Salah satu alat yang sering digunakan adalah indikator teknikal, dan di antara berbagai pilihan, Double Smoothed Momentum (DSM) muncul sebagai sebuah perangkat yang menarik perhatian.
Dalam dunia yang dinamis serta serba cepat dari trading forex, para trader mencari alat yang dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang arah dan kekuatan tren pasar.
Dikembangkan sebagai bagian dari True Strength Index (TSI) oleh William Blau, DSM adalah indikator momentum yang digunakan untuk mengukur kekuatan serta kecepatan pergerakan harga di pasar forex.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perangkat tersebut secara mendalam, mulai dari pemahaman dasar hingga penerapan praktisnya dalam trading forex.
Mengenal Double Smoothed Momentum
Mari bongkar rahasia perangkat tersebut bersama-sama, dan temukan bagaimana indikator ini dapat menjadi senjata yang powerful dalam arsenal trading Anda.
Double Smoothed Momentum (DSM) adalah sebuah indikator teknikal yang digunakan dalam analisis pasar keuangan, termasuk dalam trading forex.
Dikembangkan oleh William Blau, perangkat tersebut merupakan bagian integral dari True Strength Index (TSI), yang dirancang untuk mengukur kekuatan serta arah tren pasar dengan menggunakan konsep momentum.
Pada dasarnya, perangkat tersebut menggabungkan konsep momentum dengan teknik penghalusan menggunakan moving average ganda.
Proses perhitungannya dimulai dengan menghitung momentum harga, yaitu perbedaan antara harga saat ini dengan harga pada periode waktu tertentu yang lalu.
Hasil momentum kemudian dihaluskan dua kali menggunakan moving average ganda, yang bertujuan untuk menghilangkan noise pasar dan meningkatkan keandalan sinyal.
Perangkat tersebut memberikan gambaran tentang kekuatan serta arah tren pasar dengan nilai yang fluktuatif di atas dan di bawah garis nol.
Nilai positif menunjukkan kekuatan momentum bullish, sementara nilai negatif menunjukkan kekuatan momentum bearish.
Sebagai indikator momentum, DSM juga dapat memberikan sinyal overbought dan oversold yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan harga.
5 Strategi Double Smoothed Momentum
DSM sering digunakan bersama dengan indikator lain atau dalam sistem perdagangan untuk memberikan konfirmasi terhadap sinyal perdagangan, serta membantu trader dalam mengambil keputusan perdagangan yang lebih tepat dan terinformasi.
Menggunakan Double Smoothed Momentum (DSM) dalam trading forex dapat memberikan trader informasi yang berharga tentang kekuatan serta arah tren pasar.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk menggunakan perangkat tersebut dalam trading forex:
1. Identifikasi Arah Tren:
Double Smoothed Momentum (DSM) merupakan alat yang berguna bagi trader forex untuk mengidentifikasi arah tren pasar dengan lebih baik.
Dengan memperhatikan posisi nilai DSM terhadap garis nol, trader dapat menginterpretasikan kekuatan momentum bullish atau bearish dalam pasar.
Ketika nilai DSM berada di atas garis nol dan terus meningkat, ini menandakan tren naik yang kuat, sementara nilai DSM di bawah garis nol yang terus menurun menunjukkan kekuatan momentum bearish yang dominan.
Dengan menggabungkan analisis perangkat tersebut dengan aksi harga pasar, trader dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang arah tren, membantu mereka membuat keputusan perdagangan yang lebih tepat dan terinformasi.
2. Konfirmasi Sinyal Perdagangan:
Double Smoothed Momentum (DSM) bukan hanya merupakan alat untuk mengidentifikasi arah tren, tetapi juga dapat digunakan sebagai konfirmasi terhadap sinyal perdagangan yang diberikan oleh indikator lain atau sistem perdagangan.
Ketika trader menerima sinyal beli atau jual dari indikator lain, mereka dapat menggunakan perangkat tersebut untuk memverifikasi kekuatan momentum pasar yang terkait dengan sinyal tersebut.
Dengan mencari konsistensi antara sinyal dari indikator lain serta arah yang ditunjukkan oleh DSM, trader dapat memperoleh keyakinan tambahan dalam keputusan perdagangan mereka.
