Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mengapa Terjadi Slippage Saat Berita? Penjelasan Lengkap untuk Trader

Mengapa Terjadi Slippage Saat Berita? Penjelasan Lengkap untuk Trader

by Rizka

Mengapa Terjadi Slippage Saat Berita? Penjelasan Lengkap untuk Trader

Dalam dunia trading, terutama forex dan gold, istilah slippage adalah sesuatu yang sering muncul saat kondisi pasar sedang sangat aktif. Banyak trader pemula terkejut ketika order yang mereka pasang tidak tereksekusi di harga yang diinginkan, terutama saat rilis berita besar seperti Non-Farm Payroll (NFP), CPI, FOMC, atau suku bunga bank sentral.

Fenomena inilah yang disebut slippage. Lalu kenapa slippage sering kali lebih parah saat berita? Apa penyebabnya? Bagaimana cara meminimalkan risikonya? Artikel panjang ini akan membahas semuanya secara lengkap dan mudah dipahami.


1. Apa Itu Slippage?

Slippage adalah kondisi ketika harga eksekusi order berbeda dari harga yang kamu pesan.
Biasanya terjadi pada:

  • Order market

  • Pending order seperti stop loss atau buy/sell stop

  • Kondisi pasar yang sangat cepat bergerak

Contohnya:
Kamu mau buy di harga 1.1000, tapi order tereksekusi di 1.1008. Selisih 8 pip inilah yang disebut slippage.

Ini bisa merugikan, bisa juga menguntungkan (positive slippage), tapi pada momen berita besar, mayoritas slippage cenderung merugikan.


2. Mengapa Slippage Sering Terjadi Saat Berita?

Slippage saat berita tidak terjadi secara kebetulan. Ada beberapa penyebab utama yang saling berhubungan. Berikut penjelasan lengkapnya.


2.1 Volatilitas Meningkat Drastis

Ketika berita ekonomi dirilis, pasar bergerak sangat cepat. Harga bisa loncat beberapa pip hingga puluhan pip hanya dalam hitungan detik.

Contoh nyata:

  • NFP rilis → harga EURUSD bisa bergerak 40–80 pip dalam 1 detik.

  • CPI AS rilis → indeks DXY bisa melonjak tajam sehingga semua pair USD bergejolak.

  • Keputusan suku bunga → sering menimbulkan spike ekstrem.

Pergerakan harga yang sangat cepat ini membuat likuiditas tidak stabil hingga menyebabkan loncatan harga (price jump), sehingga order tidak bisa dipenuhi di harga normal.


2.2 Likuiditas Tipis Saat Berita

Salah satu penyebab utama slippage adalah kurangnya likuiditas.
Saat berita besar, banyak likuidator atau bank besar menarik order mereka untuk menghindari risiko besar. Akibatnya:

  • Order book menjadi kosong

  • Harga bisa melompat dari satu level ke level lain

  • Order trader ritel tidak mendapat harga terbaik

Karena tidak ada counterparty yang mau mengambil posisi di harga yang kamu mau, server akan mencarikan harga berikutnya yang tersedia. Hasilnya? Slippage.


2.3 Lonjakan Order Secara Masif

Saat berita dirilis, jutaan trader dari seluruh dunia memasukkan order dalam waktu bersamaan. Broker dan penyedia likuiditas menerima beban luar biasa dalam waktu singkat.

Contohnya:

  • Semua trader menunggu angka CPI

  • Begitu rilis, ribuan order buy/sell masuk bersamaan

  • Sistem butuh waktu untuk mencocokkan order

  • Harga keburu berubah sebelum order dieksekusi

Kondisi ini dikenal sebagai order queue, dan hal ini sangat umum terjadi.


2.4 Spread Melebar Saat Berita

Selain slippage, spread juga sering melebar saat berita. Spread yang melebar dapat:

  • Memicu SL lebih cepat

  • Membuat pending order loncat

  • Menggeser harga eksekusi

Ketika spread melebar, sistem akan mengeksekusi order pada harga yang sudah bergeser jauh dari level normal. Ini sangat memicu terjadinya slippage besar.


2.5 Eksekusi yang Mengikuti Harga Terbaru (Market Execution)

Sebagian besar broker modern menggunakan sistem Market Execution, yaitu order tereksekusi pada harga terbaik yang tersedia saat itu.

Berbeda dengan Instant Execution, market execution tidak memberikan requote, tapi konsekuensinya:

  • Order bisa tereksekusi di harga lebih tinggi/rendah → slippage.

Saat berita, market execution sangat rawan mengalami slippage karena harga terus bergerak liar.


