Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mengapa Trader Forex Harus Waspada terhadap Tarif Dagang Cina-AS?

Mengapa Trader Forex Harus Waspada terhadap Tarif Dagang Cina-AS?

by Lia Nurullita

Mengapa Trader Forex Harus Waspada terhadap Tarif Dagang Cina-AS?

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Cina telah menjadi salah satu fokus utama dalam dinamika ekonomi global. Ketegangan tarif antara dua raksasa ekonomi dunia ini tidak hanya berdampak pada sektor perdagangan barang dan jasa, tetapi juga memberikan pengaruh signifikan terhadap pasar keuangan global, termasuk pasar valuta asing (forex). Bagi trader forex, pergerakan mata uang sangat dipengaruhi oleh sentimen geopolitik dan kebijakan ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi setiap trader forex untuk memahami mengapa konflik tarif antara Cina dan AS bisa menjadi faktor penentu dalam strategi trading mereka.

Latar Belakang Ketegangan Dagang Cina-AS

Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Cina mulai meningkat secara signifikan sejak tahun 2018, ketika pemerintahan Presiden Donald Trump menerapkan tarif impor tambahan terhadap barang-barang dari Cina senilai ratusan miliar dolar. Langkah ini dianggap sebagai respons terhadap praktik dagang yang dianggap tidak adil oleh Washington, termasuk dugaan pencurian kekayaan intelektual, subsidi industri oleh pemerintah Cina, dan defisit perdagangan besar yang dialami AS dengan Cina.

Sebagai balasan, pemerintah Cina juga mengenakan tarif pada produk-produk Amerika. Eskalasi ini berkembang menjadi perang dagang yang meresahkan pasar global, mengganggu rantai pasokan internasional, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi di berbagai negara.

Meskipun terjadi beberapa perundingan dan kesepakatan sementara, seperti Phase One Deal pada awal 2020, hubungan dagang kedua negara tetap rapuh. Bahkan, di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, ketegangan ini tidak serta-merta mereda, meski pendekatan diplomatiknya sedikit berbeda.

Dampak Tarif Dagang terhadap Pasar Forex

Tarif dagang secara langsung mempengaruhi nilai tukar mata uang karena tarif menciptakan ketidakpastian ekonomi, mengubah arus perdagangan, serta mempengaruhi ekspektasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks Cina dan AS, pengenaan tarif menyebabkan fluktuasi besar pada pasangan mata uang seperti USD/CNY dan juga pasangan lain yang terkait dengan dolar AS dan yuan Tiongkok.

Ketika ketegangan meningkat, para pelaku pasar cenderung menghindari aset berisiko dan mencari safe haven seperti dolar AS, yen Jepang, atau emas. Sebagai contoh, pada puncak ketegangan dagang pada pertengahan 2019, dolar menguat terhadap banyak mata uang karena permintaan terhadap aset yang dianggap aman meningkat. Namun, tidak selamanya dolar menguat; dalam beberapa kasus, jika tarif dianggap merugikan ekonomi AS sendiri, dolar bisa melemah karena ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

Selain itu, yuan Tiongkok sering digunakan sebagai indikator sentimen terhadap hubungan dagang Cina-AS. Ketika yuan melemah, ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar mengantisipasi tekanan ekonomi yang lebih besar terhadap Cina akibat tarif. Namun, pelemahan yuan juga bisa mendorong reaksi dari AS yang menuduh Cina memanipulasi mata uangnya, yang justru memperkeruh konflik.

Volatilitas Tinggi dan Peluang (Serta Risiko)

Bagi trader forex, konflik dagang adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ketegangan semacam ini menciptakan volatilitas tinggi yang bisa menjadi ladang emas bagi trader yang mahir membaca sentimen pasar dan mengelola risiko. Fluktuasi harga yang tajam membuka peluang untuk mengambil keuntungan dalam waktu singkat.

Namun di sisi lain, volatilitas tinggi juga meningkatkan risiko. Tanpa pemahaman yang mendalam mengenai dampak kebijakan tarif dan bagaimana pasar bereaksi terhadap berita-berita tersebut, seorang trader bisa mengalami kerugian besar hanya dalam waktu singkat. Oleh karena itu, mengikuti berita ekonomi global, membaca analisis fundamental dan teknikal, serta memiliki strategi manajemen risiko yang matang menjadi keharusan.