Selain itu, DSM juga membantu dalam mendeteksi divergensi antara indikator lain dengan pergerakan harga pasar, yang dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan pembalikan tren atau koreksi harga.
Dengan mengintegrasikan perangkat tersebut sebagai alat konfirmasi, trader dapat meningkatkan akurasi perdagangan mereka dan mengurangi risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Namun, perlu diingat bahwa DSM sebaiknya digunakan bersama dengan analisis lainnya serta dengan mempertimbangkan konteks pasar secara keseluruhan.
3. Sinyal Overbought dan Oversold:
Selain sebagai konfirmasi terhadap sinyal perdagangan, Double Smoothed Momentum juga berguna dalam mengidentifikasi kondisi pasar yang overbought atau oversold.
Ketika nilai DSM mencapai level ekstrem di atas garis nol, ini menandakan bahwa momentum bullish mungkin telah mencapai puncaknya, serta pasar menjadi overbought.
Sebaliknya, ketika nilai DSM berada di level ekstrem di bawah garis nol, ini mengindikasikan bahwa momentum bearish mungkin telah mencapai puncaknya, dan pasar menjadi oversold.
Mengidentifikasi kondisi overbought serta oversold ini penting karena ini dapat menjadi indikasi potensial untuk pembalikan harga atau koreksi pasar.
Trader dapat menggunakan informasi ini untuk mempersiapkan rencana perdagangan, seperti mengambil keuntungan atau mempersiapkan posisi untuk mengantisipasi pembalikan tren.
Dengan memahami kondisi overbought dan oversold yang ditunjukkan oleh DSM, trader dapat menambahkan dimensi tambahan dalam analisis mereka serta membuat keputusan perdagangan yang lebih terinformasi.
Namun, perlu diingat oversold tidak selalu menghasilkan pembalikan harga yang sebenarnya, dan trader harus menggunakan konfirmasi dari indikator lain serta mempertimbangkan konteks pasar secara keseluruhan sebelum mengambil tindakan perdagangan.
4. Divergensi:
Double Smoothed Momentum juga dapat membantu trader dalam mendeteksi divergensi antara pergerakan harga pasar dan indikator lainnya.
Divergensi terjadi ketika ada perbedaan antara arah pergerakan harga dengan arah pergerakan DSM.
Misalnya, jika harga pasar membentuk level tertinggi baru tetapi DSM tidak mengkonfirmasi dengan level tertinggi baru, ini dapat menjadi tanda adanya divergensi negatif.
Sebaliknya, jika harga pasar membentuk level terendah baru tetapi DSM tidak mengkonfirmasi dengan level terendah baru, ini dapat menjadi tanda adanya divergensi positif.
Divergensi seperti ini dapat memberikan petunjuk tentang kemungkinan pembalikan tren atau koreksi harga di pasar.
Trader dapat menggunakan divergensi ini sebagai sinyal untuk mempersiapkan rencana perdagangan, seperti mengambil keuntungan atau mempersiapkan posisi untuk mengantisipasi perubahan arah tren.
Dengan memperhatikan divergensi antara pergerakan harga pasar dan DSM, trader dapat menambahkan alat tambahan dalam analisis teknikal mereka.
Namun, seperti halnya dengan kondisi overbought serta oversold, divergensi juga harus dikonfirmasi dengan indikator lain dan dipertimbangkan dalam konteks pasar secara keseluruhan sebelum mengambil tindakan perdagangan.
Baca juga tentang: kuasai dasar trading forex untuk jaminan keuntungan anda
5. Penentuan Titik Masuk dan Keluar:
Double Smoothed Momentum dapat digunakan untuk membantu trader menentukan titik masuk dan keluar yang tepat dalam trading forex.
Misalnya, trader dapat mencari sinyal beli ketika DSM melintasi garis nol dari bawah ke atas, atau sinyal jual ketika DSM melintasi garis nol dari atas ke bawah.
Penting untuk dicatat bahwa DSM sebaiknya digunakan bersama dengan analisis lainnya dan mempertimbangkan konteks pasar secara keseluruhan sebelum membuat keputusan perdagangan.
Untuk itu salah satu yang dapat dilakukan adalah bergabung dengan Didimax sebagai perusahaan broker forex terbaik.
Selain itu, trader harus menguji Double Smoothed Momentum serta memahami karakteristiknya dengan baik sebelum menerapkannya dalam trading forex secara live.