesuai harapan. Oleh karena itu, selalu gunakan stop loss untuk membatasi kerugian jika harga bergerak melawan posisi Anda.

 

Studi Kasus: Retest dalam Tren Naik

Sebagai contoh, pada pasangan mata uang EUR/USD, harga berhasil menembus resistance kuat di level 1.1000. Setelah breakout, harga kembali turun dan menguji level 1.1000 sebagai support baru. Pada saat ini, pola candlestick bullish engulfing terbentuk, mengindikasikan bahwa harga siap untuk melanjutkan kenaikan. Trader yang membuka posisi beli pada retest ini dapat memanfaatkan momentum tren naik dengan risiko yang lebih terukur.

 

Retest dan Penggunaan Alat Bantu Tambahan

Menggabungkan retest dengan alat bantu tambahan seperti pivot point atau indikator volatilitas dapat meningkatkan akurasi analisa. Pivot point membantu mengidentifikasi level support dan resistance penting, sementara indikator volatilitas seperti Bollinger Bands dapat menunjukkan potensi pergerakan harga yang ekstrem.

 

Retest adalah elemen penting dalam analisa teknikal forex yang memungkinkan trader untuk masuk pasar dengan lebih percaya diri. Dengan memahami jenis-jenis retest, cara mengidentifikasinya, serta strategi penggunaannya, trader dapat meningkatkan probabilitas keberhasilan dalam trading forex. Ingatlah untuk selalu memadukan retest dengan manajemen risiko yang baik dan analisa tambahan untuk hasil yang lebih optimal.

 

Jika Anda ingin mengasah kemampuan trading forex dengan bimbingan yang profesional dan dukungan komunitas yang solid, Didimax adalah pilihan yang tepat. Sebagai broker terbaik di Indonesia, Didimax menawarkan edukasi trading gratis, layanan mentor berpengalaman, serta fasilitas trading unggulan yang dirancang untuk mendukung kesuksesan Anda. Bergabung bersama Didimax tidak hanya memberi Anda akses ke platform yang andal, tetapi juga kesempatan belajar mendalam tentang strategi seperti retest dalam analisa teknikal.

Tingkatkan keterampilan trading Anda dengan cara yang aman dan terarah. Jangan ragu lagi, gabung sekarang dan raih peluang profit konsisten bersama Didimax!