Dampak Jangka Panjang terhadap Pasangan Mata Uang

Ketegangan dagang Cina-AS tidak hanya berdampak pada pasangan mata uang yang langsung terlibat, tetapi juga terhadap mata uang dari negara-negara lain yang memiliki keterkaitan perdagangan atau ekonomi dengan kedua negara tersebut. Misalnya:

  • Dolar Australia (AUD) sangat terpengaruh oleh hubungan dagang Cina-AS karena Cina adalah mitra dagang utama Australia. Jika ekonomi Cina melambat akibat tarif, permintaan terhadap ekspor Australia bisa menurun, menyebabkan AUD melemah.

  • Yen Jepang (JPY) sering dianggap sebagai safe haven dan cenderung menguat ketika ketegangan global meningkat, termasuk akibat perang dagang.

  • Euro (EUR) bisa terdampak secara tidak langsung karena ketegangan dagang dapat mempengaruhi permintaan global dan memperlambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa.

Karena itu, trader tidak bisa hanya fokus pada pasangan mata uang utama seperti USD/CNY atau USD/JPY, tetapi juga harus memperhatikan dampak menyeluruh terhadap seluruh dinamika pasar forex global.

Kebijakan Moneter sebagai Reaksi

Salah satu efek domino dari ketegangan dagang adalah perubahan arah kebijakan moneter. Bank sentral seperti Federal Reserve (The Fed) dan People’s Bank of China (PBOC) mungkin merespons ketegangan dagang dengan menyesuaikan suku bunga, melakukan intervensi mata uang, atau mengimplementasikan stimulus moneter.

Sebagai contoh, pada 2019, The Fed memangkas suku bunga beberapa kali sebagai respons terhadap perlambatan ekonomi global yang sebagian besar disebabkan oleh ketegangan dagang. Langkah ini menyebabkan pergerakan signifikan pada dolar AS, obligasi pemerintah, dan saham.

Bagi trader forex, memahami arah kebijakan moneter ini sangat penting karena suku bunga adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi nilai tukar mata uang.

Pentingnya Analisis Fundamental dalam Trading Forex

Dalam konteks ketegangan dagang, analisis fundamental menjadi alat penting bagi trader. Ini mencakup pemahaman tentang indikator ekonomi, kebijakan pemerintah, laporan perdagangan, data manufaktur, dan inflasi. Trader harus bisa menafsirkan bagaimana berita-berita tersebut akan memengaruhi sentimen pasar dan nilai tukar.

Namun, informasi saja tidak cukup. Trader harus mampu menyaring informasi yang relevan dan memisahkan antara noise (kebisingan pasar) dan sinyal nyata. Sering kali, pasar bereaksi secara emosional terhadap berita utama, hanya untuk berbalik arah setelah analisis yang lebih rasional dilakukan oleh pelaku pasar besar.

Strategi yang Bisa Diterapkan Trader

Menghadapi kondisi pasar yang dipengaruhi oleh ketegangan dagang, trader forex bisa mempertimbangkan beberapa strategi berikut:

  1. Trading News: Memanfaatkan pergerakan harga setelah rilis berita penting terkait tarif atau pernyataan dari pejabat tinggi.

  2. Hedging: Menggunakan posisi yang saling menyeimbangkan untuk melindungi dari risiko pasar yang tidak terduga.

  3. Stop Loss dan Take Profit yang Ketat: Mengingat tingginya volatilitas, penting untuk menggunakan batasan kerugian dan target keuntungan yang jelas.

  4. Diversifikasi Portofolio: Tidak hanya terpaku pada satu pasangan mata uang, tetapi menyebarkan risiko ke beberapa aset.

  5. Memantau Kalender Ekonomi dan Agenda Politik: Menyusun rencana trading berdasarkan peristiwa penting yang akan datang.


Jika Anda adalah seorang trader forex atau baru ingin memulai perjalanan trading Anda, memahami faktor global seperti tarif dagang Cina-AS bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan. Ketegangan geopolitik dan kebijakan ekonomi dunia berpotensi menggerakkan pasar dengan cepat dan tajam. Oleh karena itu, edukasi menjadi fondasi utama untuk bisa bertahan dan berkembang di pasar forex yang dinamis.

Didimax, sebagai salah satu broker forex terbaik di Indonesia yang sudah berlisensi resmi dari BAPPEBTI, menyediakan program edukasi trading gratis bagi siapa saja yang ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan di dunia forex. Anda akan dibimbing oleh mentor berpengalaman, mendapatkan akses ke materi edukatif, dan bisa langsung praktik dengan akun demo maupun akun live.

Jangan biarkan ketidakpastian pasar membingungkan langkah Anda. Dapatkan pemahaman mendalam dan strategi yang teruji dengan bergabung dalam program edukasi trading bersama Didimax. Kunjungi sekarang www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading Anda dengan landasan yang kokoh dan dukungan profesional.