Dalam kehidupan dunia trading, baik dalam saham, forex, hingga cryptocurrency, para trader sering kali menggunakan analisis teknikal untuk mengidentifikasi peluar mendapat keuntungan yang maksimal dalam perdagangan. Salah satu pola candlestick yang menjadi bagian dalam analisis teknikal adalah Outside Bar.
Pola dari Outside Bar sering dianggap sebagai sebuah sinyal penting untuk menentukan ada tidaknya potensi pembalikan arah atau kelanjutan tren. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa yang dimaksud dengan Outside Bar, cara mengidentifikasinya, serta bagaimana caranya menggunakan Outside Bar dalam strategi trading Kamu.
Pengertian Outside Bar
Outside Bar adalah pola candlestick yang terdiri dari dua batang candlestick, di mana candlestick kedua mengandung seluruh jangkauan (high dan low) dari candlestick pertama. Artinya, body dan shadow dari candlestick outside bar keduanya telah melampaui body dan shadow candlestick pertama.
Pola dari candlestick outside bar ini menunjukkan perubahan momentum pasar yang sangat signifikan, karena pergerakan harga pada candlestick kedua ternyata lebih besar dan mencerminkan dominasi yang besar pula antara pembeli (bull) dengan penjual (bear).
Terdapat karakteristik dari candlestick untuk mengenali outside bar. Biasanya candlestick pertama yang memiliki jangkauan harga yang lebih kecil, ini merupakan Inside Bar. Sedangkan candlestick kedua dimana High-nya lebih tinggi dan Low-nya lebih rendah daripada candlestick pertama, ini merupakan Outside Bar. Pada outside bar pula cenderung terjadi peningkatan volume perdagangan karena adanya peningkatan aktivitas.
Jenis dari Outside Bar
Pola outside bar dapat dibagi menjadi dua jenis utama, tergantung pada arah tren.
1. Bullish Outside Bar
Bullish Outside Bar biasanya terjadi ketika candlestick kedua menelan candlestick pertama, dan menutup perdagangan di atas level high dari candlestick pertama. Hal ini mengindikasikan suatu perdagangan sedang mengalami dominasi dari pembeli dan terdapat adanya potensi pembalikan harga atau kelanjutan dari tren yang naik.
Biasanya peristiwa ini terjadi setelah tren mengalami penurunan, sehingga memberikan sinyal yang besar akan pembalikan harga naik.
2. Bearish Outside Bar
Bearish outside bar biasanya terjadi ketika candlestick kedua menelan candlestick pertama dan perdagangan ditutup di bawah level low candlestick pertama. Hal ini mengindikasikan dimana terjadinya peristiwa dominasi penjual sehingga akhirnya meningkatkan potensi pembalikan atau kelanjutan.
Biasanya peristiwa ini terjadi setelah tren mengalami kenaikan, sehingga memberikan gambaran sinyal akan pembalikan harga yang menurun.
Psikologi di Balik Outside Bar
Outside bar dapat memberikan gambaran akan pertempuran yang terjadi pada pasar trading antara pembeli dan penjual. Sehingga beberapa dinamika pola yang terjadi dapat menggambarkan kondisi psikologis dari pasar tersebut.
Sebagai contoh, jika candlestick pertama menunjukkan keseimbangan antara kedua stick tersebut, maka biasanya hal ini menunjukkan kondisi psikologis baik penjual dan pembeli sama-sama mengalami keragu-raguan di awal. Hal ini dikarenakan pola candlestick yang seimbang menunjukkan dimana kekuatan antara pembeli dan penjual hampir seimbang pula.
Ada pula suatu pola candlestick dapat menunjukan kondisi psikologis yang lain, seperti ketika candlestick kedua menunjukkan peningkatan volatilitas dan volume hal ini menunjukkan dominasi di satu pihak, yaitu pembeli. Yang terakhir, penutupan dari candlestick kedua juga dapat memberikan sinyal yang jelas tentang arah dari sentimen pasar berikutnya.
Cara Menggunakan Outside Bar dalam Trading
Pola Outside Bar dapat digunakan dalam berbagai strategi trading. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Kamu ikuti:
1. Identifikasi Pola
-
Cari pola Outside Bar pada grafik candlestick, terutama di dekat level support, resistance, atau area konsolidasi.
-
Gunakan kerangka waktu (timeframe) yang sesuai dengan gaya trading Kamu, seperti 1 jam untuk day trading atau 1 hari untuk swing trading.
