Floating exchange rate merupakan salah satu istilah yang harus anda ketahui sebelum terjun ke dunia forex. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai kurs mengambang yang merupakan sistem nilai tukar mata uang yang ditentukan oleh tingkat permintaan serta penawaran di pasar.
Dalam sistem ini maka nilai ditentukan oleh interaksi antara pembeli maupun penjual sehingga fluktuasinya bisa terjadi kapan saja tergantung pada kondisi pasar.
Apalagi pemerintah serta Bank sentral tidak memiliki kebijakan mengenai nilai tukar secara resmi dalam sistem ini. Jadi pasar dibebaskan untuk menentukan seberapa
tinggi nilai tersebut berdasarkan permintaan serta penawaran.
Tidak heran jika floating exchange rate menjadi sistem yang efisien dan efektif karena bisa merespon dengan cepat ketika ada permintaan serta penawaran. Namun tidak
dapat dipungkiri bahwa fluktuasi nilai tukar yang tinggi dalam sistem ini bisa menimbulkan risiko dan ketidakpastian. Jadi perlu dikelola dengan bijak oleh pemerintah
serta lembaga keuangan.
Macam-Macam Tipe Floating Exchange Rate
Saat berbicara mengenai floating exchange rate maka harus mengetahui tipe-tipenya. Hal ini bisa membantu anda untuk mengenal lebih dalam mengenai sistem ini. Berikut
beberapa jenisnya yaitu:
1. Jenis terkendali
Tipe yang satu ini terdapat otoritas keuangan pemerintah yang andil dalam menentukan harga nilai tukar. Jadi penetapan kurs tidak murni dilakukan oleh permintaan serta
penawaran di pasar. Adanya keterlibatan pemerintah bertujuan agar menjaga kurs ada di batas wajar sehingga saat ada gejolak tidak terlalu ekstrem.
Adanya campur tangan pemerintah berhubungan tentang pengaturan tingkat bunga dan menjual atau membeli valuta asing. Walaupun pemerintah ikut campur maka ada sisi
positifnya.
2. Jenis bebas
Untuk jenis floating exchange rate satu ini maka nilai tukarnya ditentukan semuanya oleh penawaran dan permintaan pasar. Jadi penentuan nilai tukar pada sistem ini
bebas dan tidak ada keterlibatan otoritas keuangan pemerintah. Jadi sangat berbeda dari tipe sebelumnya.
Tentunya tidak semua negara menerapkan sistem ini di mana biasanya digunakan oleh negara yang sistem perekonomiannya sudah mapan dan stabil. Jadi campur tangan
pemerintah maupun Bank sentral tidak terlalu dibutuhkan.
Beberapa Keuntungan yang Ditawarkan Oleh Sistem Ini
Sistem floating exchange rate sebenarnya telah dipraktikkan oleh beberapa negara seperti Amerika, Inggris, Kanada, dan Australia. Alasan mengapa beberapa negara ini
menggunakan sistem tersebut karena keuntungan yang ditawarkan yaitu:
1. Fleksibel
Sistem yang satu ini memungkinkan nilai tukar untuk berubah dengan fleksibel karena bergantung pada tingkat permintaan dan penawaran. Jadi perekonomian bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi ekonomi domestik maupun internasional. Bahkan fleksibilitas ini bisa memungkinkan trader untuk mengambil keuntungan dari
perubahan nilai tukar.
2. Dapat menjaga stabilitas harga
floating exchange rate efektif dalam menjaga stabilitas harga sehingga mengurangi risiko ketidakpastian dan kejutan yang tidak diharapkan. Bahkan juga memberikan
fleksibilitas untuk bank sentral dan pemerintah dalam menetapkan kebijakan dengan tepat. Namun untuk stabilitas harga sebenarnya tergantung pada kondisi ekonomi secara
keseluruhan. Jadi harus dijaga dengan kebijakan yang tepat
3. Transparansi
Karena dalam sistem ini nilai ditentukan oleh permintaan dan penawaran maka memberikan transparansi sehingga memungkinkan pelaku pasar mengetahui nilai tukar yang
sesuai dengan kondisi terkini. Hal ini bisa membantu memastikan bahwa kebijakan dapat disetujui oleh seluruh pihak dan tidak dipengaruhi akan kepentingan khusus.
Transparansi nilai tukar ini mempermudah Transaksi dan mempercepat pengambilan keputusan oleh trader. Jadi dapat memperkuat kepercayaan para pelaku pasar. Bahkan
sistem ini juga membuktikan bahwa bank sentral dan pemerintah sedang memperjuangkan kepentingan seluruh pihak sekaligus menjaga stabilitas ekonomi keseluruhan.
