Mengapa Investor Global Lebih Memilih Dolar Ketimbang Yuan?

Dalam dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang pesat dan pengaruh global yang meningkat telah memicu perdebatan tentang kemungkinan yuan (renminbi) menggantikan dolar AS sebagai mata uang cadangan global. Namun, kenyataannya berbicara lain: meskipun yuan telah mengalami peningkatan penggunaan secara internasional, dolar AS tetap menjadi mata uang utama dalam perdagangan global, cadangan devisa, dan instrumen keuangan. Mengapa demikian? Artikel ini akan mengulas berbagai faktor ekonomi, geopolitik, dan kepercayaan pasar yang membuat dolar AS tetap unggul dalam kancah investasi global.
Dominasi Historis Dolar AS
Dolar AS telah menjadi mata uang cadangan utama dunia sejak akhir Perang Dunia II, ketika sistem Bretton Woods menetapkan dolar sebagai pusat sistem moneter internasional, didukung oleh cadangan emas. Meskipun sistem Bretton Woods telah runtuh pada awal 1970-an, kepercayaan terhadap dolar tetap kuat. AS memiliki salah satu pasar keuangan terbesar, terdalam, dan paling likuid di dunia. Obligasi pemerintah AS (US Treasury) dianggap sebagai instrumen paling aman, dan digunakan sebagai tolok ukur risiko oleh investor global.
Keunggulan historis ini memberi dolar kekuatan jaringan (network effect) yang sangat kuat. Banyak institusi keuangan, perusahaan multinasional, dan bahkan negara-negara mengandalkan dolar untuk perdagangan dan investasi lintas batas. Ini menciptakan siklus penguatan: semakin banyak yang menggunakan dolar, semakin kuat posisinya di pasar global.
Stabilitas Ekonomi dan Politik AS
Salah satu alasan utama investor global lebih memilih dolar adalah stabilitas ekonomi dan politik Amerika Serikat. Meskipun AS menghadapi berbagai tantangan internal seperti defisit anggaran dan polarisasi politik, institusi demokrasinya masih dianggap relatif stabil dan dapat diandalkan dibandingkan banyak negara lain. Federal Reserve sebagai bank sentral AS juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kepercayaan terhadap dolar dengan kebijakan moneter yang transparan, independen, dan kredibel.
Sebaliknya, meskipun Tiongkok merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, investor global sering kali merasa ragu terhadap transparansi dan stabilitas sistem keuangannya. Pemerintah Tiongkok memiliki kontrol yang sangat ketat terhadap bank sentral (People’s Bank of China), dan intervensi pemerintah dalam ekonomi sering kali tidak dapat diprediksi. Hal ini membuat investor lebih berhati-hati dalam menaruh kepercayaan mereka pada yuan.
Konvertibilitas Yuan yang Terbatas
Salah satu penghalang utama bagi yuan untuk menjadi mata uang global adalah keterbatasan dalam konvertibilitasnya. Meskipun Beijing telah melakukan berbagai langkah liberalisasi, yuan belum sepenuhnya bebas dikonversi di pasar internasional. Banyak kontrol modal masih diberlakukan untuk mencegah pelarian modal dari Tiongkok. Ini berarti investor internasional tidak memiliki kebebasan penuh untuk mengubah yuan ke mata uang lain atau memindahkan modal mereka secara bebas.
Sebaliknya, dolar AS sepenuhnya dapat dikonversi dan tersedia di hampir setiap negara. Investor internasional memiliki akses yang mudah ke pasar AS dan dapat membeli dan menjual aset dalam dolar dengan sedikit hambatan. Dalam dunia investasi, likuiditas dan kemudahan akses adalah kunci. Yuan masih tertinggal dalam hal ini, meskipun upaya internasionalisasi terus dilakukan oleh Tiongkok.
Keterlibatan Dolar dalam Perdagangan Global
Lebih dari 80% transaksi perdagangan internasional masih dilakukan dalam dolar AS. Minyak mentah, emas, dan sebagian besar komoditas lainnya dihargai dan dibayar dalam dolar. Bahkan negara-negara yang bukan mitra dagang utama AS pun sering menggunakan dolar dalam kontrak ekspor-impor mereka. Hal ini memperkuat dominasi dolar dalam sistem keuangan global.
