Risk management itu penting di dalam dunia investasi forex menjadi perhatian utama bagi para investornya. Belum lagi risiko yang ditanggungnya juga besar, tentu membuat trader harus memahaminya.
Forex menjadi salah satu investasi jangka pendek namun keuntungannya dikatakan besar. Meski begitu, perlu diingat bahwa ada risiko besar pula yang ditanggung, oleh karenanya penting untuk mengetahui manajemen risikonya.
Maka dari itulah risk management itu penting dalam investasi forex dan perlu diperhatikan. Namun, Anda juga perlu mencari broker forex terbaik misalnya saja Didimax dan dijadikan wadah berinvestasi.
Risk Management Itu Penting dalam Investasi Forex
Sebelum membahas lebih jauh, Anda harus tahu dan paham dulu apa itu risk management. Risk management atau manajemen risiko merupakan sebuah strategi dan analisis yang digunakan untuk mengelola ketidakpastian.
Maksud dari ketidakpastian di sini berkaitan dengan investasi forex yang sedang dijalankan. Tentunya ketidakpastian itu berkaitan dengan ancaman berupa loss atau kerugian dalam bentuk materiil. Anda bisa memilih
broker forex Didimax.
Setiap bisnis memerlukan adanya manajemen risiko yang baik, termasuk dalam hal investasi. Risk management itu penting, namun tidak bisa menghilangkan risiko kerugian hingga 0%, tetapi dapat meminimalisirnya.
Fungsi penggunaannya ialah untuk mengelola serta mengetahui kerugian potensial dari analisis yang sudah dibuat. Dalam membuat keputusan diperlukan sebuah analisis untuk menghitung perkiraan persentase kerugiannya.
Jenis-Jenis Manajemen Risiko yang Harus Diketahui Trader
Dikarenakan risk management itu penting, Anda perlu mengetahui tiga jenisnya. Supaya tidak ada banyak kerugian yang terjadi, tentunya dengan menggunakan strategi trading dibarengi risk management (memanajemen risiko) yang baik.
1. Stop loss
Cut loss atau stop loss merupakan teknik paling mudah untuk menekan angka kerugian. Anda harus mengatur seberapa besar batas kerugiannya memakai fitur stop loss yang sudah tersedia.
Jadi pada saat trader ingin bertransaksi, nantinya akan otomatis tertutup apabila harga sudah menyentuh batas stop loss. Anda dapat membuat target profit lebih tinggi pada trading selanjutnya untuk menutup kerugian.
2. Switching
Pada teknik ini, cara mainnya adalah dengan mengubah posisi trading dari buy menuju sell atau sebaliknya. Diperlukan adanya analisa matang juga keyakinan kuat, jika tidak yakin transaksinya menghasilkan profit.
Maka Anda harus menutup kerugiannya cukup dengan stop loss tanpa melakukan switching. Misal adanya penurunan sampai 3%, Anda perlu menutup transaksi dan membuka sell untuk menutup kerugian yang terjadi.
3. Cost averaging
Teknik satu ini cukup ekstrem, sehingga lebih disarankan untuk trader yang mempunyai dana lebih. Adapun menggunakan teknik cost averaging, trading perlu dilakukan secara berkala juga konsisten tanpa pengaruh pergerakan harga.
Sampai pada akhirnya, Anda akan memperoleh peluang profit dengan risiko loss rata-rata. Jadi tingkat kerugian bisa diminimalisir oleh investor, asalkan memiliki dana lebih untuk memakai teknik cost averaging.
Bagi Anda, manakah teknik terbaik dan terunggul yang bisa dipakai ketika sedang trading? Risk management itu penting, jagalah dana yang dimiliki serta perbesar profit dengan memperkecil kerugian.
Perhatikan Beberapa Faktor Ini Untuk Meminimalisir Kerugian
Manajemen risiko tak hanya meminimalisir kerugian namun juga mampu membuat trader bertahan dalam jangka waktu panjang. Risk management itu penting, maka Anda harus memperhatikan beberapa faktor berikut ini.
1. Modal
Untuk menghasilkan profit diperlukan adanya modal finansial. Akan tetapi modal yang dimiliki harus cukup agar dapat membuka akun dengan jumlah dana memadai, serta lebih sabar untuk mengumpulkan modal, tidak tergesa-gesa.
2. Mengalami drawdown
Kondisi ini terjadi ketika modal berkurang sesudah trader alami kekalahan berturut-turut. Jadi realitas tersebut tidak bisa dihindari, sehingga perlunya mengatur cara manajemen keuangan dengan memakai sebagian kecil modalnya sebagai risiko.
Adapun ketika mengalami kekalahan berturut-turut, seorang trader tetap bisa bertahan. Maka dari itu, risk management itu penting untuk mengatur pengelolaan risiko yang termasuk bagian dari planning trading.
3. Rasio reward to risk
Untuk memperluas peluang profit, trader melakukan trading hanya saat memiliki potensi sampai 3 kali lipat dari kerugian. Saat menggunakan rasio reward to risk 3:1, semakin besar pula peluang memperoleh profit.
Menekan angka kerugian bisa dikatakan tidak mudah, oleh karenanya trader perlu menggunakan analisanya. Trader harus menyadari jika risk management itu penting, sehingga meminimalisir risiko bisa dilakukan.