4. Dapat mendorong inovasi
Terbukti sistem tersebut bisa mendorong inovasi dan pengembangan produk keuangan. Kondisi tersebut dapat membantu mengelola risiko nilai tukar sehingga sistem ini bisa
digunakan sebagai standar internasional dalam pengelolaan nilai tukar dan sistem moneter.
Beberapa Faktor yang Memberikan Pengaruh Sistem Ini
floating exchange rate bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor ini. Salah satunya adalah kebijakan moneter dan fisikal sebuah negara seperti suku bunga dan anggaran
pemerintah. Karena memberikan pengaruh terhadap permintaan dan penawaran maka berpengaruh juga dinilai tukar mata uang nanti.
Bisa dikatakan kondisi ekonomi juga memberikan pengaruh seperti neraca perdagangan dan stabilitas politik negara. Tidak heran jika negara dengan pertumbuhan ekonomi
kuat dan stabil cenderung memiliki nilai tukar yang tinggi sehingga harus diperhatikan pada saat memilih pasangan mata uang.
Kebijakan perdagangan juga salah satu faktor yang memberikan pengaruh floating exchange rate ini. Misalnya sebuah negara memiliki aktivitas ekspor yang tinggi maka
mata uangnya akan menguat akibat permintaan yang tinggi. Jadi perhatikan seberapa bagus aktivitas perdagangan mata uang dari negara pilihan anda.
Apalagi kebijakan perdagangan ini juga berhubungan dengan kondisi ekonomi. Jangan lupa pula untuk memperhatikan kejadian geopolitik seperti konflik politik dan perang
Yang sekilas terlihat tidak ada hubungan. Namun kondisi seperti ini menimbulkan ketidakpastian dan meningkatkan risiko untuk trader dan berpengaruh terhadap nilai.
Bahkan tingkat suku bunga yang berlaku di negara lain sebenarnya memberikan pengaruh juga sehingga tidak boleh dianggap remeh. Pada saat tingkat suku bunga di negara
lain tinggi dibandingkan negara tersebut maka investor akan tertarik dengan negara tersebut. Pastinya kondisi ini berdampak besar dengan permintaan dan penawaran di
pasar.
Perbedaan Sistem Ini dengan Fixed Exchange Rate
Walaupun sama-sama berhubungan dengan sistem nilai mata uang tetapi kedua hal ini berbeda. Perbedaan inilah yang harus dijadikan bahan pertimbangan karena berpengaruh
terhadap risiko yang akan dihadapi nanti. Fixed exchange rate Merupakan sistem nilai tukar yang ditetapkan oleh pemerintah dengan cara mempertahankan pada level yang
ditentukan.
Tentunya pemerintah akan melakukan intervensi di pasar untuk menjaga nilainya. Hal ini berlawanan dengan floating exchange rate di mana nilai ditentukan oleh kekuatan
pasar dan pemerintah tidak melakukan intervensi. Tidak heran jika fluktuasi nilai berhubungan dengan faktor ekonomi dan politik.
Walaupun pemerintah bisa memberikan pengaruh terhadap nilai tukar di dalam sistem floating dengan mengadopsi kebijakan fiskal dan moneter tertentu tetapi tindakannya
tidak memberikan pengaruh secara langsung. Kondisi ini terjadi karena pasar valuta asing tetap menjadi kekuatan utama Dalam menentukan.
Apabila terjadi fluktuasi nilai yang signifikan dalam waktu singkat maka Bank sentral bisa terlibat untuk menstabilkan nilai dengan membeli atau menjual uang di pasar.
Namun intervensi tersebut tidak memberikan efek samping dan risiko sehingga keputusan untuk melakukan intervensi harus dibuat dengan analisis cermat.
Bahkan kedua sistem ini juga berbeda dari segi fleksibilitas di mana sistem fixed tidak fleksibel terhadap kebijakan moneter dan fisikal karena nilainya telah
ditetapkan pada level tertentu dan tidak bisa diubah. Kondisi ini juga memberikan perbedaan dari risiko yang akan dihadapi di mana pada floating maka para pelaku akan
menghadapi risiko yang ditimbulkan saat ada fluktuasi nilai.
Namun dalam sistem fixed maka pemerintah yang akan menghadapi risikonya. Sebenarnya kedua sistem ini memiliki kelebihan serta kekurangan tersendiri. Jadi kalian harus
memperhatikan kondisi ekonomi suatu negara untuk memilih apakah floating exchange rate atau fixed exchange rate.