Sebaliknya, yuan hanya mewakili sekitar 2-3% dari volume pembayaran global menurut data SWIFT. Meskipun Tiongkok merupakan mitra dagang utama bagi banyak negara, penggunaan yuan dalam transaksi perdagangan masih terbatas. Bahkan banyak perusahaan di negara-negara yang bermitra erat dengan Tiongkok tetap lebih nyaman menggunakan dolar karena kestabilannya dan ketersediaannya yang luas.
Geopolitik dan Persepsi Pasar
Persepsi pasar terhadap kebijakan luar negeri suatu negara juga memainkan peran penting dalam keputusan investasi. Amerika Serikat, meskipun sering dikritik, dianggap memiliki sistem aliansi dan nilai-nilai demokratis yang lebih dapat diprediksi oleh investor global. Sementara itu, kebijakan luar negeri Tiongkok sering dianggap agresif dan tertutup, terutama dalam isu-isu seperti Laut Cina Selatan dan Taiwan.
Selain itu, sanksi ekonomi yang pernah dijatuhkan oleh Tiongkok kepada negara-negara yang berselisih dengannya (seperti Australia dan Lituania) memberi sinyal bahwa Beijing mungkin menggunakan pengaruh ekonominya sebagai alat politik. Ini menciptakan ketidakpastian dan mengurangi insentif bagi investor untuk memegang aset dalam yuan.
Peran IMF dan Bank Sentral Global
Dana Moneter Internasional (IMF) dan bank-bank sentral di berbagai negara juga masih mengandalkan dolar sebagai bagian utama dari cadangan devisa mereka. Menurut data IMF, lebih dari 58% dari cadangan devisa global disimpan dalam dolar AS, sementara yuan hanya menyumbang kurang dari 3%. Bahkan setelah dimasukkan dalam keranjang mata uang SDR (Special Drawing Rights) IMF pada tahun 2016, yuan belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam hal adopsi global oleh bank sentral.
Hal ini memperlihatkan bahwa kepercayaan institusional terhadap dolar masih jauh lebih besar dibandingkan terhadap yuan. Dalam dunia keuangan global yang saling terkait, keputusan bank sentral dan institusi multilateral sangat mempengaruhi arah pasar dan preferensi investor.
Infrastruktur Keuangan Global
Sistem keuangan global saat ini dibangun di atas infrastruktur yang sangat mendukung dolar. Sistem pembayaran internasional seperti SWIFT, CHIPS, dan sistem kliring lainnya sangat terintegrasi dengan dolar. Bahkan lembaga-lembaga seperti World Bank dan Asian Development Bank banyak mengeluarkan obligasi dalam dolar.
Tiongkok memang telah berusaha membangun sistem pembayaran alternatif seperti CIPS (Cross-Border Interbank Payment System), tetapi sistem ini masih dalam tahap awal dan belum bisa menyaingi dominasi sistem dolar. Selain itu, penggunaan yuan dalam sistem ini pun masih terbatas pada wilayah-wilayah tertentu yang memiliki hubungan ekonomi erat dengan Tiongkok.
Sentimen Investor: Kepercayaan Adalah Segalanya
Pada akhirnya, dalam dunia keuangan global, kepercayaan adalah mata uang yang paling penting. Investor ingin memastikan bahwa nilai aset mereka terlindungi, bahwa mereka bisa menarik modal kapan pun mereka inginkan, dan bahwa sistem hukum akan melindungi hak-hak mereka. AS, dengan segala kekurangannya, masih menawarkan lingkungan hukum dan pasar keuangan yang lebih terbuka dan dapat dipercaya dibandingkan Tiongkok.
Yuan mungkin akan terus meningkat peranannya seiring dengan reformasi ekonomi dan keuangan di Tiongkok, tetapi perjalanan untuk menggeser dominasi dolar masih sangat panjang. Sampai sistem ekonomi dan politik Tiongkok memberikan jaminan yang setara atau lebih baik dari AS, investor global akan tetap lebih memilih dolar sebagai aset pilihan utama.
Ingin memahami lebih dalam dinamika mata uang global dan bagaimana pengaruhnya terhadap peluang trading Anda? Ikuti program edukasi trading bersama Didimax, broker forex terbaik di Indonesia yang telah berpengalaman lebih dari satu dekade dalam dunia trading. Di sini, Anda akan dibimbing langsung oleh mentor profesional yang siap membantu Anda memahami analisis fundamental dan teknikal, serta strategi manajemen risiko yang tepat.
Kunjungi www.didimax.co.id sekarang dan mulai perjalanan Anda menjadi trader yang lebih cerdas dan percaya diri. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dari ahlinya dan raih peluang profit yang lebih besar di pasar global!