2. Konfirmasi Tren
3. Tentukan Level Entry dan Exit
-
Untuk Bullish Outside Bar, entry dapat dilakukan di atas high candlestick kedua.
-
Untuk Bearish Outside Bar, entry dapat dilakukan di bawah low candlestick kedua.
-
Stop-loss dapat ditempatkan di sekitar low (untuk bullish) atau high (untuk bearish) candlestick kedua.
4. Kombinasikan dengan Indikator
-
Gunakan indikator teknikal seperti RSI, MACD, atau Moving Averages untuk memperkuat validitas sinyal.
-
Misalnya, jika Bullish Outside Bar muncul ketika RSI menunjukkan kondisi oversold, ini dapat menjadi sinyal kuat untuk membeli.
Contoh Penggunaan Outside Bar dalam Trading
Terdapat dua kasus yang bisa dijadikan bahan contoh mengenai bagaimana cara penggunaan outside bar dalam trading, yaitu sebagai berikut:
Kasus Bullish Outside Bar
Bayangkan Kamu sedang memantau pasangan mata uang EUR/USD di grafik harian. Setelah tren turun yang panjang, muncul pola Outside Bar, di mana candlestick kedua menelan candlestick pertama dan ditutup di atas high candlestick pertama. Pada saat yang sama, RSI berada di zona oversold. Ini adalah sinyal potensial bahwa tren naik mungkin akan dimulai.
Langkah yang dapat diambil:
-
Entry: Pasang posisi beli di atas high candlestick kedua.
-
Stop-loss: Tempatkan di bawah low candlestick kedua.
-
Take-profit: Targetkan resistance terdekat sebagai titik keluar.
Kasus Bearish Outside Bar
Bayangkan Kamu sedang memantau harga saham Tesla (TSLA) di grafik 4 jam. Setelah tren naik yang tajam, muncul Outside Bar, di mana candlestick kedua menelan candlestick pertama dan ditutup di bawah low candlestick pertama. Volume perdagangan meningkat, mengindikasikan tekanan jual yang kuat.
Langkah yang dapat diambil:
-
Entry: Pasang posisi jual di bawah low candlestick kedua.
-
Stop-loss: Tempatkan di atas high candlestick kedua.
-
Take-profit: Targetkan support terdekat sebagai titik keluar.
Tips untuk Trading dengan Outside Bar
Berikut beberapa tips yang dapat Kamu lakukan ketika sedang bertrading dengan menggunakan outside bar:
-
Gunakan Timeframe yang Sesuai: Pola ini lebih dapat diandalkan pada timeframe yang lebih tinggi, seperti grafik harian atau mingguan.
-
Perhatikan Level Support dan Resistance: Outside Bar yang muncul di dekat level penting cenderung lebih valid.
-
Jangan Abaikan Manajemen Risiko: Selalu gunakan stop-loss untuk membatasi potensi kerugian.
-
Kombinasikan dengan Analisis Lain: Jangan mengandalkan Outside Bar secara tunggal. Gabungkan dengan analisis tren, indikator, atau pola lainnya.
Menentukan Strategi untuk Bertrading dengan Aman
Outside Bar adalah pola candlestick yang sederhana namun sangat kuat dalam analisis teknikal. Pola ini memberikan wawasan tentang momentum pasar dan membantu trader mengidentifikasi peluang pembalikan atau kelanjutan tren. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, penggunaan pola ini bersama dengan manajemen risiko yang baik dan alat analisis lainnya dapat meningkatkan probabilitas keberhasilan trading Kamu.
Ingatlah bahwa tidak ada pola yang 100% akurat, dan keberhasilan dalam trading sangat bergantung pada pengalaman, disiplin, dan konsistensi Kamu dalam menerapkan strategi. Cobalah untuk mengenali Outside Bar pada grafik Kamu dan gunakan pola ini sebagai salah satu alat untuk mendukung keputusan trading yang lebih baik.
Jika Kamu ingin bertrading dengan nyaman dan tentunya aman, pilihlah broker yang terpercaya dan telah teregulasi seperti Didimax. Didimax menghadirkan pengalaman yang terbaik dalam trading sehingga Kamu tak perlu khawatir lagi akan mengalami kerugian. Karena di Didimax Kamu akan didampingi oleh broker-broker yang telah berpengalaman dan memiliki ilmu pengetahuan trading yang mumpuni. Jadi tunggu apalagi, segera daftar sekarang dan jadikan pengalaman tradingmu menjadi pengalaman yang berharga dalam hidupmu!