Falling wedge pattern jadi salah satu pola pergerakan dari harga yang pembentukannya melalui dua garis tren. Menandakan terjadinya pembalikan harga atau reversal. Biasanya menjadi salah satu jenis sinyal pembalikan dari sebelumnya bearish jadi bullish.
Hal tersebut terjadi sebagai petunjuk karena aksi jual sudah mulai kehilangan momentum. Dalam waktu tersebut, pembeli mulai melakukan aksinya. Pola ini menjadi kebalikan dari Rising Wedge Pattern sebagai penanda kehilangan momentum secara bertahap.
Hilangnya momentum tersebut jadi peluang bagi seller untuk mulai melakukan
trading dengan harga yang jatuh. Seperti pola pada umumnya, pattern ini merupakan strategi dalam analisis pergerakan harga secara mengerucut.
Fungsinya yaitu melihat pergerakan harga secara jelas melalui grafik candlestick. Namun sebelum itu, penting untuk memahami grafik secara jelas dengan tujuan trading. Terlebih setiap pattern mempunyai karakteristiknya tersendiri.
Pengertian dari Falling Wedge Pattern
Pattern Falling Wedge terkenal sebagai pola pergerakan harga yang menjadi indikasi dari sinyal reversal bullish. Namun, dalam beberapa kejadian, malahan memberi sinyal mengenai tren yang masih terus berlanjut atau continuation pattern.
Pada grafik, sinyal menunjukkan mengenai candlestick yang terlihat tidak begitu beraturan. Jika masing-masing candlestick mempunyai harga tertinggi tersebut terhubung, maka akan membentuk trend line dengan bentuk landai.
Sebaliknya, jika harga berada di posisi rendah dari tiap candlestick yang terhubung, maka akan membentuk garis tren turun. Baik, trendline upper maupun lower selanjutnya mengalami penyempitan sebelum harga bergerak pada fase bullish.
Falling wedge pattern jadi jenis sinyal reversal yang menggambarkan keadaan dimana koreksi harga mulai kehilangan momentum di pasar secara perlahan. Berbeda dengan sinyal lainnya yang terjadi dalam kurun waktu singkat, pola ini membutuhkan waktu tersendiri.
Pattern membutuhkan setidaknya, 10 hingga 50 periode trading agar sinyal terbentuk secara sempurna. Untuk mengidentifikasi sinyal dapat menarik dua garis tren agar level tertinggi dan terendah bisa terhubung.
Pembentukan garis sinyal tersebut bisa melalui harga dalam kurun 10 sampai 50 periode trading terakhir. Dalam grafik tersebut, penting untuk selalu memperhatikan 10 hingga 50 candle dari arah paling kanan di layar.
Falling wedge pattern terjadi jika garis tren atas atau resistance mengalami penurunan cukup tajam daripada support. Untuk hasilnya sendiri seperti corong dengan bagian lebar menghadap ke arah atas.
Sinyal ini jadi pertanda kehadiran tren bullish. Jika sinyal dipadukan dengan Rising Wedge Pattern maka akan menghadirkan pergerakan dari arah tren tersebut. Bisa jadi awal pembalikan tren meski ada beberapa contoh pola yang terus berlanjut.
Karakteristik yang Dimiliki Falling Wedge Pattern
Sekilas pola bisa jadi sulit dikenali sehingga membutuhkan identifikasi dengan cara khusus. Trader dapat menemukan melalui tiga syarat khusus sebelum memastikan pola. Berikut tiga karakteristik dari falling wedge pattern yang perlu trader ketahui:
1. Garis Convergent
Menghadirkan dua garis tren yaitu upper dan lower yang lebih sempit di bagian bawah. Jika terjadi downtrend maka koreksi harga akan mulai menampakkan titik jenuhnya. Penggunaan candlestick dapat membantu dalam analisis teknikal.
Dengan menggunakan analisis teknikal selama identifikasi pola, maka candlestick akan muncul dengan beberapa batang yang makin mengecil. Kehadiran batang tersebut jadi indikasi bahwa rentang harga pembukaan maupun penutupan kian sempit.
2. Volume Turun
Karakteristik kedua yaitu terjadinya penurunan volume. Ketika rentang harga tertinggi maupun terendah mengalami penurunan volume penawaran. Penurunan volume penawaran tersebut terjadi hingga membuat upper trendline pada level rendah.
Bahkan level tersebut hampir mendekati lower trendline dari falling wedge pattern. Penurunan volume dapat jadi petunjuk terjadinya pergerakan momentum secara perlahan. Perubahan tersebut karena jumlah aksi jual semakin kecil.
Akibatnya, batang dari candle jadi semakin pendek sehingga garis tren tersebut bertemu pada satu titik. Garis yang bertemu tersebut merupakan garis convergent.