2.6 Lonjakan Emosi Trader (Behavioral Factor)

Faktor ini jarang dibahas, tapi sangat berpengaruh. Saat berita:

  • Trader panik

  • Trader ramai-ramai masuk pasar

  • Banyak yang memasang order stop terlalu dekat

  • Banyak yang menutup posisi secara bersamaan

Semua ini menciptakan lonjakan order besar yang tidak sesuai dengan likuiditas yang tersedia.

Alhasil… slippage tak bisa dihindari.


3. Jenis Slippage yang Terjadi Saat Berita

Ada tiga jenis slippage yang sering terjadi saat rilis berita besar:


3.1 Negative Slippage (Paling Umum)

Ini yang sering dialami trader:

  • Mau buy di 1.1000 → tereksekusi di 1.1015

  • Mau sell di 1.1000 → tereksekusi di 1.0985

Kamu rugi sejak awal entry.


3.2 Positive Slippage (Jarang Tapi Mungkin Terjadi)

Kadang order tereksekusi di harga yang lebih baik:

  • Mau buy di 1.1000 → tereksekusi di 1.0990

  • Mau sell di 1.1000 → tereksekusi di 1.1010

Namun saat berita besar, hal ini jarang terjadi karena lonjakan order biasanya satu arah.


3.3 Slippage pada Stop Loss

Inilah yang paling menyakitkan.

Contoh:

SL dipasang di 1.1000, tapi harga langsung jump ke 1.0980.
SL tereksekusi di 20 pip lebih dalam.

Ini terjadi karena:

  • Harga gap

  • Tidak ada likuiditas

  • Pergerakan terlalu agresif


4. Mengapa Broker Tidak Bisa Mencegah Slippage?

Banyak trader mengira slippage adalah permainan broker, padahal kenyataannya:

  • Broker hanya meneruskan order ke penyedia likuiditas

  • Broker tidak bisa mengontrol pergerakan harga

  • Slippage adalah sifat alami pasar saat volatil tinggi

Justru jika broker memaksakan untuk selalu mengeksekusi di harga yang tidak tersedia, broker akan menanggung kerugian besar — dan itu tidak realistis.

Slippage adalah bagian normal dari mekanisme pasar yang bergerak cepat.


5. Ada Tidak Cara Menghindari Slippage Saat Berita?

Tidak bisa sepenuhnya dihindari, tapi dapat diminimalkan.

Berikut beberapa tips paling efektif:


5.1 Jangan Entry Market Saat Detik-detik News Rilis

Tunggu minimal:

  • 3–5 menit setelah rilis

  • atau hingga pasar stabil


5.2 Gunakan Pending Order dengan Jarak Cukup

Jangan terlalu dekat dengan harga sekarang.


5.3 Hindari Pair yang Terkena Dampak Langsung

Misalnya:

  • Berita USD → hindari EURUSD, GBPUSD, XAUUSD

  • Berita AUD → hindari AUDUSD


5.4 Periksa Jam News Sebelum Trading

Gunakan:

  • Forex Factory

  • Trading Economics

  • Kalender ekonomi broker

Trading tanpa tahu jadwal berita = risiko besar.


5.5 Pastikan Broker Memiliki Eksekusi Cepat

Broker yang punya infrastruktur bagus biasanya lebih stabil menghadapi lonjakan volatilitas.


6. Kesimpulan

Slippage saat berita terjadi karena kombinasi:

  • Volatilitas ekstrem

  • Likuiditas tipis

  • Lonjakan order besar

  • Spread melebar

  • Sistem eksekusi yang mengikuti harga terbaru

Fenomena ini bukan kesalahan broker, tapi murni reaksi alami pasar keuangan yang bergerak cepat dan tidak stabil.

Trader yang serius harus memahami bahwa slippage adalah risiko nyata dan perlu strategi untuk mengelolanya.


Dalam dunia trading yang penuh dinamika, memiliki pemahaman yang benar tentang slippage akan membuat kamu jauh lebih siap menghadapi perubahan pasar. Jika kamu ingin belajar lebih dalam tentang cara mengelola risiko, membaca pergerakan harga saat news, dan memahami waktu terbaik masuk pasar, kamu bisa bergabung mengikuti program edukasi trading resmi yang disediakan oleh Didimax. Pembelajaran dilakukan secara terstruktur sehingga cocok untuk pemula maupun trader berpengalaman.

Kamu juga bisa mengikuti bimbingan langsung dari mentor profesional Didimax yang siap membantu kamu memahami kondisi market secara real-time dan mempraktekkan strategi yang benar. Daftarkan diri kamu sekarang melalui website resmi www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading yang lebih aman dan terarah.