3. Garis Trend Breakout
Karakteristik berikutnya yaitu salah satu garis trend mengalami breakout. Ini menjadi karakteristik tersendiri karena pada pola, breakout hanya terjadi saat dua garis dari trend hampir bertemu.
Di titik ini, aksi jual mencapai level oversold sehingga mengalami pembalikan tren jadi bullish. Saat terjadi, tren yang sebelumnya mengalami penurunan mendadak berubah jadi uptrend dengan peningkatan volume permintaan.
Cara Mengonfirmasi Falling Wedge Pattern
Falling wedge pattern menjadi pola dengan pergerakan harga yang bisa dikenali. Terutama jika beberapa kriteria terkonfirmasi dalam garis tersebut. Jenis tersebut bisa tercipta saat pasar mengalami konsolidasi antara garis resistance dan support.
Agar pattern tercipta, kedua garis harus menuju pada bagian bawah. Sementara itu, garis dari resistance jadi lebih curam daripada support. Meski memiliki karakteristik yang cukup jelas, namun beberapa trader mungkin tidak secara mudah menemukannya.
Agar tidak salah dengan sinyal palsu, penting untuk memastikan pola ini terlebih dahulu. Berikut beberapa cara untuk mengonfirmasi dari pattern:
1. Memeriksa Volume dari Trading
Untuk mengonfirmasi falling wedge pattern dapat menggunakan gambaran dari volume trading. Penurunan dari volume penawaran dapat menjadi indikasi dari pelemahan momentum bearish.
Jika tren mulai kehilangan momentum, maka potensi akan terjadi pembalikan harga jadi semakin meningkat. Hal tersebut harus diikuti dengan volume trading. Jika tidak mengalami penurunan, besar kemungkinan tren berlanjut.
2. Kombinasi Fibonacci Retracement
Jika pergerakan harga berada di level bawah Fibonacci Retracement hingga 50 persen. Indikator sederhana ini dapat berguna sebagai konfirmasi tambahan sebelum membuat sebuah keputusan trading.
Sinyal tersebut berguna untuk memastikan sinyal reversal dari bullish trading bisa menghasilkan keuntungan. Itu sebabnya kombinasi dari sinyal sangat penting untuk memperoleh konfirmasi.
Ketika pola wedge mengalami penurunan maka sinyal lanjutan akan muncul saat tren meningkat. Sementara jika munculnya di tren menurun, maka memiliki arti sebagai pattern pembalikan.
Faktor pembeda yang terjadi yaitu ketika arah trend mengalami falling wedge pattern di grafik menggambarkan nilai aset pasar. Itu sebabnya bernama pola Falling Wedge sebagai lanjutan atas munculnya pantulan harga dari 2 garis tren convergent.
Strategi Trading Forex Menggunakan Pattern
Sinyal umumnya ada ketika garis resistance serta support membentuk ujung downtrend harga. Formasi grafik terkenal juga sebagai bullish yang menunjukkan pembalikan maupun keberlanjutan tren.
Melalui pemahaman terhadap pola berguna mengidentifikasi pattern sekaligus trading secara efektif serta optimal. Berikut beberapa strategi yang bisa digunakan untuk trading Forex jika pattern teridentifikasi:
1. Masuk dengan Membeli
Ketika pola sudah konfirmasi penting untuk melakukan entry buy atau membeli. Level terbaik ketika ingin memasuki pasar adalah dengan mengenali potensi reversal saat sudah terkonfirmasi sepenuhnya.
Pada falling wedge pattern, trader bisa entry buy ketika breakout telah terjadi. Yaitu saat level harga menembus upper trendline. Sebab jika entry level terjadi sebelum breakout, maka ada peluang terjebak dalam sinyal palsu.
2. Taking Profit
Strategi trading kedua yaitu dengan take profit ketika sudah menghasilkan keuntungan. Pengambilan keuntungan bisa dengan memperhitungkan potensi risiko serta peluang dari keuntungan sebelum mulai masuk ke pasar.
Penggunaan risk reward ratio bisa sebagai pengukuran target keuntungan sekaligus analisis. Pengambilan keuntungan tersebut tentunya perlu memperhitungkan risiko sebagai perbandingan.
3. Stop Loss
Penting juga untuk melakukan cut loss jika terjadi beberapa hal meski sinyal menandakan adanya reversal bullish. Seperti ketika level berada di atas garis support serta titik lower high sebelum breakout terjadi.
Menentukan strategi trading secara tepat ketika pattern konfirmasi jadi peluang dalam menghasilkan keuntungan. Tidak hanya itu saja, pattern ini juga terkenal sebagai pergerakan harga dengan kriteria serta karakteristik tertentu.
Paling mencolok dari pattern adanya pertemuan antara dua garis yaitu resistance dan support yang membentuk convergent. Agar tercipta falling wedge pattern kedua garis harus sama-sama bergerak menuju bawah dengan resistance lebih curam dari support.